M.M. Nanny Dewi TanzilAldrin HerwanySUMARYATI NOVISA2024-06-212024-06-212015-01-20https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/120820120567Meskipun kinerja beberapa indikator makro (laju iflasi, tingkat kurs dan suku bunga) pada tahun 2013 tidak memuaskan dan diikuti oleh situasi pasar modal yang overheated, hingga kuartal I 2014 saham industri perbankan merupakan saham yang paling banyak diminati oleh investor. Berdasarkan catatan IDX Quarterly Statistic 2014, empat emiten bank terbesar di Indonesia, di antaranya BBRI, BMRI, BBNI dan BBCA merupakan empat saham blue chip yang diburu oleh investor. PT Bank Mandiri (persero) Tbk merupakan bank BUMN yang memiliki total aset terbesar dan memiliki banyak prestasi gemilang. Keaktifan Bank Mandiri untuk melakukan pertumbuhan anorganik menjadi daya tarik tersendiri bagi investor untuk berinvestasi. Dengan berbagai prestasi yang dimilikinya tersebut, Bank Mandiri diprediksi akan tetap menjadi saham yang diburu investor, terutama investor jangka panjang. Namun, sebelum membuat keputusan investasi, investor perlu melakukan penilaian saham terlebih dahulu agar tujuan investasi untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang dapat dicapai. Penilaian saham BMRI ini dilakukan dengan melakukan analisis fundamental dengan pendekatan top down approach. Setelah itu, nilai wajar BMRI dihitung dengan metode Dividend Discount Model (DDM) dan Relative Valuation. Hasil dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa saham BMRI berada dalam kondisi undervalue jika dibandingkan dengan harga pasar. Berdasarkan analisis fundamental dan perhitungan tersebut, maka saham BMRI layak dijadikan sebagai pilihan investasi.Analisis fundamentalBank Mandiriharga wajar sahamANALISIS FUNDAMENTAL: VALUASI NILAI INTRINSIK SAHAM PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK DENGAN PENDEKATAN DIVIDEND DISCOUNT MODEL (DDM) DAN RELATIVE VALUATION