Udin RosidinSandra PebriantiSOPIA MARLINA2024-06-062024-06-062020-09-06https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/220110166034ABSTRAK Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis yang menjadi masalah kesehatan dunia, setiap tahunnya mengalami peningkatan angka kesakitan yang dapat beresiko terjadi komplikasi. Pasien DM memerlukan pengelolaan seumur hidup untuk mencegah terjadi komplikasi. Terjadi perubahan pola hidup dapat menimbulkan rasa putus asa sehingga penting sekali penderita memiliki sikap acceptance of illness. Acceptance of illness yang rendah dapat mempengaruhi penderita terhadap managemen penyakit yang buruk. Metode penelitian menggunakan studi literatur dari hasil penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2010-2020. Hasil pencarian mengunakan search engine Google Scholar dan database PubMed dengan menggunakan kata kunci acceptance of illness dan Diabetes Mellitus, hasil analisis ditemukan 10 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar penderita Diabetes Mellitus memiliki acceptance of illness rendah ditandai dengan sikap antagonisme, menghindar, penolakan terhadap penyakit. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi acceptance of illness seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status ekonomi dan durasi lama menderita penyakit. Dampak dari acceptance of illness rendah yaitu gangguan perawatan diri, kontrol glikemik buruk, peningkatan kecemasan, self efficacy rendah, kualitas hidup pasien yang tidak baik, mempengaruhi aspek emosional dan menganggu kepatuhan dalam pengobatan, berkurangnya manajemen diri yang berpotensi peningkatan resiko penyakit penyerta. Upaya untuk meningkatkan acceptance of illness dengan pemberian pendidikan kesehatan, pelatihan dan intervensi acceptance commitment therapy.Acceptance Of IllnessDiabetes MellitusPenerimaan PenyakitSTUDI LITERATUR: GAMBARAN ACCEPTANCE OF ILLNESS PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II