S3 - Doktor
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S3 - Doktor by Author "Erri Noviar Megantara"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Keanekaragaman Hayati Dalam Perspektif Gender Di Kawasan Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark Dalam Upaya Mempertahankan Penetapan UGG(2022-11-26) INDRI WULANDARI; Parikesit; Erri Noviar MegantaraGeopark terdiri atas tiga keragaman alam, salah satunya adalah keanekaragaman hayati. Sesuai arahan UNESCO bahwa geopark dikembangkan melalui sektor pariwisata, salah satunya Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark. Tetapi, telah banyak dibuktikan bahwa kegiatan pariwisata memberikan ancaman terhadap keanekaragaman hayati atau lingkungan. Meskipun secara global disepakati bahwa pariwisata merupakan sektor yang penting karena dapat memberikan keuntungan terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Salah satu unsur yang harus disinergikan dalam pariwisata adalah gender sebagai salah satu unsur penunjang dalam konsep berkelanjutan. Untuk meminimalisir ancaman yang dapat terjadi, diperlukan strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis keanekaragaman hayati. Strategi ini diterapkan menggunakan perspektif gender karena termasuk bagian penting dalam konsep berkelanjutan. Identifikasi masalah penelitian ini untuk mengungkapkan 1) potensi keanekaragaman hayati, termasuk upaya pemanfaatan dan perlindungannya oleh masyarakat yang ditinjau dalam perspektif gender, 2) pelaksanaan dan perencanaan pengembangan pariwisata dapat memberikan ancaman bagi keanekaragaman hayati, dan 3) strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis keanekaragaman hayati yang ditinjau dalam perspektif gender. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah mixed method, yang diaplikasikan dalam studi literatur, observasi lapangan, wawancara terstruktur, dan wawancara semi-terstruktur. Pada penelitian ini, diketahui jenis-jenis potensial berdasarkan status perlindungannya dan kepentingannya dalam pemanfaatan oleh masyarakat serta perlindungan yang dilakukan masyarakat. Berdasarkan perspektif gender, pada pemanfaatan keanekaragaman hayati terdapat pembagian peran antara laki-laki dan perempuan, namun upaya perlindungan didominasi oleh laki-laki. Berbeda dengan akses dan kontrol, pemanfaatan dan perlindungan keanekaragaman hayati didominasi oleh laki-laki. Kegiatan pengembangan pariwisata di kawasan Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark terkonfirmasi menunjukkan adanya ancaman terhadap keanekaragaman hayati, melalui kegiatan wisata, pembangunan aksesibilitas, dan pembangunan fasilitas wisata. Strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis keanekaragaman hayati yang direkomendasikan dari penelitian ini, yaitu pengembangan pariwisata minat khusus yang mengadopsi konsep ekowisata untuk pengamatan satwa liar dan pengembangan agrowisata yang mengadopsi konsep GIAHS. Peran perempuan perlu dihargai serta diberikan kemudahan dan keleluasaan dalam memperoleh asset ataupun informasi untuk mencapai kesetaraan gender pada sektor pariwisata di kawasan Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark.Item SUSTAINABILITY ANALYSIS OF FISHERIES MANAGEMENT THROUGH EAFM APPROACH (CASE STUDY AT PALABUHANRATU NUSANTARA FISHING PORT SUKABUMI DISTRICT OF WEST JAVA)(2022-04-05) DITA AGUSTIAN; Erri Noviar Megantara; Yudi Nurul IhsanThis study aims to analyze the sustainability status of fishery management at Palabuhanratu Nusantara Fishing Port using the Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM), strategies for strengthening fisheries management, the level of fulfillment of community economic needs from fishery products, and the feasibility of upgrading the status of the port to an Ocean Fishing Port. The method used is a survey using composite analysis, gap analysis, descriptive analysis, and technical and economic feasibility analysis using the ROI, NPV, PBP, and BEP methods. The results show that fisheries management in Palabuhanratu Nusantara Fishing Port is good in supporting sustainable fisheries management. Some strategies for strengthening fisheries management are making regulations on limiting fishing efforts and the minimum size of fish that can be caught; socializing and educating the principles of sustainable fisheries management; enforcing the law and providing strict sanctions indiscriminately; providing access to capital with guarantees and an easy and profitable process; and increase the quantity and quality of the fish processing industry. Then the level of meeting the economic needs of the community from fishery products on average is still higher than the regional minimum wage, but the distribution is uneven. Furthermore, regarding the plan to increase Palabuhanratu Nusantara Fishing Port to become an Ocean Fishing Port, the results of the EAFM assessment can be used to assess the feasibility of upgrading the status of a fishing port and the results are eligible with conditions, including providing opportunities and more portions for the local community to work and entrepreneurship as fishermen, entrepreneurs, employees, and port officer; resolve land acquisition conflicts for port and dock expansion by optimizing the role of existing stakeholders; and providing adequate facilities and infrastructure such as land/special industrial areas within the port.