Ida Ayu Evangelina NurdiatiElihKHAIRIYAH ULFAH2024-11-192024-11-192021-07-14https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160321170008Pendahuluan: Resorpsi akar apikal eksternal merupakan salah satu efek iatrogenik yang tidak diinginkan dan tidak dapat dihindarkan pada perawatan ortodonti. Resorpsi ini merupakan kerusakan non infeksius dan asimtomatik dimana terjadi pemendekan apikal akar gigi karena kehilangan permanen sementum dan atau dentin. Etiologi kondisi ini bersifat kompleks dan multifaktorial, yang merupakan kombinasi dari variabilitas biologi individu dan faktor mekanis perawatan, salah satunya adalah tindakan ekstraksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi resorpsi akar apikal eksternal pada gigi insisif rahang atas sesudah perawatan ortodonti kasus ekstraksi dan non ekstraksi maloklusi kelas I. Metode: Penelitian ini berupa deskriptif analitik komparatif. Sampel penelitian adalah radiografi panoramik pasien sebelum dan sesudah perawatan ortodonti sebanyak 52 sampel yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kasus ekstraksi 20 sampel dan non ekstraksi 32 sampel. Resorpsi akar apikal eksternal diukur dari selisih rasio panjang akar mahkota gigi insisif rahang atas sebelum dan sesudah perawatan ortodonti menggunakan software ImageJ. Analisis data diuji dengan menggunakan ¬t-test. Hasil: Perubahaan rasio panjang akar mahkota gigi insisif rahang atas sesudah perawatan ortodonti pada kelompok ekstraksi maupun non ekstraksi menunjukkan perbedaan yang bermakna (p-value 0,05). Simpulan: Terdapat resorpsi akar apikal eksternal yang bermakna pada gigi insisif rahang atas sesudah perawatan ortodonti maloklusi kelas I baik pada kasus non ekstraksi maupun ekstraksi. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada resorpsi akar apikal eksternal gigi insisif rahang atas sesudah perawatan ortodonti di antara kasus ekstraksi dan non ekstraksi maloklusi kelas I.Resorpsi akar apikal eksternalmaloklusi kelas Igigi insisif rahang atasEvaluasi Resorpsi Akar Apikal Eksternal Gigi Insisif Rahang Atas Sesudah Perawatan Ortodonti pada Kasus Ekstraksi dan Non Ekstraksi Maloklusi Kelas I