Browsing by Author "ANANDHITA UTAMI"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK MEDIKA ANTAPANI BANDUNG(2013-08-25) ANANDHITA UTAMI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenKesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sehingga dibutuhkan fasilitas pelayanan kesehatan yang harus mengutamakan kepentingan masyarakat sebagai sarana yang dapat menunjang pembangunan kesehatan. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang turut berperan dalam mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah apotek. Penting bagi seorang calon apoteker untuk dapat mengetahui dan melihat secara langsung bagaimana sebenarnya pelaksanaan praktek profesi apoteker di apotek, mengetahui permasalahan-permasalahan yang biasa terjadi di apotek, melihat bagaimana cara penyelesaiannya, dan mengetahui hal-hal lain yang tidak dapat diperoleh selama masa perkuliahan di kampus. Aspek teoritis yang kuat harus ditunjang dengan aspek praktis yang cukup, sehingga diharapkan para calon apoteker dapat membiasakan diri dengan pekerjaan profesinya sebagai modal yang berguna bagi dirinya bila kelak di dunia kerja, khususnya di apotek. Pada praktik kerja profesi apoteker di Apotek Medika Antapani, calon apoteker memperoleh gambaran mengenai suasana pelayanan kefarmasian di apotek yang seseungguhnya beserta semua masalah yang ada sebagai ujung tombak dalam alur pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Peran, fungsi, dan tanggung jawab seorang apoteker dalam rangka pelayanan kefarmasian di apotek yang berorientasi kepada pasien tidak terlepas dari aspek manajemen dan aspek bisnis juga didapatkan selama masa praktik kerja profesi apoteker di Apotek Medika Antapani.Item PENGUJIAN KADAR ASAM URAT DALAM PLASMA DARAH MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)(2012-08-09) ANANDHITA UTAMI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPENGUJIAN KADAR ASAM URAT DALAM PLASMA DARAH MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) *)Anandhita Utami, Nasrul Wathoni, Gofarana Wilar Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin, yaitu perombakan enzimatis sel-sel tubuh dari asam dinukleotida atau asam ribonukleotida. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan metode yang tepat untuk menganalisis asam urat dalam plasma darah. Analisis ini menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi menggunakan kolom fase balik C18, Fase diam (kolom) yang digunakan adalah octadecyl silane (ODS) 250 x 2,6 mm, ukuran partikel 10 μm,dengan menggunakan campuran dari dapar asetat pH 5,0 : acetonitril (98 : 2 v/v) sebagai fase gerak, dengan laju alir 0,5 mL/menit. Asam urat dideteksi pada panjang gelombang 292 nm menggunakan detektor UV dengan waktu retensi asam urat 6,183 menit dan resolusi 1,4 dari plasma darah. Linearitas diperoleh dengan membuat laruran baku asam urat konsentrasi 2, 30, 60, 90, 120, dan 150 μg/ml, koefisien korelasi (r) = 0.999. Batas deteksi dan batas kuantifikasi asam urat 3,8224 μg/ml dan 12,7416 μg/ml. Nilai akurasi konsentrasi 30 ; 90 dan 120 μg/ml adalah 101,211%; 95,919%; dan 99,299% sedangkan presisi adalah 1,059%; 0,386%; dan 1,826%. Hasil uji kesesuaian sistem dan keterulangan terhadap waktu retensi dan rasio luas area kromatogram menunjukkan KV Peperomia pellucida (L.) H.B.K. hereditary has the peculiarity for treating diseases. Based on previous research has been proved that ethanolic extract of Peperomia pellucida (L.) H.B.K. has the activity as antidiabetic. This acute toxicity testing is intended to identify the toxic dose from the ethanolic extract of Peperomia pellucida (L.) H.B.K. on male mice that defined in LD50 and using the log probit graph method. The mice were separated into the control group and the testing group with various ethanolic extract dose of Peperomia pellucida (L.) H.B.K. that given orally. Pharmacological screening observations done from 30th minutes until 24 hours, and mortality observations are done from 2 hours until 14 days after the extract given. The results of pharmacological screening are showing that the ethanolic extract of Peperomia pellucida (L.) H.B.K. is reducing motor activity, retablismen, and reducing the breathing. The results from mortality observations are showing that the LD50 values of the extract on male mice are 7.5 g/kg body of weight which is equal with 5.25 g/kg body of weight on rat. Based on the toxicity criteria listed by Hodge and Sterner can be concluded that the ethanolic extract of Peperomia pellucida (L.) H.B.K. is categorized as practical non toxic because the LD50 values are on the doses range of 5-15 g/kg body of weight on rat.Keyword : ethanolic extract of Peperomia pellucida (L.) H.B.K., acute toxicity