Deni Sumantri LatifIwa Rahmat SunaryoRACHEL YOSSEPINE2024-11-202024-11-202023-01-11https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160110180079Latar Belakang: Maloklusi adalah hubungan gigi yang tidak harmonis secara estetik sehingga mempengaruhi penampilan seseorang serta keseimbangan fungsi pengunyahan maupun bicara. Klasifikasi Angle merupakan klasifikasi maloklusi yang umum digunakan secara internasional sampai sekarang. Rugae palatina dapat digunakan sebagai titik referensi evaluasi perawatan ortodonti karena bersifat individual dan tidak berubah secara signifikan sepanjang hidup seseorang. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah studi analitik deskriptif komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Pengukuran jarak gigi molar permanen pertama ke rugae palatina pada sampel dilakukan 2-3 kali dan ditarik rata-rata dari setiap model studi. Hasil rata-rata pengukuran di analisis dengan uji t-test independen. Hasil: Pada analisis perbedaan jarak molar pertama permanen rahang atas ke rugae palatina kedua pada maloklusi Kelas I dan Kelas II Angle regio 2 didapatkan hasil non-signifikan (p-value 0,6). Pada analisis perbedaan jarak molar pertama permanen rahang atas ke rugae palatina kedua pada maloklusi Kelas I dan Kelas II Angle regio 1 didapatkan hasil non-signifikan (p-value 0,09). Pada analisis perbedaan jarak molar pertama permanen rahang atas ke rugae palatina kedua pada maloklusi Kelas I dan Kelas II Angle regio 1 dan 2 didapatkan hasil non-signifikan (p-value 0,5). Simpulan: Hasil penelitian menunjukan Rugae Palatina Kedua dapat digunakan sebagai titik referensi ortodonti yang stabil.Rugae palatinaMaloklusi Kelas I AngleMaloklusi Kelas II Angle.PERBEDAAN JARAK MOLAR PERTAMA RAHANG ATAS KE RUGAE PALATINA KEDUA PADA KLASIFIKASI KELAS I DAN II ANGLE