S3 - Disertasi
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S3 - Disertasi by Author "Armida S. Alisjahbana"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Faktor Penentu Capaian Pembangunan Di Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Beserta Ketimpangannya: Analisis Data Lintas Kabupaten/Kota Di Indonesia(2016-11-18) SUGENG SETYADI; Arief Anshory Yusuf; Armida S. AlisjahbanaPenelitian ini bertujuan untuk mengalisis faktor-faktor penentu capaian pembangunan di sektor pendidikan dan kesehatan serta tingkat ketimpangannya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data lintas 491 kabupaten kota di Indonesia tahun 2012. Data lintas digunakan untuk menunjukkan hubungan antara pendapatan perkapita, pengeluaran pemerintah, kualitas birokrasi, ketimpangan pendapatan, populasi penduduk perkotaan, Bantuan Sosial (BOS, BSM, BOK, jamkesmas, jampersal) terhadap capaian pembangunan sektor pendidikan dan kesehatan beserta ketimpangannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Hasil regresi pendidikan: Pendapatan perkapita, pengeluaran pemerintah sektor pendidikan, kualitas birokrasi, BOS, BSM, dan populasi penduduk perkotaan berpengaruh positif terhadap capaian pendidikan (APM, lama sekolah), sedangkan ketimpangan pendapatan berpengaruh negative. 2) Hasil regresi kesehatan: Pendapatan perkapita, kualitas birokrasi, Jamkesmas, dan populasi penduduk perkotaan berpengaruh positif terhadap capaian kesehatan (akses sanitasi, akses air bersih, persalinan dengan petugas kesehatan), sementara pengeluaran pemerintah sektor kesehatan, ketimpangan pendapatan dan BOK berpengaruh negative. 3) Ketimpangan pendapatan rendah diikuti pula dengan rendahnya tingkat ketimpangan pendidikan dan ketimpangan kesehatan. 4) Daerah yang memiliki pengeluaran sektor pendidikan tinggi memiliki capaian pendidikan tinggi, namun tingkat ketimpangan pendidikannya juga tinggi. 5) Daerah yang memiliki pengeluaran sektor kesehatan tinggi memiliki capaian kesehatan rendah dan memiliki tingkat ketimpangan kesehatan yang tinggi pula. 6) Tingginya Pendapatan Perkapita di suatu daerah juga akan diikuti dengan tingginya tingkat capaian pendidikan dan kesehatan serta tingkat ketimpangan pendidikan dan kesehatan juga yang rendah. 7) Tingginya kualitas birokrasi di suatu daerah juga akan diikuti dengan tingkat capaian pendidikan dan kesehatan tinggi namun tingkat ketimpangan pendidikan dan kesehatan juga tinggi.Item Pengaruh Utang Luar Negeri Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi : Kasus Pada Empat Negara Asia Tenggara(2018-05-14) ELLY FARIANI; Kodrat Wibowo; Armida S. AlisjahbanaKawasan ASEAN merupakan salah satu kawasan paling dinamis, dengan kinerja pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Bahkan, dalam kurun tahun 1980 hingga pertengahan tahun 1990-an, kinerja pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN berada di atas 7 persen pertahun. Kinerja tinggi perekonomian ASEAN tersebut diyakini oleh banyak kalangan karena didorong oleh sumber daya publik baik dalam bentuk penanaman modal langsung (FDI) maupun utang publik (foreign debt), selain juga faktor perdagangan terbuka. Diantaranya, empat negara ASEAN memiliki kecenderungan tren rasio pertumbuhan utang publik terhadap pertumbuhan ekonomi yang hampir sama untuk periode 1981-2014, yaitu Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Philipina. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh utang pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi pada empat negara ASEAN tersebut. Disamping itu, penelitian ini juga akan menjawab pertanyaan, bagaimana pengaruh beberapa faktor ekonomi lainnya seperti: (i) derajat keterbukaan ekonomi; (ii) investasi; (iii) ketersediaan tenaga kerja; (iv) kualitas Sumber Daya Manusia; (v) kredit domestik ke sektor swasta, (vi) komposisi pasokan uang (money supply), dan (vii) penanaman modal langsung dari luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi pada negara-negara Asia Tenggara terpilih (Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand). Berdasarkan model yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa hubungan antara utang luar negeri pemerintah dengan pertumbuhan ekonomi pada empat negara Asia Tenggara yang diteliti adalah non-linier dimana utang luar negeri pemerintah dapat memiliki kontribusi pada pertumbuhan ekonomi sampai pada titik optimum sebesar 35% sebelum akhirnya efek marginal terhadap pertumbuhan ekonomi menurun pada kisaran rasio utang luar negeri pemerintah terhadap PDB sebesar 35% -70%. Dengan kata lain, terdapat hubungan non-linear antara utang luar negeri pemerintah dengan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan dari ke tujuh faktor determinan ekonomi yang diteliti, empat diantaranya berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu: investasi (gross capital formation), kredit domestik ke sektor swasta (Private Credit), komposisi pasokan uang (money supply), dan penanaman modal langsung dari luar negeri (foreign direct investment).