S2 - Magister
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S2 - Magister by Author "AGNIA NUR JIHADDINI IMANUDDIN"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item FLAVONOID DARI EKSTRAK BUTANOL RANTING Erythrina crista-galli (Fabaceae) SERTA AKTIVITAS SITOTOKSIKNYA TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SECARA IN SILICO DAN IN VITRO(2022-10-17) AGNIA NUR JIHADDINI IMANUDDIN; Ika Wiani; Tati HerlinaFlavonoid merupakan metabolit sekunder yang terbukti memiliki banyak aktivitas biologis, salah satunya adalah antikanker. Tumbuhan yang banyak menghasilkan kelompok flavonoid adalah genus Erythrina. E. crista-galli banyak tersebar di Indonesia, namun eksplorasi flavonoid di dalamnya masih sedikit. Flavonoid dalam tumbuhan ini memiliki banyak aktivitas biologis namun belum ada yang melaporkan mengenai aktivitas sitotoksiknya, sehingga berpotensi untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi senyawa flavonoid dari ekstrak butanol ranting E. crista-galli serta menentukan aktivitas sitotoksiknya terhadap sel kanker payudara MCF-7 secara in silico dan in vitro. Metode yang digunakan meliputi ekstraksi dengan eluen metanol, n-heksana, etil asetat, dan butanol serta pemisahan menggunakan kromatografi kolom dengan eluen yang sesuai sehingga diperoleh isolat murni. Isolat murni kemudian dikarakterisasi menggunakan metode spektroskopi dan diuji aktivitas sitotoksiknya terhadap sel kanker payudara MCF-7 secara in silico dengan reseptor ERα, Bcl-2, CDK-2, dan EGFR menggunakan metode penambatan Molekuler serta secara in vitro dengan metode WST-1. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa senyawa 1-3 teridentifikasi sebagai 6,8-diprenilgenistein (1), faseolin (2), dan warangalon (3). Hasil pengujian in silico menunjukkan bahwa senyawa 1 memiliki aktivitas penambatan yang paling tinggi terhadap ERα (ΔG: -10.66 Kcal/mol), sedangkan senyawa 3 terhadap Bcl-2 (-8.30 Kcal/mol), CDK-2 (-10.48 Kcal/mol), dan EGFR (-9.78 Kcal/mol). Senyawa 1 kemudian diuji aktivitas sitotoksiknya lebih lanjut secara in vitro dan diperoleh nilai IC50 sebesar 28,64 μg/mL. Senyawa 1 dan 3 tergolong ke dalam kategori sitotoksik moderat dan aktif sehingga berpotensi sebagai kandidat agen antikanker payudara.