Tidak ada Data DosenTidak ada Data DosenTSAMROTUL FUADAH2024-05-172024-05-172016-07-19https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160110100033Di bidang kedokteran gigi, poly (methyl methacrylate) (PMMA) digunakan antara lain untuk landasan gigi tiruan, alat ortodontik lepasan, dan mahkota jaket sementara. PMMA memiliki sifat mekanis yang rendah, diantaranya kekerasan. Pada beberapa penelitian, penambahan filler mampu meningkatkan kekerasan PMMA. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis silika dalam bentuk nanosphere, nanorod dan nanoporous menggunakan teknik sol-gel yang digunakan sebagai filler PMMA. Sintesis ini menggunakan prekursor Na2SiO3 0,5 M, kitosan 1% sebagai dispersan, dan template tapioka 0,5 % untuk membentuk rod dan porous, sedangkan sphere tidak memerlukan template. Suhu kalsinasi 500oC selama 1 jam kemudian dinaikkan ke 750oC dan ditahan selama 1 jam. Perbandingan PMMA bubuk dan filler adalah 2 : 1, serta perbandingan PMMA + filler : monomer 2:1 (ukuran berat). Hasil karakterisasi XRD menunjukkan fase kristalit yang terbentuk adalah tridymite dan cristobalite. SEM menunjukkan ketiga morfologi berhasil disintesis dengan partikel berukuran nano dalam skala submikron. Rerata nilai kekerasan Vickers sampel kelompok A: 10,16 VHN; B : 9,62 VHN dan C : 9,96 VHN. Kesimpulan penelitian ini adalah silika dengan morfologi sphere, rod dan porous berhasil didapatkan. Ukuran partikel yang dihasilkan dalam rentang nano sampai mikron. Terdapat perbedaan nilai kekerasan PMMA yang diisi dengan filler silika nanosphere, nanorod dan nanoporous, tetapi tidak bermakna.silika nanospheresilika nanorodsilika nanoporousPerbedaan Kekerasan Poly (Methyl Methacrylate) yang Diisi dengan Filler Silika Nanosphere, Nanorod dan Nanoporous Hasil Swasintesis dengan Teknik Sol-Gel