Tidak ada Data DosenTidak ada Data DosenFELIX STIANTO2024-09-122024-09-122015-01-18https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160321090005Tingginya permintaan masyarakat akan perawatan ortodonti beberapa tahun belakangan ini mengakibatkan banyak produsen tertarik untuk memproduksi bahan perekat dengan harga yang relatif murah namun tidak dilengkapi dengan sertifikat ISO (International Organization for Standardization). ISO merupakan organisasi terbesar di dunia yang bergerak dalam hal pembuatan standar keamanan dari suatu produk. Setiap produk yang beredar di pasaran sebaiknya memiliki sertifikat ISO, karena produk yang memiliki sertifikat ISO berarti produk tersebut telah melalui serangkaian tes untuk menjamin keamanan penggunaannya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris in vitro dengan pendekatan deskriptif dan komparatif untuk melihat perbedaan nilai kuat rekat geser antara bahan perekat yang memiliki sertifikat ISO dan tanpa sertifikat ISO. Uji kuat rekat geser dilakukan dengan menggunakan alat Instron Testing Machine. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kuat rekat geser antara bahan perekat yang memiliki sertifikat ISO dan tanpa sertifikat ISO. Empat puluh gigi premolar pertama rahang atas dibagi dalam 4 kelompok lalu dipasang breket logam Standar Edgewise dengan menggunakan empat merk bahan perekat yang berbeda. Kelompok 1 dan 2 menggunakan bahan perekat yang memiliki sertifikat ISO merk A dan B. Sedangkan kelompok 3 dan 4 menggunakan bahan perekat yang tidak memiliki sertifikat ISO merk C dan D. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai kuat rekat geser yang bermakna antara kelompok bahan perekat yang memiliki sertifikat ISO dan tanpa sertifikat ISO.bahan perekatsertifikat ISOkuat rekat geserPERBEDAAN KUAT REKAT GESER BREKET LOGAM STANDAR EDGEWISE DENGAN BAHAN PEREKAT BERSERTIFIKAT ISO DAN TANPA SERTIFIKAT ISO