S1 - Sarjana
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S1 - Sarjana by Author "Abdul Mutalib"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
Item KAJIAN DINAMIKA MOLEKULAR UNTUK MEMPREDIKSI NILAI KD PADA EKSTRAKSI Sm, Eu, Gd, Tb, DAN Dy MENGGUNAKAN LIGAN DBDTP DAN LIGAN TURUNAN DBDTP(2017-10-13) FAHMI ACKBAR; Abdul Mutalib; Yeni Wahyuni HartatiLogam tanah jarang (LTJ) merupakan suatu material strategis nasional. Tingkat kebutuhan terhadap LTJ semakin lama semakin meningkat pesat. Pemisahan LTJ dapat menggunakan berbagai metode pemisahan, salah satunya dengan menggunakan ligan pengompleks. Dibutyl dithiophosphate (DBDTP) memiliki banyak keuntungan ketika di gunakan sebagai ekstraktan dalam ekstraksi. Simulasi komputer membutuhkan suatu metode akurat dalam memodelkan sistem yang dikaji. Simulasi sering dilakukan dengan kondisi yang sangat mirip dengan eksperimen, sehingga hasil perhitungan kimia komputasi dapat dibandingkan secara langsung dengan eksperimen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan prediksi pemisahan secara ekstraksi LTJ (Sm, Eu, Gd, Tb, dan Dy) menggunakan ligan DBDTP dan ligan turunan DBDTP untuk mendapatkan nilai KD prediksi melalui simulasi dinamika molekular. Perlakuan diawali dengan mensimulasikan pengikatan ligan secara monovalen dan bivalen dengan disimulasikan dengan sistem satu pelarut selama 10 ns dan sistem dua pelarut selama 100 ns secara eklplisit. Hasil simulasi menunjukan kompleks LTJ (Sm, Eu, Gd, Tb, dan Dy) dengan DBDTP dan turunan DBDTP secara dinamika molekular menunjukan bahwa ligan ini stabil dengan dinamika molekular. Energi untuk masing-masing kompleks LTJ (Sm, Eu, Gd, Tb, dan Dy) untuk DBDTP adalah 40,43, -37,06, -121,13, -99,92, dan -133,22 Kkal/mol dan turunan DBDTP sebesar- 16,20, 0,74, -68,65, -50,75, dan -81,67 Kkal/mol. Dan diprediksi kompleks LTJ (Sm, Eu, Gd, Tb, dan Dy) dengan ligan turunan DBDTP dapat terdistribusi lebih baik ke dalam fase organik dibanding ligan DBDTP melalui simulasi dinamika molekular dengan nilai KD prediksi untuk Sm, Eu, Gd, Tb, dan Dy berturut-turut sebesar 0,52, 0,55, 0,52, 0,61, dan 0,51.Item KAJIAN DINAMIKA MOLEKULER UNTUK MEMPREDIKSI NILAI KD PADA EKSTRAKSI Sm, Eu, Gd, Tb, DAN Dy MENGGUNAKAN LIGAN DBDTK DAN LIGAN TURUNAN DBDTK(2017-08-24) IQBAL KAMALY RAMADHAN; Abdul Mutalib; Muhammad YusufSebagai salah satu anggota konsorsium logam tanah jarang (LTJ), departemen kimia Unpad lebih difokuskan pada pemisahan dan pemurnian LTJ (Sm, Eu, Gd, Tb, Dy). Oleh karena itu, dilakukan inovasi untuk mencari metode alternatif yang dapat digunakan untuk analisis dan pemisahan LTJ tersebut. Termasuk pemilihan ekstraktan terbaik dengan mencari turunannya melalui kimia komputasi. Ligan dibutilditiokarbamat (DBDTK) dapat membentuk kompleks dengan sejumlah unsur golongan kelompok lantanida, sehingga ligan DBDTK dan turunannya dapat dijadikan pilihan sebagai ekstraktan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan prediksi pemisahan secara ekstraksi LTJ (Sm, Eu, Gd, Tb, dan Dy) menggunakan ligan DBDTK dan ligan turunan DBDTK untuk mendapatkan nilai KD prediksi melalui simulasi dinamika molekuler. Ligan DBDTK dan ligan turunan DBDTK dibuat dengan program BIOVIA Discovery Studio 2016. Lalu dihubungkan dengan atom pusat Sm, Eu, Gd, Tb dan Dy dan dilakukan optimisasi energi menggunakan program AMBER14. Kemudian disimulasikan dengan sistem dua pelarut selama 100 ns secara eksplisit. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kompleks LTJ (Sm, Eu, Gd, Tb, dan Dy) dengan ligan DBDTK dan ligan turunan DBDTK masih belum stabil dilihat dari tingginya nilai fluktuasi dari panjang ikatan antara atom pusat LTJ (Sm, Eu, Gd, Tb, dan Dy) dengan ligan DBDTK dan ligan turunan DBDTK, dan juga kompleks LTJ (Sm, Eu, Gd, Tb, dan Dy) dengan ligan DBDTK dan ligan turunan DBDTK tidak dapat diamati distribusinya pada fase air dan fase organik karena tidak terbentuknya kompleks yang stabil.Item PEMISAHAN SAMARIUM(III) DAN EUROPIUM(III) DARI GADOLINIUM(III), TERBIUM(III), DAN DISPROSIUM(III) DENGAN EKSTRAKSI PELARUT MENGGUNAKAN LIGAN DBDTP MELALUI PROSES PRA-REDUKSI DENGAN NaBH4(2018-01-16) ARNIE ANGGRAENI LESTARI; Abdul Mutalib; Titin SofyatinPemisahan campuran unsur tanah jarang (UTJ) menjadi unsur-unsur individu masih sangat sulit dilakukan karena perbedaan sifat fisik dan kimia yang hampir sama, tetapi sifat oksidasi-reduksinya cukup berbeda misalnya Tb mudah dioksidasi menjadi ion valensi 4+ (Tb4+), sedangkan Sm, Eu mudah direduksi menjadi ion valensi 2+ (Sm2+, Eu2+). Sifat mudah direduksi dan dioksidasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mempermudah proses pemisahan unsur secara individual maupun campuran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memisahkan Sm dan Eu dari campuran Gd, Sm, Eu, Tb, dan Dy menggunakan ekstraktan DBDTP dengan melibatkan proses reduksi menggunakan reduktor kuat NaBH4. Metode penelitian yang dilakukan adalah iradiasi sampel individu (Sm, Eu) dan campuran (Gd, Sm, Eu, Tb, Dy), lalu reduksi dengan NaBH4 dalam kondisi gas N2 pada kondisi optimum yang didapat yaitu perbandingan mmol UTJ dan NaBH4 1:3 dengan waktu reduksi selama 15 menit dan dielektroforesis kertas selama 1 jam 350 V. Setelah itu, dilakukan ekstraksi pelarut menggunakan ligan DBDTP. Fase organik dan fase air dianalisis dengan spektrofotometer gamma Single Channel Analyzer (SCA) dan Multichannel Analyzer (MCA). Hasil yang diperoleh adalah unsur Sm dan Eu dapat dipisahkan dari campuran Gd, Sm, Eu, Tb dan Dy dengan ekstraksi menggunakan ekstraktan DBDTP melalui proses reduksi Sm dan Eu dengan reduktor kuat NaBH4 dengan parameter ekstraksi yang diperoleh adalah %E sebelum reduksi: %E 155Eu = 15,67; %E 153Sm = 14,54; dan %E setelah reduksi: %E 155Eu = 2,03; %E 153Sm = 2,98.Item PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR TANAH JARANG INDIVIDUAL (Sm, Eu, Gd, Tb, Dy) DARI CAMPURANNYA TANPA PEMISAHAN KIMIA SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DIKOMBINASIKAN DENGAN METODE PCR DAN PLS-R(2017-10-13) ANDREW PURNAMA; Abdul Mutalib; Anni AnggraeniUnsur tanah jarang merupakan bahan yang strategis dan memiliki penggunaan yang luas terutama pada bidang industri teknologi. Unsur tanah jarang yang terdiri dari 17 unsur ini memiliki kemiripan sifat sehingga sangat sulit dipisahkan menggunakan metode pemisahan kimia biasa. Akan tetapi pemakaian unsur tanah jarang saat ini menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Maka dari itu diperlukan suatu metode alternatif yang efisien untuk menentukan kandungan unsur tanah jarang tanpa melakukan pemisahan terlebih dahulu, seperti kombinasi metode spektrofotometri ultraviolet-visible dan analisis multivariat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan unsur tanah jarang kelompok sedang tanpa pemisahan kimia dengan menggunakan kombinasi metode spektrofotometri ultraviolet-visible dan analisis multivariat. Sebanyak 28 larutan training set Gd(III), Sm(III), Eu(III), Tb(III) dan Dy(III) disiapkan dan kemudian dianalisis absorbansinya menggunakan metode spektrofotometri ultraviolet-visible. Data yang diperoleh diolah secara multivariat menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA), Principal Component Analysis (PCR), dan Partial Least Square (PLS). Model yang didapat dari metode PCR divalidasi dengan test data. Dari penelitian ini diperoleh hasil nilai akurasi pengolahan data dengan metode PLS lebih baik daripada PCR, dan nilai presisi PLS lebih besar daripada PCR. Nilai % eror yang didapat dari pengolahan data dengan PLS untuk unsur Eu sebesar 9,3%, unsur Dy sebesar 18,6%, unsur Gd sebesar 11,0%, unsur Sm sebesar 10,3% dan unsur Tb sebesar 10,8%.Item PENGURAIAN SPEKTRUM CAMPURAN UNSUR TANAH JARANG (Sm, Eu, Gd, Tb, Dy) MENJADI SPEKTRUM INDIVIDUALNYA DENGAN MENGGUNAKAN MCR-ALS MELALUI MATLAB DAN PENENTUAN MODEL MATEMATIKANYA DENGAN PCR DAN PLSR MELA(2017-08-24) MOHAMAD SEPRIL AVIAN; Abdul Mutalib; Anni AnggraeniSetelah melakukan konsorsium unsur tanah jarang (UTJ) dengan berbagai instansi, fokus utama penelitian di kimia Unpad lebih cenderung terhadap unsur tanah jarang (Sm, Eu, Gd, Tb, Dy) karena unsur tersebut dapat digunakan untuk teknologi terkini seperti, Gd yang digunakan sebagai agen pengontras pada MRI. Oleh karena itu, kita terus berinovasi mencari metode alternatif yang dapat digunakan untuk analisis dan pemisahan UTJ tersebut. Termasuk penentuan konsentrasi UTJ tanpa pemisahan melalui larutan simulasi. Pengukuran UTJ dengan spektrofotometer UV-Vis yang dikombinasikan dengan analisis multivariat menjadi suatu metode alternatif untuk penentuan konsentrasi tanpa pemisahan secara serempak. Metode spektrofotometri UV-Vis dipilih karena lebih murah dibandingkan ICP. Data hasil analisis dengan spektrofotometer UV-Vis tersebut kemudian diolah dengan MCR-ALS untuk mendapatkan informasi spektrum individu dari spektrum campuran dengan nilai lack-of-fit sebesar 0,31%. Kemudian, dibuat model matematikanya dengan menggunakan PCR dan PLSR. Kedua metode tersebut dapat digunakan untuk prediksi. Hal ini dapat dilihat akurasinya melalui hasil perhitungan %error yang dihasilkan untuk UTJ Sm, Eu, Gd, Tb dan Dy secara berturut-turut dengan menggunakan metode PCR dan PLSR kurang dari 5% tetapi untuk hasil standar deviasi relatifnya berada pada rentang 1 - 11% Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa kedua metode sama baiknya untuk digunakan dalam penentuan konsentrasi UTJ.Item Sintesis dan Karakterisasi Konjugat(DOTA)n-PAMAM G3 sebagai Pereaksi untuk Sintesis Senyawa Pengontras MRI (Gd-DOTA)n-PAMAM G3 sebagai Produk yang Lebih Unggul dari Senyawa Pengontras DOTAREM(Gd-Dota)(2017-07-11) RISMA DELIANI N; Abdul Mutalib; Retna Putri FauziaPenyakit kanker dapat disembuhkan secara signifikan khususnya bila dapat dideteksi secara dini sebagai bentuk tindakan pencegahan dan penentuan jenis pengobatan yang tepat. Deteksi dini kanker dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan alat Magnetic Resonance Imaging, yang disertai penggunaan suatu senyawa pengontras. Senyawa kompleks Gd-DOTA merupakan senyawa pengontras yang telah digunakan secara luas untuk keperluan klinis. Namun pada pengaplikasiannya diperlukan dosis yang besar untuk dapat memberikan intensitas pencitraan yang baik pada MRI, akibat rendahnya berat molekul dan laju relaksasi yang dipengaruhi oleh jumlah molekul Gd.Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan modifikasi senyawa pengontras dengan suatu makromolekul dendrimer PAMAM G3, yang memiliki struktur bercabang sehingga memungkinkan untuk menyisipkan banyak molekul Gd-DOTA dan bertambahnya berat molekul. Metode penelitian yang dilakukan meliputi: pembuatan konjugat (DOTA)n-PAMAM G3; pemurnian dan karakterisasi konjugat (DOTA)n-PAMAM G3; sintesis dan karakterisasi (Gd-DOTA)n-PAMAM G3. Efisiensi pembentukan (Gd-DOTA)n-PAMAM G3 ditentukan melalui tahapan pemurnian menggunakan kolom PD-10, uji kemurnian dengan metode KCKT dan analisis kualitatif menggunakan metode spektroskopi FT-IR. Perbedaan spesifikasi senyawa pengontras (Gd-DOTA)n-PAMAM G3 dengan senyawa pengontras komersial Dotarem (Gd-DOTA), terkait berat molekul dan jumlah molekul Gd ditentukan melalui analisis menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini ialah terbentuknya senyawa (Gd-DOTA)n-PAMAM G3 dengan berat molekulsebesar 9679,256 Da dengan jumlah molekul Gd-DOTA (n=5).