S2 - Magister
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S2 - Magister by Author "AGNES REZKY SIAHAAN"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item OPTIMASI KOPOLIMERISASI MEMBRAN SELULOSA ASETAT RAMI-ZEOLIT NaA-EPIKLOROHIDRIN MENGGUNAKAN RADIASI SINAR GAMA UNTUK PERVAPORASI MINYAK AKAR WANGI(2020-10-21) AGNES REZKY SIAHAAN; Engela Evy Ernawati; Tidak ada Data DosenSerat rami memiliki kandungan selulosa sebanyak 72-97% b/b sehingga banyak digunakan sebagai sumber selulosa untuk bahan baku bidang industri. Selulosa juga banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan membran selulosa asetat (SA) rapat. Namun, membran SA rapat memiliki derajat penggembungan yang tinggi sehingga dapat menurunkan selektivitasnya. Untuk mengatasi hal itu, perlu dilakukan modifikasi terhadap membran SA rapat. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi membran dengan penambahan mineral dan kopolimerisasi untuk mengubah kerapatan, kekuatan mekanik, dan kinerja membran sehingga dapat digunakan dalam pemisahan minyak akar wangi secara pervaporasi. Dalam penelitian ini, sintesis membran dilakukan dengan mengkompositkan SA dengan zeolit NaA (SA-NaA), lalu dikopolimerisasi menggunakan pengikat silang epiklorohidrin (ECH) dengan bantuan radiasi sinar-γ. Kopolimerisasi dilakukan dengan variasi konsentrasi ECH yaitu 1, 3, 5, dan 6% serta variasi dosis radiasi yaitu 20, 25, 30, dan 35 kGy. Karakterisasi membran dianalisis menggunakan FTIR untuk mengetahui interaksi yang terjadi antara membran SA dengan ECH, SEM untuk mengetahui morfologi membran, dan uji kuat tarik serta derajat penggembungan untuk mengetahui sifat mekaniknya. Kinerja membran ditentukan berdasarkan pemisahan minyak akar wangi secara pervaporasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi interaksi kopolimerisasi antara matriks SA dan ECH yang ditandai adanya gugus C-O-C dan terjadi peningkatan terhadap kerapatan membran, serta peningkatan sifat mekanik membran yang ditandai dengan meningkatnya kuat tarik membran dari 355,56 menjadi 573,6 kg.cm-2 dan menurunnya derajat penggembungan dari 9,96 menjadi 1,49% pada kondisi optimum (SA-NaA-ko-ECH 5%, 30 kGy). Berdasarkan hasil pervaporasi, nilai fluks yang diperoleh yaitu 535,509 g.m-2.h dan kandungan vetiverol minyak akar wangi mengalami peningkatan sebesar lima kali lipat dari 6,01 menjadi 30,49%. Minyak akar wangi memiliki bobot jenis 0,9997, kelarutan dalam etanol 1:1 jernih yang sesuai dengan standar SNI-06-2386-2006.