Emma RachmawatiRatu SafitriCANDRA ARUMIMANIYAH2024-05-222024-05-222023-11-20https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/140320210017Saat ini, penggunaan peptida antimikroba, seperti bakteriosin sedang dieksplorasi sebagai pengobatan alternatif atau senyawa tambahan dalam formulasi obat-obatan ataupun makanan. Namun, karakteristik bakteriosin dari bakteri termofilik, Geobacillus, masih terbatas penelitiannya. Bakteriosin dari genus ini diketahui memiliki sifat termostabil, tahan terhadap rentang pH yang luas, dan aktif melawan Gram-positif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik geobacillin CT6 yang dihasilkan oleh G. subterraneus Tm6Sp1 dan nilai MIC-nya terhadap Streptococcus mutans dan Escherichia coli. Produksi bakteriosin dilakukan dengan sistem preparasi sel amobil dan fermentasi repeated batch, sebanyak 12 batch. Ekstrak kasar bakteriosin dihasilkan melalui presipitasi amonium sulfat 80% dan dipekatkan dengan freeze-dry. Presipitat bakteriosin dimurnikan lebih lanjut dengan RP-HPLC preparatif. Hasil puncak fraksi yang mengandung geobacillin CT6 diamati pada rentang waktu retensi antara 12 hingga 15 menit. Aktivitas antibakteri geobacillin CT6 cenderung meningkat seiring dengan tahapan proses purifikasi. Diameter zona hambat terhadap bakteri E. coli dan S. mutans meningkat dari 6,20 mm dan 8,96 mm menjadi 9,77 mm dan 14,51 mm secara berturut-turut. Geobacillin CT6 juga menunjukkan sensitivitas terhadap enzim proteolitik, serta tetap stabil pada rentang suhu 55-95°C dan pH 4-10, termasuk saat ditambahkan dengan pelarut organik. Hasil pengujian MIC menunjukkan nilai sebesar 2,22 µg/ml terhadap S. mutans dan 4,25 µg/ml terhadap E. coli.Geobacillin CT6karakterisasiMICPURIFIKASI DAN KARAKTERISASI GEOBACILLIN CT6 PRODUKSI SEL AMOBIL Geobacillus subterraneus Tm6Sp1 SEBAGAI PEPTIDA ANTIMIKROBA TERHADAP Streptococcus mutans DAN Escherichia coli