Warid Ali QosimDedi RuswandiIRFAN ALGHIFARI2024-05-162024-05-162020-09-30https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150510160047Permintaan terhadap jagung di Indonesia diproyeksikan akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Peningkatan produksi jagung melalui intensifikasi dapat dilakukan dengan cara pengaturan kerapatan tanaman hingga tanaman mencapai populasi optimalnya. Sehingga diperlukan kombinasi yang sesuai antara genotipe tanaman dan kerapatan tanaman yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi interaksi antara kerapatan tanaman dan komponen hasil dan hasil galur elit jagung Unpad, serta memperoleh galur elit jagung Unpad yang superior pada karakter hasil dan komponen hasil di berbagai kerapatan tanaman. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari - Juli 2019 di SPLPP (Sanggar Penelitian Latihan dan Pengembangan Pertanian) Universitas Padjadjaran di Desa Arjasari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi (split plot) dengan 2 kerapatan tanaman (66,667 tanaman / ha dan 88,889 tanaman / ha) sebagai petak utama dan 87 galur elit jagung Unpad + 5 varietas komersial (NK 212, BISI 77, BISI 2, P21 dan Pertiwi 3) sebagai anak petak, yang dilakukan sebanyak 3 ulangan. Analisis data menggunakan analisis sidik ragam dilanjutkan uji Duncan pada taraf 5%, dan analisis Genotype by Yield*Trait biplot. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi nyata antara genotipe dan kerapatan tanaman pada hasil dan komponen hasil bobot tongkol dan kelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah biji per baris. Berdasarkan analisis GYT biplot, genotipe terbaik pada kerapatan tanaman 66.667 tanaman/ha adalah PD11 (DR 4 x MDR 7.2.3) dan genotipe terbaik pada kerapatan tanaman 88.889 tanaman/ha adalah PD32 (BR 154 x MDR 14.2.1).GYT biplotJagungKerapatan tanamanPenampilan Komponen Hasil dan Hasil Jagung Hibrida Padjadjaran pada Berbagai Kerapatan Tanaman