Prima Yusi SariDini RosdiniKHAERUNISA HARSONO2024-06-212024-06-212023-04-13https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/120620190007Pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 harus mengutamakan keberlanjutan. Pemerintah saat ini terus membuat perekonomian berjalan bersama dengan banyak pihak. Sebagai hasil dari pandemi Covid-19, 2020 telah ditandai sebagai titik balik dalam investasi lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) karena tantangan global yang sedang berlangsung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh tekanan stakeholder dan tata kelola perusahaan terhadap pengungkapan laporan keberlanjutan. Penelitian ini menggunakan metode self assessment pada perhitungan skor good corporate governance dan pemegang saham, karyawan, pemerintah, serta media sebagai pemangku kepentingan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan di sektor energi, bahan baku, industri, dan infrastruktur serta menerbitkan laporan keberlanjutan selama periode 2015 – 2020. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling, terdapat 16 perusahan yang masuk dalam kriteria selama masa observasi 2015-2020, sehingga terdapat 96 sampel. Penelitian ini juga menggunakan profitabilitas (ROA), leverage (DER), ukuran perusahaan, dan umur perusahaan sebagai variabel kontrol. Teknik analisis data dilakukan dengan multiple linear regression analysis menggunakan software SPSS 24. Berdasarkan hasil uji statistik disimpulkan bahwa tata kelola perusahaan (good corporate governance) berpengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan laporan berkelanjutan. Tekanan pemangku kepentingan pemegang saham, pemerintah, dan media berpengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan laporan berkelanjutan. Sementara tekanan pemangku kepentingan karyawan berpengaruh negatif signifikan terhadap pengungkapan Sustainability Report. Implikasi dari penelitian ini adalah untuk perusahaan, peneliti selanjutnya dan regulator. Bagi perusahaan, memiliki karyawan yang banyak belum tentu berpengaruh efektif dalam melakukan tekanan terhadap perusahaan. Kualitas karyawan saat ini jauh lebih penting dibandingkan jumlah karyawan yang ada. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian jenis ini bisa dibuat dalam bentuk penelitian kualitatif, seperti meneliti tentang latar belakang pendidikan dewan komisaris dan direksi sebagai proxi dari good corporate governance. Bagi regulator, penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan good corporate governance mempengaruhi kualitas laporan berkelanjutan. Oleh karena itu, regulator mampu memperketat pengawasan terhadap proses penerapan good corporate governance di Indonesia. Untuk meningkatkan pengungkapan laporan berkelanjutan, regulator perlu menambahkan peraturan tentang jumlah halaman dan item-item apa saja yang wajib diungkapkan pada laporan berkelanjutanTata Kelola Perusahaan Yang BaikTekanan Pemangku KepentinganLaporan BerkelanjutanGood Corporate Governance Dan Tekanan Pemangku Kepentingan Terhadap Pengungkapan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) Pada Perusahaan Sektor Energi, Bahan Baku, Perindustrian, Dan Infrastrukt