Kandaga, Repository Unpad
Repositori Kandaga merupakan portal yang berisi koleksi-koleksi karya ilmiah dari seluruh mahasiswa Universitas Padjadjaran dari berbagai jenjang pendidikan.
Seluruh koleksi dapat diakses melalui halaman Situs Web Kandaga.
Communities in DSpace
Select a community to browse its collections.
Recent Submissions
Hubungan antara Infeksi Odontogenik dan Spektrum Total Karies Gigi dengan Oral Health Related Quality Of Life pada Anak Disabilitas Intelektual
(2023-10-12) AFINA SABILA; Ratna Indriyanti; Eriska Riyanti
Anak Disabilitas Intelektual (DI) memiliki perkembangan intelektual, dan adaptasi sosial yang lebih lambat daripada anak normal. Mereka memiliki prevalensi karies tidak terawat lebih tinggi dan seringkali berkembang menjadi karies dengan keterlibatan pulpa hingga infeksi odontogenik. Spektrum total karies gigi merupakan gambaran kondisi gigi sehat hingga hilang akibat karies, yang dapat dinilai menggunakan indeks CAST (Caries Assesment Spectrum and Treatment), sedangkan infeksi odontogenik dapat dinilai dengan indeks PUFA (Pulp Ulcer Fistula Abcess). Masalah gigi sering berdampak pada kualitas hidup sehingga diperlukan penilaianOral Health Related Quality of Life (OHRQoL) terhadap anak DI.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara infeksi odontogenik, spektrum total karies dengan OHRQoL pada anak DI. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik survei menggunakan kuesioner OHIP-14. Teknik pengambilan sampel yaitu Total Sampling, didapatkan 43 subjek anak DI yang memenuhi kriteria inklusi. Data diuji secara statistik menggunakan uji non
parametrik Spearman Correlation dan uji t-test.
Hasil penelitian menunjukkan nilai infeksi odontogenik pada rata-rata populasi anak DI adalah 1,79 yang termasuk kategori buruk, dan spektrum total karies gigi sebanyak 51,16% termasuk morbiditas berat. Analisis multivariat terdapat hubungan signifikan antara infeksi odontogenik, spektrum total karies, dan OHRQoL; serta infeksi odontogenik dengan spektrum total karies gigi berhubungan signifikan dengan masing-masing p-value =0,0000, sedangkan hubungan antara OHRQoL baik dengan infeksi odontogenik dan spektrum total karies masing-masing memiliki nilai p-value >0,05 sehingga dinilai tidak signifikan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa infeksi odontogenik pada anak DI dinilai buruk. Spektrum total karies gigi pada anak DI mayoritas termasuk morbiditas berat. Terdapat hubungan antara infeksi odontogenik, spektrum total karies dan OHRQoL, serta adanya hubungan antara infeksi odontogenik dengan spektrum total karies, namun hubungan antara OHRQoL dengan infeksi odontogenik maupun OHRQoL dengan spektrum total karies gigi masing-masing dinilai tidak berhubungan.
Daya Antibakteri Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) Terhadap Biofilm Streptococcus mutans ATCC 25175
(2023-10-12) FEBRIA FERNANDEZ; Iwan Ahmad Musnamirwan; Meirina Gartika
Streptococcus mutans merupakan bakteri utama penyebab karies. Salah satu
pencegahannya adalah dengan menghilangkan biofilm oral menggunakan agen
antibakteri. Daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) mengandung
senyawa aktif yang memiliki aktivitas antibakteri sehingga dapat menghambat
pertumbuhan Streptococcus mutans. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
nilai Minimum Inhibitory Concentration (MIC), Minimum Bactericidal
Concentration (MBC), Minimum Biofilm Inhibitory Concentration (MBIC), dan
Minimum Biofilm Eradication Concentration (MBEC) ekstrak daun sirih merah
terhadap Streptococcus mutans ATCC 25175, menganalisis perbedaan perubahan
massa biofilm antara pemberian ekstrak daun sirih merah dan klorheksidin serta
menganalisis pengaruh lamanya induksi/pemberian ekstrak daun sirih merah
terhadap massa biofilm.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni, dilakukan di
Laboratorium Sentral Universitas Padjadjaran. Uji MIC, MBC, MBIC, dan
MBEC ekstrak daun sirih merah menggunakan metode mikrodilusi. Uji fitokimia
dilakukan dengan menambahkan pereaksi. Data hasil penelitian dilakukan uji
normalitas data dengan uji chi-square. Analisis data menggunakan uji ANAVA
untuk melihat perbedaan massa biofilm. Analisis korelasi Pearson untuk melihat
pengaruh lamanya induksi/pemberian ekstrak daun sirih merah terhadap
perubahan massa biofilm.
Hasil uji fitokimia ekstrak daun sirih merah mengandung senyawa fenolik,
tanin, flavonoid, saponin, triterpenoid, dan steroid yang memiliki aktivitas
antibakteri. Nilai MIC ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.)
adalah 70%, nilai MBC adalah 100%, nilai MBIC terdapat pada konsentrasi 80%
dan nilai MBEC adalah 90%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan
yang signifikan perubahan massa biofilm Streptococcus mutans ATCC 25175
antara pemberian ekstrak daun sirih merah dan klorheksidin dalam waktu 30
menit dengan p-value 0,00110,05.
Simpulan penelitian adalah ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz &
Pav.) memiliki daya antibakteri terhadap biofilm Streptococcus mutans ATCC
25175.
Perbandingan Tingkat Stres Dan Nyeri Anak Antara Penyuntikan Menggunakan Alat CCLAD Memakai Fitur Musik Dengan Alat CCLAD Memakai Buffer Anestetikum
(2023-10-11) SYARIFAH MUTHIA ULFA; Meirina Gartika; Eka Chemiawan
Tindakan anestesi lokal merupakan manajemen nyeri terhadap perawatan gigi invasif, paradoksnya anestesi lokal dengan penyuntikan dapat memicu stres dan nyeri bagi pasien anak. Penggunaan alat CCLAD (Computer Controlled Local Anesthetic Delivery) dengan fitur musik dan buffer anestetikum dapat menjadi pilihan dalam menjawab tantangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat stres dan nyeri anak antara penyuntikan menggunakan alat CCLAD disertai fitur musik (Soga Smart I®) dengan alat CCLAD (The Wand Plus®) menggunakan buffer anestetikum sodium bicarbonate 8,4 %.
Jenis penelitian adalah eksperimental semu dengan pengambilan sampel secara purposive sampling dengan kriteria inklusi: anak usia 6 hingga 9 tahun dengan indikasi injeksi palatal, serta menyetujui informed consent. Kriteria eksklusi; anak yang memiliki anomali pertumbuhan perkembangan baik fisik maupun mental. Tingkat stres diukur melalui kadar enzim sAA (salivary Alfa Amylase) menggunakan alat Cocorometer® dan tingkat nyeri dinilai melalui denyut nadi dan SpO2 yang diukur menggunakan pulse oximetry serta penilaian perilaku anak dengan skor FLACC (Face, Legs, Activity, Cry and Consolability). Analisis statistik yang digunakan adalah t-test, Wilcoxon dan Mann-Whitney dengan taraf signifikansi < 0,05.
Hasil penelitian mengenai gambaran nilai seluruh sub-variabel pada setiap perlakuan menunjukkan terdapat peningkatan nilai rata-rata denyut nadi setelah penyuntikan dengan alat CCLAD memakai fitur musik dan penurunan nilai rata-rata denyut nadi setelah penyuntikan menggunakan alat CCLAD memakai buffer anestetikum. Pada pengukuran SpO2, terdapat kesamaan nilai rata-rata saat sebelum dan sesudah penyuntikan dengan kedua alat CCLAD. Pada pengukuran nilai rata-rata kadar enzim sAA, terdapat peningkatan sesudah penyuntikan dengan kedua alat CCLAD. Pada pengukuran skor FLACC, terdapat penurunan nilai rata-rata ranks sesudah penyuntikan dengan kedua alat CCLAD. Hasil uji kesamaan pada seluruh sub-variabel antar perlakuan menunjukkan hasil non-signifikan.
Simpulan penelitian adalah terdapat kesamaan tingkat stres dan nyeri anak antara penyuntikan menggunakan alat CCLAD yang memakai fitur musik (Soga Smart I®) dan alat CCLAD (The Wand Plus®) yang memakai buffer anestetikum (sodium bicarbonate 8,4 %).
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI ORAL SISTEM STOMATOGNATI DENGAN PERILAKU MAKAN (PICKY EATER) PADA ANAK STUNTING
(2023-10-11) WITA PUSPITASARI; Arlette Suzy Puspa Pertiwi; Meirina Gartika
Stunting merupakan dampak dari tidak terpenuhinya gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan anak dan dapat berlanjut pada usia prasekolah karena asupan gizi yang tidak adekuat untuk kejar tumbuh. Asupan gizi yang tidak adekuat diantaranya disebabkan oleh hambatan pada perkembangan fungsi oral dan perilaku makan picky eating. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran fungsi oral pada anak stunting, mengetahui gambaran perilaku makan pada anak stunting, menganalisis perbedaan fungsi oral sistem stomatognati pada anak stunting dan non-stunting, menganalisis perbedaan perilaku makan pada anak stunting dan non-stunting, dan menganalisis hubungan antara fungsi oral sistem stomatognati dengan perilaku makan (picky eater) pada anak stunting.
Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional, dilakukan pada 73 anak stunting dan 74 anak non-stunting sebagai kontrol di Posyandu cakupan Puskesmas Caringin, Kelurahan Margahayu Utara dan Babakan Ciparay, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung. Fungsi oral sistem stomatognati dinilai menggunakan Mouth Rinsing Functional Test (MRF-T) yang ekefektifannya telah diuji oleh Ogawa, dan perilaku makan anak dinilai menggunakan kuesioner Child Eating Behavior Questionnaire (CEBQ) dikembangkan dan divalidasi pertama kali oleh Wardle (Spearman Brown = 0,792).
Hasil penelitian dianalisis statistik dengan uji parametrik independence t-test, uji non parametrik Mann Whitney dan korelasi rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan terdapat perbedaan fungsi oral
sistem stomatognati pada anak stunting dan non-stunting yaitu p-value = 0,001; terdapat perbedaan perilaku makan pada anak stunting dan non-stunting yaitu pvalue food approach, food avoidant dan food fussiness secara berturut-turut 0,041, 0,001, dan 0,001; dan tidak terdapat hubungan antara fungsi oral sistem stomatognati dengan perilaku makan pada anak stunting yaitu p-value fungsi oralfood approach, fungsi oral-food avoidant dan fungsi oral-food fussiness secara berturut-turut 0,016, 0,228, dan 0,198.
Simpulan penelitian adalah gambaran fungsi oral pada anak stunting mayoritas berada pada kategori simetri, gambaran perilaku makan pada anak stunting adalah food avoidant atau menghindari makanan dan berdasarkan food fussiness mayoritas masuk pada kategori pilih-pilih makanan, terdapat perbedaan fungsi oral sistem stomatognati pada anak stunting dan non-stunting, terdapat perbedaan perilaku makan pada anak stunting dan non-stunting, serta tidak terdapat hubungan antara fungsi oral sistem stomatognati dengan perilaku makan (picky eater) pada anak stunting.
Pengaruh Penggunaan Flipchart Tooth Brushing Visual Pedagogy Terhadap Status Kebersihan Gigi Anak Gangguan Spekturm Autisme
(2023-10-12) HANNA RIA LESTARI TARIGAN; Arlette Suzy Puspa Pertiwi; Inne Suherna Sasmita
Gangguan Spektrum Autisme (GSA) adalah spektrum gangguan yang memengaruhi keterampilan sosial, komunikasi individu, dan fungsi kognitif dengan awitan khas pada anak usia dini, yang dapat berlanjut hingga usia dewasa. Anak GSA dinilai lebih rentan mengalami penyakit mulut daripada individu normal. Anak GSA mengalami kesulitan dalam mempelajari keterampilan dasar perawatan diri termasuk menyikat gigi terkait gangguan perilaku, minat dan aktivitas terbatas, ketangkasan manual terbatas, dan masalah sensorik. Penggunaan visual pedagogy dapat meningkatkan keterampilan kebersihan mulut dan kerja sama anak GSA. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penggunaan flipchart Tooth Brushing Visual Pedagogy terhadap status kebersihan gigi anak GSA.
Metode penelitian korelasional dilakukan pada 24 anak GSA yang terbagi menjadi dua kelompok di Yayasan Biruku Kota Bandung. Penilaian indeks plak dengan Patient Hygiene Perfomance (PHP) dilakukan dalam tiga kali pemeriksaan. Analisis data menggunakan statistik non-parametrik berupa analisis korelasional rank spearman. Hipotesis diuji dengan statistik t-test.
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh penggunaan flipchart Tooth Brushing Visual Pedagogy terhadap status kebersihan gigi anak GSA yang tidak signifikan dengan p-value > 0,05. Analisis uji kesamaan indeks PHP rata-rata berdasarkan waktu menunjukkan hubungan non signifikan dan tidak berbeda pada pemeriksaan pertama dan kedua dengan p-value > 0,05 (0,3026 dan 0,1865), sedangkan pada pemeriksaan ketiga analisis menunjukkan hubungan yang signifikan dan berbeda p-value < 0,05 (0,0139).
Simpulan penelitian adalah terdapat pengaruh penggunaan flipchart TBVP terhadap status kebersihan gigi anak GSA. Penggunaan flipchart TBVP dapat menurunkan indeks plak dan meningkatkan status kebersihan gigi anak GSA, namun tingkat kekuatan korelasinya sangat lemah.