Mohammad Rizki AkbarSetiawanVITO ANGGARINO DAMAY2024-05-202024-05-202023-08-22https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/130130190017Latar belakang: Rokok elektronik dapat menyebabkan proses inflamasi sehingga berpotensi menyebabkan kekakuan pembuluh darah yang ditandai oleh fragmentasi lamina elastika. Inflamasi dimediasi oleh sitokin seperti IL-6, IL-15 dan FSTL-1 pada kondisi oksidasi sel. Peran antiinflamasi terjadi ketika sekresi IL-6, IL-15 dan FSTL-1 berasal dari otot rangka saat latihan fisik aerobik intensitas sedang yang diketahui bermanfaat untuk sistem kardiovaskular, namun ekspresinya di pembuluh darah masih perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rokok elektronik dan latihan fisik aerobik intensitas sedang terhadap modulasi ekspresi protein IL-6, IL-5 dan FSTL-1 serta fragmentasi lamina elastika aorta. Metode: Penelitian eksperimental ini menggunakan tikus Wistar jantan (Rattus norvegicus) yang dibagi menjadi 4 kelompok, kelompok kontrol (K0), kelompok latihan fisik aerobik intensitas sedang (K1), kelompok pajanan rokok elektronik (K2), dan kelompok kombinasi pajanan rokok elektronik dan latihan fisik aerobik intensitas sedang (K3). Jaringan aorta diambil setelah 6 minggu untuk pemeriksaan ekspresi protein IL-6, IL-15 dan FSTL-1 menggunakan western blot, serta evaluasi fragmentasi lamina elastika aorta melalui pemeriksaan histopatologi menggunakan pulasan khusus Elastic-Van Gieson. Hasil: Ekspresi protein IL-6 dan IL-15 kelompok dengan pajanan rokok elektronik berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (IL-6 1,14&plusmn;0,362 VS 0,48&plusmn;0,103; IL-15 1,07&plusmn;0,252 VS 0,49&plusmn;0,091; p<0,05). Ekspresi protein IL-6 dan IL-15 kelompok latihan fisik aerobik intensitas sedang berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (IL-6 0,72&plusmn;0,200 VS 0,48&plusmn;0,103; IL-15 0,69&plusmn;0,211 VS 0,49&plusmn;0,091; p<0,05). Fragmentasi lamina elastika ditemukan lebih banyak pada kelompok dengan pajanan rokok elektronik dibandingkan kelompok kontrol dan kelompok dengan pajanan rokok elektronik dan latihan fisik aerobik intensitas sedang (K2 10,50&plusmn;3,505 VS K0 4,71&plusmn;2,690; K2 10,50&plusmn;3,505 VS K3 6,38&plusmn;2,774; p<0,05). Fragmentasi lamina elastika berhubungan bermakna dengan ekspresi protein IL-6 dan IL-15 pada kelompok kontrol dan kelompok dengan pajanan rokok elektronik (IL-6 r=0,772; IL-15 r=0,688, p<0,05). Fragmentasi lamina elastika berhubungan bermakna dengan ekspresi protein FSTL-1 pada kelompok dengan pajanan rokok elektronik dan kelompok dengan pajanan rokok elektronik dan latihan fisik aerobik (r=-0,564 p<0,05). Simpulan: Pajanan rokok elektronik meningkatkan ekspresi protein IL-6 dan IL- 15 serta menyebabkan fragmentasi lamina elastika lebih banyak pada jaringan aorta tikus wistar. Latihan fisik aerobik intensitas sedang meningkatkan ekspresi protein IL-6, IL-15 di jaringan aorta dan mengurangi fragmentasi lamina elastika aorta tikus wistar yang dipajan rokok elektronik. Peningkatan ekspresi protein IL-6 dan IL-15 akibat pajanan rokok elektronik berhubungan dengan peningkatan fragmentasi lamina elastika. Peningkatan ekspresi protein FSTL-1 berhubungan dengan penurunan fragmentasi lamina elastika aorta. Kata Kunci: rokok elektronik, latihan fisik aerobik intensitas sedang, interleukin- 6, interleukin-15, FSTL-1, lamina elastika aortarokok elektroniklatihan fisik aerobik intensitas sedanginterleukin6PENGARUH ROKOK ELEKTRONIK DAN LATIHAN FISIK AEROBIK INTENSITAS SEDANG TERHADAP EKSPRESI PROTEIN IL-6, IL-15, DAN FSTL-1 SERTA FRAGMENTASI LAMINA ELASTIKA AORTA TIKUS WISTAR