Fisika (S2)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Fisika (S2) by Author "Camellia Panatarani"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item SINTESIS SILIKA MESOPORI DARI ENDAPAN GEOTERMAL (GEOTHERMAL SLUDGE)(2023-06-26) MUHAMMAD ILMAN HAJAR SOLEH; Camellia Panatarani; Ferry FaizalEndapan silika dari pembangkit listrik geotermal telah dimanfaatkan menjadi produk silika yang berpotensi memenuhi berbagai kebutuhan industri. Kelimpahan endapan dengan konsentrasi silika yang tinggi menarik untuk menjamin ketersediaan bahan baku dan mendukung proses pengolahan material ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis silika mesopori SBA-15 menggunakan sodium silikat (Na2SiO3) dari endapan geotermal dengan menginvestigasi beberapa faktor, yaitu konsentrasi sodium hidroksida (NaOH) saat proses leaching dan pH larutan saat sintesis silika SBA-15. Proses leaching dilakukan untuk melarutkan endapan geotermal menggunakan NaOH dengan konsentrasi 0,5-2M untuk mendapatkan prekursor Na2SiO3. Prekursor Na2SiO3 digunakan untuk mensintesis sampel SBA-15 menggunakan metode sol-gel dengan pluronic P123 sebagai templat melalui rute hidrotermal dalam suasana asam (pH larutan < 2). Rute tersebut diuji terlebih dahulu pada Na2SiO3 komersial dengan nilai pH larutan, 0,7 dan 1,3. Sampel serbuk disiapkan menggunakan Na2SiO3 dari konsentrasi NaOH yang berhasil membentuk Na2SiO3 saat proses leaching, lalu disintesis menggunakan rute yang sama pada Na2SiO3 komersial dengan nilai pH larutan 0,7. Sampel kemudian dikarakterisasi dan diidentifikasi dengan FTIR, XRD, TEM, dan BET. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel serbuk yang disiapkan dari endapan geotermal memiliki luas permukaan spesifik 711,93 m2/g, volume pori 0,85 cm3/g, diameter pori 3,82 nm, volume mikropori 0,19 cm3/g, dan kapasitas adsorpsi N2 604,64 cm3/g. Spektrum IR dari Na2SiO3 menunjukkan konsentrasi NaOH 1,5 M adalah konsentrasi yang terbaik untuk membentuk Na2SiO3. Gambar TEM menunjukkan susunan heksagonal struktur pori terbentuk pada sampel yang disintesis pada rute hidrotermal dengan pH larutan 0,7, sedangkan pada sampel yang disintesis pada pH larutan 1,3 tidak menujukkan susunan heksagonal sebagai ciri khusus silika SBA-15.