Gusgus Ghraha RamdhanieAdelse Prima MulyaNITHARIA SYIFA2024-06-132024-06-132023-06-27https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/220310190009Diagnosis kanker pada anak merupakan salah satu stressor yang dapat menyebabkan orang tua mengalami distres psikologis. Proses pengobatan pada anak kanker menjadi sumber stressor bagi orang tua yang berpengaruh terhadap kondisi psikologis orang tua itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran distres psikologis pada orang tua yang memiliki anak kanker di Yayasan Rumah Pejuang Kanker Ambu. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif dengan teknik non probability sampling jenis accidental sampling yang melibatkan 50 orang tua. Instrumen merupakan kuesioner baku berupa Beck Depression Inventory II (BDI-II) dan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS-A) yang sudah digunakan oleh Ginting et al (2013) dan Ramdan (2019). Analisis data yang digunakan adalah univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua tidak depresi (42%), depresi ringan (18%), depresi sedang (28%), dan depresi berat (12%). Sedangkan pada kecemasan, orang tua yang tidak cemas (60%), kecemasan ringan (18%), kecemasan sedang (6%), kecemasan berat (10%), dan kecemasan sangat berat (6%). Data menunjukkan bahwa pada gejala depresi yang paling banyak dialami orang tua adalah kesedihan (56%), merasa tidak berharga (56%), kelelahan (54%), dan kehilangan gairah seksual (52%). Sedangkan pada gejala kecemasan, orang tua paling sering mengalami perasaan cemas (38%), ketegangan (30%), gangguan tidur (42%), gangguan kecerdasan (36%), dan gejala autonomi (40%). Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti lain dalam mengembangkan penelitian dengan topik yang serupa.anak kankerdistres psikologisorang tuaGambaran Distres Psikologis pada Orang Tua yang Memiliki Anak Kanker di Yayasan Rumah Pejuang Kanker Ambu