Imam Adi WicaksonoRr. SulistiyaningsihNABILA MUDIN S2024-05-302024-05-302017-07-19https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/260110130069ABSTRAK Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang didapatkan dari rumah sakit yang dapat menyebabkan berbagai penyakit serius. Bakteri utama penyebab infeksi nosokomial adalah Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan Pseudomonas aeruginosa Multi Resistant (PAMR). Tanaman rambutan (Nephelium lappaceum) diketahui memiliki khasiat sebagai antibakteri karena diduga memiliki kandungan senyawa flavonoid, polifenolat dan tannin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri, menentukan KHTM dan KBM dari ekstrak etanol dan fraksi teraktif terhadap bakteri MRSA dan PAMR. Pengujian diawali dengan proses ekstraksi kemudian dilakukan fraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair, sehingga diperoleh fraksi etil asetat, air dan n-heksan. Setelah itu aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar dan nilai KHTM dan KBM ditentukan dengan metode pengenceran tabung. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol, fraksi etil asetat dan fraksi air daun rambutan memiliki aktivitas antibakteri terhadap PAMR dan MRSA, dimana fraksi etil asetat merupakan fraksi teraktif dan fraksi n-heksan tidak memberikan aktivitas antibakteri. KHTM dan KBM dari ekstrak dan fraksi etil asetat berada pada rentang konsentrasi 2,5% b/v dan 5% b/v terhadap bakteri MRSA dan PAMR. Penapisan fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol dan fraksi etil asetat daun rambutan (Nephelium lappaceum) mengandung senyawa flavonoid, polifenol, saponin dan tannin. Kata Kunci: Infeksi nosokomial, Nephelium lappaceum, Antibakteri, Methicillin Resistant Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa Multi ResistantAntibakteriDaun RambutanMRSAAktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Daun Rambutan (Nephelium lappaceum) Terhadap Methicillin Resistant Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa Multi Resistant