Sulistyodewi Nur WiyonoTidak ada Data DosenCITRA MEI DWI SARI SIMANJORANG2024-05-172024-05-172023-10-13https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/150610160129CITRA MEI DWI SARI SIMANJORANG. 2023. Manajemen Persediaan Bahan Baku Kedelai Pada Usaha Produksi Tahu (Studi Kasus di Perusahaan Dagang Tahu Manunggal, Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung). Dibawah bimbingan SULISTYODEWI NUR WIYONO. Persediaan merupakan bagian terpenting pada setiap perusahaan termasuk pada perusahaan yang bergerak di bidang produksi tahu. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap tingkat persediaan bahan baku kedelai yang optimal. Kedelai merupakan bahan baku utama yang dibutuhkan pada proses produksi tahu. Penulisan dilaksanakan pada bulan Agustus 2023 berlokasi di Perusahaan Dagang Tahu Manunggal, Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung. Data yang digunakan pada penulisan ini mencakup data primer dan data sekunder. Penulisan ini dilakukan dengan teknik wawancara langsung dengan pemilik perusahaan dan juga memanfaatkan data tertulis dalam bentuk dokumen yang diperoleh dari perusahaan. Metode analisis data dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Metode ini mampu menentukan kuantitas dan frekuensi pemesanan bahan baku kedelai yang optimal. Hal ini bertujuan untuk meningkatkanefisiensi biaya dalam mengelola persediaan bahan baku. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa jumlah pembelian bahan baku kedelai menurut metode EOQ pada saat periode Januari – Desember 2022 lebih besar daripada kebijakan yang diterapkan perusahaan dan kuantitas pembelian bahan baku kedelai optimal periode Januari– Desember 2022 sebesar 112,45 kwintal dengan frekuensi pembelian sebanyak 26 kali. Untuk persediaan pengaman (safety stock), perusahaan dapat menyediakan sebesar 26,75 kwintal dengan waktu pemesanan kembali yaitu 15 hari sekali ketika persediaan bahan baku sejumlah 33,75 kwintal. Total biaya persediaan bahan baku kedelai berdasarkan metode EOQ lebih kecil daripada kebijakan perusahaan yaitu sebesar Rp513.809,30. Oleh karena itu, metode EOQ dapat mengurangi biaya diperlukan untuk persediaan dan membantu menentukan jumlah pembelian bahan baku kedelai yang optimal. Kata Kunci: Kedelai, Manajemen Persediaan, Bahan Baku, EOQ.KedelaiManajemen PersediaanBahan BakuManajemen Persediaan Bahan Baku Kedelai Pada Usaha Produksi Tahu (Studi Kasus di Perusahaan Dagang Tahu Manunggal, Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung)