Sandra PebriantiUrip RahayuHERU GUGUM GUMELAR2024-05-172024-05-172023-07-03https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/220110180233Bencana gempa bumi cianjur yang terjadi pada tanggal 21 November 2022 dengan kekuatan mganitudo 5.6 menjadi kejadian bencana yang traumatik bagi korban sehingga dapat menimbulkan dampak psikologis pada korbannya khususnya gangguan kualitas tidur yang dikarenakan peningkatan kewaspadaan, kecemasan, ketegangan dan depresi sehingga memberikan gejala gangguan tidur atau sulit mempertahankan tidur. Terganggunya kualitas tidur bisa berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari seperti merasa lelah, stres, mudah lemas, lesu, mata perih, sakit kepala, dan menguap terus menerus sehingga dapat mengganggu aktivitas di siang hari dan mengakibatkan rendahnya tingkat kesehatan individu. Oleh karena itu penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur korban bencana gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur korban bencana gempa bumi cianjur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan melibatkan 154 orang korban bencana gempa bumi di wilayah Desa Mangunkerta, Cianjur. Sampel diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan menggunakan kusioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat dengan hasil distribusi dan frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa korban bencana gempa bumi Cianjur di Desa Mangunkerta memiliki kualitas tidur dalam kategori buruk sebesar (65,7%). Global PSQI rata-rata 8,17 dengan gangguan tidur 1,92 paling berkontribusi terhadap kualitas tidur buruk yaitu satu atau dua kali dalam seminggu kepanasan, kedinginan takut gempa susulan, latensi tidur tidak dapat tertidur dalam 30 menit serta disfungsi disiang hari. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu gambaran kualitas tidur pada korban bencana gempa bumi Cianjur di Desa Mangunkerta dalam kategori buruk. Kemudian bagi penelitian selanjutnya disarankan dapat membahas terkait meneliti lebih lanjut mengenai hal yang dapat mengatasi gangguan pada tidur yang dapat berpengaruh terhadap kualitas tidur korban bencana.gempa bumikorban bencanakualitas tidurGambaran Kualitas Tidur Korban Bencana Gempa Bumi Cianjur