Denny KurniadieDedi WidayatRYAN WIDIANTO2024-05-172024-05-172019-10-15https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150320170006Monochoria vaginalis merupakan salah satu gulma dominan di pertanaman padi sawah Indonesia dan dilaporkan telah gagal dikendalikan menggunakan herbisida majemuk berbahan aktif metil bensulfuron dan pyriftalid di beberapa daerah pertanaman padi sawah Indonesia. Pengendalian gulma menggunakan herbisida penghambat enzim Acetolactate Synthase (ALS) telah banyak di gunakan di daerah pertanaman padi sawah Indonesia. Pengambilan sampel gulma Monochoria vaginalis dilakukan di lahan yang dilaporkan bahwa Monochoria vaginalis telah gagal dikendalikan oleh herbisida metil bensulfuron dan pyriftalid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya resistensi gulma Monochoria vaginalis terhadap metil bensulfuron dan pyriftalid. Penelitian dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dari bulan Desember 2018 hingga Maret 2019. Shoot Regeneration Method digunakan untuk menentukan tingkat resistensi gulma Monochoria vaginalis terhadap metil bensulfuron dan pyriftalid. Hasil Penelitian menunjukan bahwa gulma Monochoria vaginalis yang berasal dari Kabupaten Tuban dan Kabupaten Pemalang termasuk kedalam kategori resistensi sedang terhadap metil bensulfuron dan piriftalyd, sedangkan Monochoria vaginalis yang berasal dari Kabupaten Subang dan Kabupaten Lampung Tengah termasuk kedalam kategori resistensi tinggi.GulmaMonochoria vaginalisHerbisidaBaseline Resistensi Gulma Monochoria vaginalis terhadap Herbisida maemuk berbahan aktif metil bensulfuron dan Pyriftalid