Fakultas Teknik Geologi
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Fakultas Teknik Geologi by Author "ACHMAD PANDHEGA A"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item KARAKTERISTIK MORFOMETRI DAS CIKAINGAN KABUPATEN GARUT, PROVINSI JAWA BARAT(2017-01-05) ACHMAD PANDHEGA A; Johanes Hutabarat; Agung MulyoWilayah Daerah Alian Sungai (DAS) Cikaingan terletak di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat dengan total luas sebesar 273 Km2. Daerah penelitian terletak diantara garis bujur 107° 49` 7,31"- 107° 58` 55,32" BT dan garis lintang 7° 44` 27,33"- 7° 19` 4,51" LS. DAS Cikaingan dibagi menjadi 39 Sub-DAS yang masing-masing terdiri Sub-DAS K mewakili batuan berumur kuarter yang terdiri atas Batuan Gunungapi Tua Tak Terurai (QTv) dan Batuan Gunungapi Muda (Qyc) dan sub-DAS T yang mewakili batuan berumur tersier yang terdiri atas Formasi Jampang (Tomj), Intrusi Diorit Kuarsa (Tmi-d), Formasi Bentang (Tmpb), dan Formasi Breksi Tufaan (QTv). Pengertian mengenai karakteristik Morfometri dimaksudkan untuk mengetahui aspek kuantitatif sub-DAS yang meliputi Dimensi DAS, Linear morfometri, dan Areal morfometri. Metode penelitian yang dilakukan meliputi analisis studio, pengumpulan data sekunder, observasi lapangan, pengolahan data serta pembuatan laporan. Geomorfologi wilayah penelitian terbagi menjadi 5 bentuk lahan diantaranya pedataran, perbukitan rendah, perbukitan sedang, perbukitan tinggi, dan pegunungan. Pola pengaliran yaitu paralel, sub-rektangular, dan trelis. Keiringan lereng diantaranya lereng datar, agak curam, dan curam. Analisis karakteristik dimensi DAS yang meliputi luas, panjang sungai utama, keliling, dan lebar DAS menunjukan bahwa sub-DAS batuan berumur Kuarter memiliki dimensi DAS yang lebih besar dibandingkan sub-DAS batuan berumur Tersiser. Hasil analisis variabel linear morfometri yang terdiri dari percabangan sungai (Rb) juga menunjukan bahwa rasio percabangan sungai serta panjang sungai di wilayah batuan Tersier lebih besar dibandingkan batuan Kuarter. Areal morfometri yang meliputi Kerapatan Pengaliran (Dd), Nisbah tekstur (Rt), Nisbah Kelonjongan (Re), dan Nisbah Bentuk (Rf) menunjukan bahwa sub-DAS batuan Kuarter dan batuan Tersier memiliki karakter yang tidak terlalu berbeda. Dari segi percabangan (Rb) sungai kedua kelompok sub-DAS menunjukan hasil yang tidak jauh berbeda, nilai sub-DAS batuan Tersier memiliki nilai lebih besar di banding sub-DAS batuan Kuarter, hal tersebut terkait dengan jenis batuan yang relatif lunak. Dari segi tekstur, kedua kelompok sub-DAS memiliki tekstur yang sama yaitu kasar. Dari segi kelonjongan DAS, kedua kelompok sub-DAS memiliki bentuk yang realtif memanjang dan melonjong. Dari segi kerapatan aliran, sub-DAS yang tersusun oleh batuan berumur Kuarter memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan sub-DAS batuan Tersier.