Kandaga, Repository Unpad

Repositori Kandaga merupakan portal yang berisi koleksi-koleksi karya ilmiah dari seluruh mahasiswa Universitas Padjadjaran dari berbagai jenjang pendidikan.

Seluruh koleksi dapat diakses melalui halaman Situs Web Kandaga.

Untuk pengajuan Unggah Mandiri dapat dilakukan melalui tautan berikut:

Gedung Kandaga
 

Communities in DSpace

Select a community to browse its collections.

Now showing 1 - 2 of 2

Recent Submissions

Item
Korelasi Antara Surgical Complication Assessment Scale In Third Molar Surgery (SCATM) Dengan Kadar Prostaglandin E2 (PGE2) Pada Saliva Pasca Odontektomi Gigi Impaksi Molar Ketiga Mandibula
(2023-07-10) AGNESTHESIA RUTH STEVHANY; Harmas Yazid Yusuf; Farah Asnely Putri
Korelasi Antara Surgical Complication Assessment Scale In Third Molar Surgery (SCATM) Dengan Kadar Prostaglandin E2 (PGE2) Pada Saliva Pasca Odontektomi Gigi Impaksi Molar Ketiga Mandibula Pendahuluan: Penatalaksanaan pada gigi molar ketiga merupakan tindakan pembedahan yang paling sering dilakukan. Tindakan odontektomi bisa menyebabkan cedera dan rusaknya jaringan lunak dan keras serta menimbulkan suatu risiko dan komplikasi diantaranya adalah respon inflamasi, nyeri, edema, alveolar osteitis dan abses. Inflamasi dimulai saat cedera jaringan mulai terjadi dan berlangsung 3 sampai 5 hari pasca odontektomi. Surgical Complication Assessment Scale in Third Molar Surgery (SCATM) merupakan instrumen baru untuk mengukur skala penilaian risiko dan komplikasi pasca odontektomi pada molar ketiga mandibula. Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis korelasi antara Surgical Complication Assessment Scale in Third Molar Surgery (SCATM) dengan kadar Prostaglandin E2 (PGE2) pada saliva pasca odontektomi gigi impaksi molar ketiga mandibula. Metode: Penelitian dilakukan pada 25 pasien dengan kasus impaksi molar ketiga mandibula yang dilakukan odontektomi dalam anastesi lokal di Poli Bedah Minor Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Padjadjaran. Subjek pada penelitian ini adalah pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Pemilihan subjek peneltian untuk kelompok uji dilakukan secara acak. Setelah di lakukan tindakan odontektomi, di lakukan pengukuran SCATM dan kadar PGE2 (T0). Selanjutnya dilakukan pengukuran pada jam ke-72(T1) serta jam ke-120 (T2). Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang kuat dan bermakna secara statistik antara SCATM dengan kadar PGE2 pada saliva pasca odontektomi gigi impaksi molar ketiga mandibula pada jam ke-72 dan jam ke-120. Nilai koefisien korelasi jam ke-72 r=0.672 (p<0.001) dan jam ke-120 r=0.728 (p<0.001). simpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi antara antara nilai Surgical Complication Assessment Scale in Third Molar Surgery (SCATM) dengan kadar Prostaglandin E2 (PGE2) pada saliva pasca odontektomi gigi molar ketiga mandibula pada jam ke-72 dan jam ke-120. Kata Kunci: Odontektomi, Komplikasi, SCATM, Prostaglandin E2
Item
HUBUNGAN KADAR VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR (VEGF) SALIVA DENGAN GAMBARAN KLINIS JARINGAN PARUT PADA PASIEN PASCA OPERASI LABIOPLASTI
(2023-08-08) NIKEN LAKSMITARANI; Andri Hardianto; Indra Hadikrishna
Pendahuluan: Jaringan parut pada labioplasti adalah hasil yang tak dapat dihindarkan dari luka operasi. Jaringan parut ini dapat menimbulkan masalah secara fungsional, kosmetik dan psikologis Penilaian objektif memberikan pengukuran kuantitatif pada jaringan parut, sedangkan penilaian subjektif bergantung pada penilaian pengamat. Skala yang digunakan untuk mengevaluasi berbagai tipe jaringan parut salah satunya Vancouver Scar Scale (VSS). Penilaian objektif yang digunakan pada penelitian ini adalah nilai Vascular endothelial growth factor (VEGF) yang diketahui sebagai mediator angiogenensis yang mempromosi penyembuhan luka kutan dan merangsang pembentukan jaringan parut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa korelasi antara nilai kadar VEGF saliva pada hari ke 21 dengan gambaran klinis jaringan parut pada pasien pasca operasi labioplasti pada hari ke 90. Metode: Penelitian dilakukan pada 36 pasien dengan kasus celah bibir unilateral yang telah dilakukan operasi labioplasti di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. Subjek pada penelitian ini adalah pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Pemilihan subjek penelitian untuk kelompok uji dilakukan secara acak. Setelah di lakukan tindakan labioplasti, di lakukan pengukuran kadar VEGF pada hari ke 21, selanjutnya dilakukan penilaian gambaran klinis jaringan parut dengan VSS pada hari ke 90. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang kuat dan bermakna secara statistik antara kadar VEGF dengan gambaran klinis jaringan parut. Nilai koefisien korelasi antara VEGF dan gambaran klinis jaringan parut sebesar r=0.804 (p=0.001). Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara nilai VEGF saliva dengan gambaran klinis jaringan parut pada pasien pasca operasi labioplasti.
Item
EFEKTIVITAS APLIKASI LIVE TRANSCRIBE SEBAGAI MEDIA EVALUASI HURUF KONSONAN PADA PASIEN CELAH PALATUM PASCA PALATOPLASTI
(2023-07-30) ERZA KURNIAWAN; Farah Asnely Putri; Andri Hardianto
Pendahuluan: Evaluasi tentang fungsi bicara telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya tetapi evaluasi tersebut hanya berdasarkan subyektif. Saat ini di dunia mengalami masa dimana terdapat penyakit baru yang menjadi suatu pandemi. Penyakit yang disebabkan oleh coronavirus menimbulkan risiko kesehatan masyarakat yang serius sehingga terapi wicara banyak terhenti akibat dari kondisi pandemi. Live transcribe adalah aplikasi yang secara otomatis mentranskripsikan ucapan hampir secara real-time, sehingga diharapkan dapat membantu terapis wicara menjadi sebagai media evaluasi terapi wicara. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah aplikasi Live Transcribe efektif untuk menilai ketepatan pelafalan kata dan dapat menjadi suatu media untuk evaluasi terapi wicara pada pasien celah palatum pasca palatoplasti. Metode: Penelitian dilakukan pada 35 subjek pada pasien terapi wicara pasca palatoplasti di Pusat Pelayanan Celah Bibir & Langit-langit/Cleft Labio Palatoschiziz (CLP) Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita Jakarta . Subjek pada penelitian ini dilakukan secara total purposive sampling yaitu mengambil subjek dari sebagian populasi yang memenuhi kriteria inklusi sampai terpenuhi besar subjek minimal. Hasil: Secara keseluruhan, terdapat perbedaan skor terapi wicara yang signifikan antara aplikasi Live Transcribe dan kovensional, dimana secara umum teknik konvensional memiliki nilai rata-rata skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknik Live Transcribe dan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Simpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan teknik konvensional dengan aplikasi Live Transcribe menunjukan perbedaan yang signifikan pada konsonan /p/ dan konsonan /b sedangkan pada konsonan /m/ tidak menunjukan perbedaan yang signifikan.
Item
Korelasi Antara Kadar Prealbumin Serum dan Kadar Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) Saliva dengan Penyembuhan Luka Pasca Palatoplasti
(2023-08-03) AYU VIDYA PUTRI; Harmas Yazid Yusuf; R. Agus Nurwiadh
Pendahuluan: Anomali kraniofasial merupakan masalah besar dalam bidang kesehatan anak yang penting untuk diperhatikan. Salah satu kelainannya adalah pasien dengan celah langit – langit dan memiliki risiko adanya gangguan dalam mendapatkan nutrisi yang dapat menyebabkan status gizi yang buruk. Tata laksana dari kondisi ini merupakan tindakan operasi penutupan celah langit-langit, dan penyembuhan luka operasi menjadi penentu utama. Dalam penyembuhan luka status gizi menjadi faktor penting dalam proses penyembuhan luka. Prealbumin menjadi penanda klinis dalam menilai status gizi. Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) merupakan faktor pertumbuhan dalam proses penyembuhan luka. Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk melihatkorelasi kadar prealbumin serum dengan penyembuhan luka yang dinilai dengan VEGF saliva dan skor penilaian klinis menggunakan Photographic Wound Assesment Tool (PWAT). Metode : Penelitian ini dilakukan pada 31 pasien dengan kasus celah langit-langit yang dilakukan palatoplasty. Subjek penelitian sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dnegan teknik non probability sampling yang berjenis purposive sampling untuk memenuhi tujuan penelitian. Pengambilan sampel darahsebelum palatoplasti dilakukan untuk menilai kadar prealbumin, kemudiandilakukan pengambilan sampel saliva 5 hari pasca operasi untuk menilai kadarVEGF dan dilakukan pengukuran skor PWAT. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson Product dan Rank Spearman. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang positif kuat dan signifikan antara kadar prealbumin serum dan VEGF saliva serta menunjukkan adanya korelasi negatif cukup kuat dan signifikan antara prealbumin serum dan skor PWAT serta VEGF saliva dan skor PWAT pada pasien yang dilakukan palatoplasti. Nilai koefisien korelasi prealbumin serum dan VEGF saliva r= 0.610 (p<0.001), nilai koefisien korelasi prealbumin serum dan skor PWAT r= -0.574 (p<0.001). Nilai koefisien korelasi VEGF saliva dan skor PWAT r= -0.442 (p<0.001). Kesimpulan: Semakin tinggi kadar prealbumin serum maka penyembuhan luka akan semakin baik sejalan dengan penilaian klinis dan biologis.
Item
HUBUNGAN PROFIL LIPID DENGAN DERAJAT KEPARAHAN PADA PASIEN INFEKSI ODONTOGENIK SPASIA WAJAH
(2023-07-10) STEPHANUS CHRISTIANTO; Harmas Yazid Yusuf; Abel Tasman Yuza
Pendahuluan. Infeksi odontogenik merupakan infeksi yang sering ditemukan pada daerah wajah. Terdapat berbagai faktor risiko yang berperan penting dalam meningkatkan derajat keparahan infeksi odontogenik. Sistem imunitas merupakan kondisiDislipidemia merupakan salah suatu kondisi yang dapat terjadi akibat adanya proses infeksi dan inflamasi, selain itu profil lipid dapat berfungsi sebagai sistem imunitas. Beberapa penelitian menujukan adanya hubungan antara profil lipid dengan keparahan infeksi. Tujuan Tujuan penelitian adalah untuk melihat hubungan antara profil lipid dengan derajat keparahan infeksi pada pasien dengan infeksi odontogenik spasia wajah Metode Penelitian dilakukan pada 30 pasien infeksi odontogenik spasia wajah yang datang ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Hasan Sadikin. Dilakukan pengambilan sampel darah dari profil lipid dan skoring derajat keparahan infeksi. Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan uji rank spearman. Hasil Hasil penelitian ini menunjukan adanya korelasi positif antara derajat keparahan dengan kolestrol total dan trigliserida, sedangkan didapatkan korelasi negatif antara derajat keparahan dengan kadar LDL dan HDL, namun hasil yang signifikan hanya terdapat pada kadar trigliserida (nilai P<0.05). Simpulan Hasil penelitian ini menunjukan adanya korelasi antara derajat keparahan dengan profil lipid pada pasien dengan infeksi odontogenik spasia wajah.