Sarifah NurjanahSarifah NurjanahNATASHA PUTRI SIAHAAN2024-05-142024-05-142023-05-15https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/240320180507Konsumsi energi terus menerus dengan pengembangan teknologi serta penggunaan bahan bakar fosil secara ekstensif menyebabkan banyak masalah sosial, ekonomi dan lingkungan. Sehingga pencarian sumber energi terbarukan dan memanfaatkan bahan bakar alternatif seperti bioetanol terus dilakukan. Nanas merupakan alternatif bahan baku dalam pembuatan bioetanol dikarenakan Indonesia sebagai 10 negara penghasil nanas terbesar di dunia dan menyisakan 0,62 juta ton limbah nanas pertahunnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan khamir terbaik diantara Saccharomyces cerevisiae, Debaryomycess hansenii dan Candida tropicalis yang dapat menghasilkan etanol dengan konsentrasi tertinggi menggunakan metode hidrolisis enzimatik dan fermentasi secara simultan serta mengetahui perbedaan konsentrasi etanol yang dihasilkan setelah melewati satu tahapan pemurnian dan dua tahapan pemurnian. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimental laboratorium. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan metode Preference Ranking Organization Methods for Enrichment Evaluation (PROMETHEE II). Proses produksi menggunakan metode Sakarifikasi dan Fermentasi Simultan (SSF) Proses pemurnian dilakukan melalui proses destilasi dalam dua tahap. Data yang dihasilkan adalah hasil pengulangan sebanyak 3 kali. Penggunaan khamir D. hansenii dan proses pemurnian satu kali menghasilkan konsentrasi etanol tertinggi yaitu 4,32 g/L. Pemurnian yang dilakukan sebanyak dua kali menurunkan konsentrasi etanol yang ada, sehingga tidak dapat dijadikan alternatif dalam produksi etanol.NanasEtanolSSFPRODUKSI ETANOL DARI BONGGOL NANAS (Ananas comosus (L.) Merr) DENGAN HIDROLISIS DAN FERMENTASI SECARA SIMULTAN MENGGUNAKAN TIGA JENIS MIKROORGANISME DAN DUA JENIS TAHAP PEMURNIAN