SudarjatIchsan Nurul BariSYIFA NABILAH SUBAKTI PUTRI2024-05-162024-05-162019-10-24https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150510150250Tikus sawah merupakan salah satu hama utama tanaman padi. Mayoritas petani menggunakan senyawa kimia sintetik untuk mengendalikan hama tikus. Namun, penggunaan senyawa kimia sintetik dapat menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan. Penggunaan bahan alam saat ini banyak diteliti sebagai alternatif pengendalian hama. Tanaman oleander mengandung senyawa metabolit yang telah diteliti sebagai pengendali hama. Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi daun oleander sebagai repelen tikus sawah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni 2019 di Laboratorium Hama, Sub-divisi Vertebrata, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjajaran dan di Laboratorium Tikus, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Subang. Potensi dari daun oleander diuji menggunakan arena Labirin-T dengan melihat tendensi tikus sawah memilih pakan dan minum (uji pilihan). Sebagai penunjang, dipelajari pengaruh daun oleander terhadap metabolisme dan pola aktivitas tikus (uji tanpa pilihan). Hasil penelitian menunjukkan, bahwa tikus dalam arena Labirin-T secara signifikan menghindari perlakuan dibandingkan kontrol. Pada penelitian dalam Kandang Metabolisme, daun oleander dapat menurunkan jumlah pakan, minum, feses, dan urin. Pada waktu bersamaan, tikus sawah menunjukkan waktu aktivitas istirahat atau tidur yang lebih panjang dibandingkan aktivitas lainnya di malam hari. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perlakuan daun oleander memiliki potensi sebagai repelen terhadap tikus sawah.RepelensiNerium oleanderRattus argentiventerPENGARUH DAUN OLEANDER (Nerium oleander) TERHADAP METABOLISME, POLA AKTIVITAS, DAN POTENSINYA SEBAGAI REPELEN TIKUS SAWAH (Rattus argentiventer)