Browsing by Author "AYU ISWANDARI RAHARJO"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item POLA PERBURUKAN KLINIS PADA PASIEN CEDERA SERVIKAL DIHUBUNGKAN DENGAN PENOLAKAN TINDAKAN EARLY DECOMPRESSION(2024-01-09) AYU ISWANDARI RAHARJO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPendahuluan. Cedera servikal adalah lesi traumatik di daerah leher yang dapat mengakibatkan gangguan motorik dan/atau sensorik yang bersifat sementara, permanen, atau bahkan hingga kematian. Kondisi stenosis maupun instabilitas seringkali terjadi dan membutuhkan tindakan dekompresi maupun stabilisasi sedini mungkin. Salah satu penyebab tingginya angka morbiditas dan mortalitas pada pasien cedera servikal adalah adanya penolakan terhadap manajemen operatif, hal ini ditunjukkan dengan terjadinya progresivitas perburukan klinis yang cepat dan disertai abnormalnya parameter laboratorium. Objektif. Tujuan studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perburukan klinis dan hasil laboratorium pada pasien cedera servikal yang menolak tindakan dekompresi dini. Metode. Dilakukan penelitian deskriptif retrospektif antara Januari 2011-Desember 2020. Data demografi dasar, gejala klinis, dan laboratorium diidentifikasi dan dibuat gambaran kurva di masing-masing variabel dari tiap sampel. Hasil. Didapatkan 24 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Gambaran demografis paling sering terjadi pada laki - laki sebesar 79,11% populasi, dalam rentang usia 46-60 tahun sebanyak 41,67%. Karakteristik gambaran radiologis dengan gambaran bilateral facet lock sebesar 41,67%. Gambaran perubahan klinis yang terjadi antara lain penurunan tekanan darah sistol dan diastol, yakni mengalami penurunan masing-masing sekitar 16,2% dan 16,4%, peningkatan kecepatan pernapasan yakni sebanyak 27,8%. Laboratorium darah menunjukan pada 72 jam perawatan didapatkan peningkatan leukosit 5,9% peningkatan kadar ureum 34,2% dan kreatinin 25,9%, pada profil AGD didapatkan adanya kecenderungan peningkatan pH , peningkatan pCO2, penurunan HCO3, dan penurunan BE yang menggambarkan asidosis respiratorik. Dalam 72 jam perawatan sebagian besar pasien meninggal dunia (70,83%), selebihnya dapat bertahan hidup dengan kecacatan. Simpulan. Perburukan klinis dan laboratorium yang terjadi pada pasien cedera servikal yang menolak untuk dilakukan dekompresi dini menunjukkan hasil yang signifikan.