Dede Abdul HasyirTidak ada Data DosenFAKHRI GHAFFAR2024-05-202024-05-202020-07-23https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/120104160019Otonomi daerah membuat setiap daerah dituntut untuk dapat memiliki kemandirian dalam hal keuangan daerah. Hal ini menjadikan setiap daerah berlomba-lomba untuk meningkatkan penerimaan dari setiap potensi yang dihasilkan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara maksimal. Kota Bandung sendiri memiliki sembilan dari total sebelas pajak daerah, dua mata pajak yang tidak dimiliki oleh Kota Bandung yaitu pajak sarang burung walet dan pajak mineral bukan logam dan batuan. Setiap tahunnya realisasi yang diperoleh pajak daerah Kota Bandung dalam kurun waktu lima tahun terakhir tidak pernah mecapai target. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat efektivitas dan kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah juga untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan realisasi pajak tidak pernah tercapai. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dilakukan di Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kota Bandung. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat efektivitas pajak daerah dari tahun 2014-2018 rata-rata mendapatkan nilai efektivitas 88,53% yang dimana masih dikatakan cukup efektif dan nilai kontribusi dari pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah di Kota Bandung dari tahun 2014-2018 memiliki rata-rata nilai kontribusi sebesar 74,94% yang termasuk ke dalam kriteria sangat baik dalam hal kontribusi.Pajak DaerahPendapatan Asli DaerahEfektivitasAnalisis Efektivitas dan Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung