SunardiZahidahHETI HERAWATI2024-05-172024-05-172023-07-13https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150130190027Riset ini bertujuan untuk menetapkan daya dukung Waduk Jatigede, menentukan dan mengestimasi bobot dan jenis benih ikan yang dapat ditebarkan ke dalam Waduk Jatigede dengan mendeskripsikan struktur komunitas ikan dan ketersediaan pakan alami serta mengembangkan konsep perikanan tangkap berkelanjutan di Waduk Jatigede. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, penentuan titik sampling dan stasiun pengambilan berdasarkan masukan air sungai yang masuk kedalam Waduk Jatigede, nilai Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan zonasi perairan waduk membagi menjadi 6 stasiun. Metode riset yang digunakan adalah metode non eksperimental (survey) yaitu meneliti fenomena alami dan memahami interaksi antara komponen-komponen yang menyebabkan fenomena tersebut terjadi. Hasil riset menunjukkan bahwa baku mutu air Waduk Jatigede dengan hampir seluruh parameter uji telah sesuai dengan peruntukan perikanan yaitu untuk baku mutu air kelas II dan III. Berdasarkan hasil perhitungan status mutu air pada perairan Waduk Jatigede bahwa perairan Waduk Jatigede pada baku mutu air kelas II dan III memiliki rentang nilai IP sebesar 0,86-3,34 sedangkan untuk nilai IP menggunakan baku mutu air kelas III memiliki rentang nilai 0,6-2,54. nilai total DTBPA Waduk Jatigede maka daya dukung Waduk Jatigede untuk dapat menerima beban fosfor adalah 7.656,53 tonP/tahun. Estimasi produktivitas primer Waduk Jatigede yang dihitung berdasarkan metode botol gelap terang sebesar 2.849,73 grC/m2/tahun dengan potensi produksi sebesar 3.151,43 ton/tahun. Berdasarkan nilai tersebut maka banyaknya ikan yang dapat ditebarkan ke dalam perairan Waduk Jatigede dengan bobot rata-rata 25 gr/ekor sebanyak 15.624.119 ekor/tahun dengan asumsi dipanen pada saat berukuran 250 gr. Akan tetapi jika akan dipanen dengan ukuran 125 gr maka jumlah ikan yang dapat diterbarkan sebanyak 35.150.000 ekor/tahun. Berdasarkan hasil penilaian dengan menggunakan indikator EAFM (Ecosystem Approach to Fisheries Management) kondisi keberlanjutan pengelolaan perikanan tangkap di Waduk Jatigede secara umum berada pada kategori moderat atau sedang. Capaian domain ekonomi memiliki nilai lebih buruk dibandingkan dengan domain lainnya sehingga akan menghambat pencapaian tujuan dari pengelolaan perikanan tangkap yang berkelanjutan. Oleh karena itu dalam upaya perbaikan pengelolaan perikanan tangkap berkelanjutan maka perlu dilakukan perbaikan indikator domain ekonomi yang menjadi prioritas. Strategi rekomendasi yang dapat dilakukan di Waduk Jatigede adalah dengan melakukan koordinasi dengan semua stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan dan pemanfaatan Waduk Jatigede tersebut.EAFMpenebaran ikanstatus mutu airPenentuan Daya Dukung Waduk Jatigede dalam Pengembangan Perikanan Tangkap Berkelanjutan