Mohamad DjaliRoostita L BaliaVIVI FADILLA SARI2024-05-142024-05-142015-04-21https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/240120120004Ekstrak temu mangga mengandung komponen bioaktif yaitu fenolik, flavonoid, dan terpenoid yang berfungsi sebagai antimikroba dan digunakan sebagai pengawet alami pada bahan pangan hewani yang mudah rusak sehingga dapat memperpanjang umur simpan. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap, yaitu: 1) penentuan metode ekstraksi temu mangga dengan berbagai bentuk bahan melalui Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan; 2) penentuan konsentrasi ekstrak temu mangga dan penyimpanan daging ayam broiler pada suhu ruang, yang dianalisis dengan metode regresi-korelasi terdiri dari 3 perlakuan dan 2 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ekstraksi segar dengan temu mangga iris merupakan metode terbaik karena menghasilkan diameter zona hambat yang besar, rendemen yang tinggi, cara ekstraksi yang lebih efisien dan warna ekstrak yang lebih cerah. Perlakuan perendaman dengan ekstrak temu mangga konsentrasi 40% menghasilkan daging ayam broiler dengan pH yang lebih stabil, laju peningkatan Total Plate Count lebih rendah, laju kebusukan lebih lambat, dan umur simpan daging ayam sampai 9 jam pada suhu ruang.Temu manggaAntimikrobaMetode ekstraksiKAJIAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK TEMU MANGGA (Curcuma mangga Val) DAN APLIKASINYA PADA DAGING AYAM BROILER SELAMA PENYIMPANAN SUHU RUANG