Hasniatisari HarunSukma SenjayaWIDYA NURWULAN SANTIKA UTAMI2024-06-072024-06-072021-08-19https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/220110170222World Health Organization memperingatkan bahwa stres akan meningkat karena situasi pandemi Covid-19. Stres dapat menyebabkan terganggunya kualitas tidur dan berpotensi mengalami gangguan tidur seperti sleep paralysis yang paling banyak terjadi pada mahasiswa (28,3%). Hal ini dapat menurunkan kemampuan akademik mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat stres dengan kejadian sleep paralysis pada mahasiswa tingkat akhir saat pandemi Covid-19 di Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Rancangan penelitian menggunakan deskripsi korelasi dengan pendekatan Cross Sectional dengan teknik total sampling sebanyak 238 mahasiswa tingkat akhir. Instrumen yang digunakan adalah PSS-10 dan kejadian Sleep paralysis. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan hasil nilai Asymp. Sig 0,012˂0,05 terdapat hubungan antara tingkat stres dan sleep paralysis. Lebih dari setengah mahasiswa 152 (63.9%) dengan tingkat stres sedang mengalami sleep paralysis, sebagian kecil mahasiswa 41 (17.2%) dengan tingkat stres berat mengalami sleep paralysis dan mahasiswa dengan tingkat stres ringan 15 (6.3%) mengalami sleep paralysis. Simpulan pada penelitian ini menunjukkan tingkat stres paling tinggi mengalami sleep paralysis yaitu tingkat stres sedang. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat lebih mengoptimalkan kegiatan konseling yang diadakan pihak institusi serta pihak institusi dapat memberikan intervensi seperti terapi relaksasi otot progresif dalam menurunkan tingkat stres yang diderita sehingga menurunkan juga gangguan tidur yang dialami.Covid-19MahasiswaSleep ParalysisHubungan Tingkat Stres Dengan Kejadian Sleep Paralysis Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Saat Pandemi Covid-19 Di Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran