Efri WidiantiAan Nur'aeniRATU IRBATH K N2024-05-222024-05-222016-07-14https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/220110120029Sindrom koroner akut (SKA) merupakan penyakit jantung yang terjadi secara progresif, sering terjadi perubahan secara mendadak serta mengancam nyawa. Beberapa penelitian menunjukkan sebagian besar pasien SKA mengalami kecemasan yang tinggi, namun penyebab kecemasan ini masih belum jelas. Salah satu kecemasan yang mungkin dialami yaitu death anxiety. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi death anxiety pada pasien sindrom koroner akut di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian desekriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional ini melibatkan 34 responden yang ditentukan dengan teknik consecutive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu Templer Death Anxiety Scale (TDAS) dengan rentang nilai validitas 0,367-7,24 dan nilai reliabilitas cronbach α yaitu 0,806. Data dianalisis dengan menggunakan analisa deskriptif (frekuensi dan persentasi). Hasil penelitian menunjukkan 22 responden (64,7%) mengalami death anxiety tinggi dan 12 responen (35,3%) mengalami death anxiety rendah. Adapun berdasarkan analisis item, item pernyataan dengan nilai tertinggi yaitu "saya takut ketika berpikir tentang operasi yang harus dijalani" dan "saya takut mengalami sakaratul maut yang menyakitkan". Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang mengalami death anxiety, sehingga perlu adanya upaya untuk menurunkan death anxiety pada pasien SKA. Upaya yang dapat ditempuh diantaranya dengan pendekatan spiritualitas dan pendidikan kesehatan terutama terkait tindakan operasi dan menghadapi sakaratul maut.Bandungdeath anxietysindrom koroner akutDEATH ANXIETY PADA PASIEN SINDROM KORONER AKUT DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG