Nurcholidah SolihatiSoeparnaRAHMAYANTI2024-05-152024-05-152016-09-01https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/200110120204Secara metabolik sel sperma yang aktif dalam perkembangannya menghasilkan sejumlah besar radikal bebas, sehingga sangat rentan terhadap kerusakan semen. Antioksidan merupakan suatu senyawa yang berfungsi untuk melindungi sistem biologi dari keruskan akibat reaksi oksidasi yang meluas. Penambahan antioksidan dalam pengencer semen dapat mencegah dan mengurangi kerusakan pada sperma, sehingga kualitas semen untuk IB dapat dipertahankan. Antioksidan yang biasa digunakan dalam pengencer adalah glutathione. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Reproduksi Ternak dan Inseminasi Buatan, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh level glutathione dalam pengencer sitrat kuning telur yang menghasilkan motilitas tertinggi dan abnormalitas terendah pada sperma kambing Peranakan Etawah post thawing. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima ekor kambing sebagai kelompoknya dengan lima perlakuan yaitu tanpa menggunakan glutathione, glutathione 4 mM, glutathione 6 mM, glutathione 8 mM, dan glutathione 10 mM. Setiap perlakuan diulang lima kali. Uji lanjut untuk mengetahui perbedaan pengaruh antar perlakuan menggunakan Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan glutathione 8 mM berbeda nyata (P˂0,05) terhadap motilitas dengan rataan masing-masing P0 (36,18%), P1 (40,42%), P2 (43,08%), P3 (45,02%), P4 (37,88%) namun berbeda tidak nyata (P˃0,05) terhadap abnormalitas spermatozoa. Penambahan glutathione 8 mM menghasilkan persentase motilitas paling baik.GlutathioneMotilitasAbnormalitasPengaruh Level Glutathione dalam Pengencer Sitrat Kuning Telur Terhadap Motilitas dan Abnormalitas Sperma Kambing Peranakan Etawah Post Thawing