Browsing by Author "AN-NISSA KUSUMADEWI"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item PERBEDAAN KESEJAJARAN GARIS ALA TRAGUS DENGAN BIDANG OKLUSAL ANTARA PENYANDANG SINDROMA DOWN DENGAN INDIVIDU NORMAL(2017-04-10) AN-NISSA KUSUMADEWI; Rasmi Rikmasari; Erna KurnikasariStruktur anatomi kraniofasial Sindroma Down berbeda dengan individu normal. Penyandang Sindroma Down memiliki kelainan telinga berupa bentuk telinga yang abnormal, ukuran yang lebih kecil, dan posisinya lebih rendah (low set ear) dibandingkan dengan individu normal selain itu, penyandang Sindroma Down mempunyai ukuran hidung lebih kecil, struktur maksila dan tinggi wajah lebih pendek, kelainan morfologi gigi, ukuran gigi lebih kecil, dan agenesi gigi. Telinga, hidung, dan gigi merupakan landmark anatomi orofasial yang penting dalam menentukan bidang orientasi oklusal pada pembuatan gigi tiruan. Garis ala tragus merupakan salah satu panduan anatomi dalam menentukan bidang orientasi oklusal. Anomali yang terjadi pada struktur anatomi penyandang Sindroma Down dapat mempengaruhi kesejajaran garis ala tragus terhadap bidang oklusal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kesejajaran garis ala tragus dengan bidang oklusal antara penyandang Sindroma Down dengan individu normal. Penelitian dilakukan pada populasi Sindroma Down dan individu normal. Sampel difoto menggunakan kamera digital dengan fox plane terpasang. Kesejajaran garis ala tragus dengan bidang oklusal dianalisis melalui tracing foto menggunakan software Autocad 2013. Nilai rata-rata sudut pada penyandang Sindroma Down (5,852; SD=5,367) lebih besar dibandingkan individu normal (2,169; SD=2,557). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kesejajaran garis ala tragus dengan bidang oklusal pada penyandang Sindroma Down berbeda dengan individu normal, yaitu garis ala tragus inferior pada individu normal lebih sejajar dengan bidang oklusal dibandingkan dengan penyandang Sindroma Down.Item STUDI MODIFIKASI PERMUKAAN DENTAL MAGNETIC ATTACHMENT SEBAGAI RETAINER OVERDENTURE YANG TAHAN TERHADAP KOROSI DAN PENURUNAN GAYA TARIK MAGNET(2023-09-27) AN-NISSA KUSUMADEWI; Lisda Damayanti; RisdianaABSTRAK Dental magnetic attachment (DMA) dapat mengalami korosi dan penurunan gaya tarik magnet. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi pengaruh cuka pempek (pH 3,8), air madu (pH 5,8), dan air mineral (pH 7,5) terhadap DMA. Pelapisan DMA menggunakan Polytetrafluoroethylene (PTFE) dan varnish bertujuan untuk meningkatkan daya tahan DMA terhadap korosi dan penurunan gaya tarik magnet. Sampel berupa Magfit DX 600 berjumlah 45 buah. Sampel terbagi menjadi kelompok perlakuan dan kontrol tanpa perendaman. Masing-masing terdiri dari kelompok non coating, coating PTFE, dan coating varnish. DMA pada kelompok perlakuan direndam di dalam larutan pH 3,8 selama 7 dan 14 hari. Perendaman DMA pada larutan pH 5,8 dan pH 7,5 dilakukan selama 14 hari. Setelah perendaman, DMA dianalisis menggunakan SEM dan uji AAS untuk mengetahui korosi. Gaya tarik magnet diuji menggunakan Universal Testing Machine. Analisis SEM menunjukkan permukaan DMA non coating yang telah direndam dalam larutan pH 3,8, pH 5,8, dan pH 7,5 mengalami korosi. Uji AAS menunjukkan larutan pH 3,8 yang merendam DMA non coating lebih banyak mengalami perubahan jumlah Fe dibandingkan dengan larutan pH 3,8 yang merendam DMA coating PTFE dan varnish. Gaya tarik DMA non coating setelah perendaman pada larutan pH 3,8, pH 5,8, dan pH 7,5 mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan DMA kontrolnya (p0,05). Terdapat perbedaaan yang signifikan antara gaya tarik magnet setelah perendaman pada DMA non coating dibandingkan dengan gaya tarik magnet pada DMA coating PTFE (p<0,05) dan varnish (p<0,05). Larutan perendam dengan kadar pH 3,8, pH 5,8 dan pH 7,5 dapat menyebabkan korosi dan penurunan gaya tarik magnet pada DMA non coating sebesar 21,89-33,39%. Modifikasi permukaan DMA menggunakan masing-masing bahan PTFE dan varnish dapat mencegah korosi dan penurunan gaya tarik magnet.Penurunan gaya tarik magnet setelah dilapisi PTFE adalah sebesar 2,59-7,43% dan setelah dilapisi varnish sebesar 0,22-0,72%. Kata kunci: DMA, gaya tarik magnet, korosi, PTFE, varnish