Browsing by Author "Aldilla Miranda"
Now showing 1 - 17 of 17
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Distribusi Tegangan dan Ketahanan Fatigue dari Dua Jenis Implan Komersial Berdasarkan Perbedaan Arah Pembebanan Menggunakan Metode Elemen Hingga(2021-10-14) ANDI SUPRIATNA; Ira Komara; Aldilla MirandaJenis dan desain implan gigi merupakan faktor penting dari aspek biomekanis dalam keberhasilan perawatan untuk menggantikan kehilangan gigi. Metode yang dapat digunakan dalam evaluasi tersebut diantaranya Metode Elemen Hingga (MEH). Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis distribusi tegangan dan ketahanan fatigue dari dua jenis implan komersial berdasarkan perbedaan arah pembembanan menggunakan metode elemen hingga. Penelitian ini menggunakan model digital tiga dimensi dari foto CBCT rahang pasien dan dua jenis model implan. Model implan Bicon dan Model Superline Dentium dibuat dari hasil pindai Intraoral Scanner disempurnkaan menggunakan Solidworks. Simulasi pembebanan kedua model dibuat berdasarkan tiga arah yaitu arah axial, oblique dan lingual dengan masing-masing nilai sebesar 100 N, 100 N dan 40 N, kemudian dilakukan analisis elemen hingga menggunakan peranti lunak ANSYS R 20. Hasil analisis menunjukan nilai tegangan Von Mises terbesar terjadi pada pembebanan arah oblique, secara berurutan untuk model Bicon dan Superline Dentium sebesar 114,1 MPa dan 170,34 MPa. Nilai tegangan tarik terbesar pada tulang alveolar, secara berurutan untuk model implan Bicon dan Superline Dentium sebesar 93,46 MPa dan 93,81 MPa, sedangkan nilai tegangan tekan sebesar 122,52 MPa dan 172,86 MPa. Simpulan dari penelitian ini yaitu tegangan maksimum pada kedua model implan terletak pada area kontak antara leher implan dengan puncak tulang alveolar pada arah pembebanan oblique. Kedua model implan diprediksi tidak akan mengalami kegagalan lelah dan tualng alveolar masih mampu menahan beban pengunyahan akibat pembebanan yang diberikan.Item EFEK VARIASI DOSIS 15 DAN 25 KGY IRADIASI SINAR GAMA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK, MORFOLOGI, SIFAT DAN PELEPASAN ION PERMUKAAN PROTOTIPE TITANIUM(2024-01-11) ANASTASIA SUSILO; Prajna Metta; Aldilla MirandaLatar Belakang. Proses sterilisasi merupakan proses yang penting pada berbagai industri, termasuk salah satunya pada bidang kesehatan. Tujuan utama dari proses sterilisasi adalah untuk mengeliminasi berbagai bentuk mikroba seperti bakteri, virus, fungi dan spora sehingga implan yang ditanamkan ke tulang rahang manusia terbebas dari infeksi dan mendukung kesuksesan prosedur perawatan implan. Berbagai metode sterilisasi yang tersedia, yang dipilih adalah sterilisasi sinar gama. Tujuan. menganalisis pengaruh variasi dosis 15 kGy dan 25 kGy sinar gama terhadap karakteristik fisik, morfologi, sifat dan pelepasan ion permukaan implan. Bahan dan Metode. Empat puluh delapan titanium implan berbentuk silindris tanpa ulir dengan perlakuan permukaan SLA diameter 4 mm tebal 8 mm diberi perlakuan sinar gama 0 kGy, 15 kGy, dan 25 kGy. Setelah itu dibagi ke kelompok uji fisik, morfologi, sifat dan pelepasan ion. Uji fisik menggunakan Vickers Hardness Tester, uji morfologi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), uji sifat hidrofilisitas dilihat menggunakan alat contact angle measurement device dan uji pelepasan ion menggunakan alat Graphite Furnace Atomic Absorption Spectroscopy (GFAAS). Hasil pengukuran uji fisik dan pelepasan ion dianalisis menggunakan uji T berpasangan sedangkan hasil pengukuran uji sifat menggunakan uji Wilcoxon- Mann/ Whitney. Hasil analisis signifikan bila p < 0,05 Hasil. Pemberian dosis sinar gama pada implan titanium memiliki hasil yang signifikan terhadap uji fisik, morfologi, sifat dan pelepasan ion, namun pemberian variasi dosis hanya berpengaruh secara signifikan terhadap efek pelepasan ion. Simpulan. Pemberian dosis sinar gama dapat mempengaruhi sifat fisik, morfologi, penyerapan air dan efek pelepasan ion. Variasi dosis sterilisasi sinar gama dipilih pada 15 kGy karena cukup mensterilkan titanium secara optimal dengan perubahan fisik, morfologi, sifat dan pelepasan ion yang paling baik.Item EFEKTIVITAS BONE GRAFT HA-TCP TERHADAP KADAR BMP-7, KEDALAMAN POKET DAN TINGKAT PERLEKATAN KLINIS PADA TERAPI BEDAH PERIODONTAL REGENERATIF(2020-01-09) MELLANI CINDERA NEGARA; Aldilla Miranda; Ira KomaraLatar Belakang: Tujuan perawatan periodontal regeneratif adalah untuk mengembalikan struktur fungsional melalui pembentukan jaringan baru. Bahan bone graft HA-TCP digunakan dalam terapi regeneratif karena kemampuannya menstimulus pertumbuhan kembali tulang alveolar. Selama proses pembentukan tulang, beberapa biomarker dapat diidentifikasi dari cairan sulkus, salah satunya adalah BMP-7. Tujuan: Menganalisis efektivitas HA-TCP dalam meningkatkan kadar BMP-7, kedalaman poket dan tingkat perlekatan klinis sebelum dan sesudah dilakukan perawatan bedah regeneratif. Bahan dan Metode: Pasien periodontitis kronis yang memiliki defek tulang vertikal secara acak dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok uji yang mendapatkan perawatan bedah menggunakan bone graft dan membran dan kelompok kontrol yang diberikan membran saja. Sebelum prosedur bedah (H0), dilakukan pengambilan sampel cairan sulkus, pengukuran kedalaman poket dan tingkat perlekatan klinis. Pengambilan sampel cairan sulkus dilakukan kembali pada hari ke-14 (H14) dan hari ke-21 (H21) pascabedah, dan pengukuran kedalaman poket dan tingkat perlekatan klinis dilakukan pada hari ke-30 (H30) setelah perawatan. Hasil: Rata-rata kadar kadar BMP-7 dalam cairan sulkus gingiva pada kelompok kontrol mengalami kenaikan sebesar 42,48 pg/ml pada hari ke-21, namun kenaikan kadar BMP-7 H21 pada kelompok uji lebih tinggi yaitu 231,93 pg/ml. Terjadi penurunan kedalaman poket sebesar 4,5mm dan kenaikan CAL 3,69 mm pada H30. Uji t tidak berpasangan menunjukkan hasil yang signifikan (p<0,05) pada rata-rata kenaikan kadar BMP-7 dan CAL, serta penurunan kedalaman poket pada kelompok uji dibandingkan kelompok kontrol. Simpulan: Penggunaan bone graft HA-TCP efektif dalam meningkatkan kadar BMP-7, menurunkan kedalaman poket dan meningkatkan tingkat perlekatan klinis pada bedah periodontal regeneratif. Kata kunci: bone morphogenetic protein-7, bonebiomarker, bone graft HA-TCP, defek tulang vertikal, terapi periodontal regeneratif.Item Gambaran Kebersihan Mulut Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran yang Memakai Alat Ortodontik Cekat(2020-07-14) URWATUL WUTSQO; Nunung Rusminah; Aldilla MirandaPendahuluan: Proporsi masalah gigi dan mulut di Indonesia mencapai 57,6%. Karies dan penyakit periodontal merupakan permasalahan yang paling banyak dijumpai dan umumnya berhubungan dengan kebersihan mulut yang buruk. Alat ortodontik cekat berperan sebagai faktor retensi plak dan membuat pemeliharaan kebersihan mulut akan lebih sulit dilakukan sehingga lebih rentan mengalami karies dan penyakit periodontal. Kebersihan mulut dapat menjadi indikator untuk menilai kesehatan rongga mulut. Pemeriksaan kebersihan mulut dengan indeks yang sesuai dapat menggambarkan kondisi kesehatan rongga mulut saat ini sehingga dapat mengurangi atau mencegah risiko penyakit gigi dan mulut selama perawatan ortodontik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kebersihan mulut mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran yang memakai alat ortodontik cekat. Metode: Penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran yang memakai alat ortodontik cekat pada kedua rahang dipilih untuk penelitian ini. Mahasiswa yang merupakan perokok aktif, memiliki kelainan sistemik dan sedang dalam terapi obat-obatan antibiotik, antikonvulsan, imunosupresan dan antihipertensi termasuk dalam kriteria eksklusi. Tingkat kebersihan mulut mahasiswa diukur menggunakan skor OPI (Orthodontic Plaque Index). Uji kalibrasi dilakukan terlebih dahulu pada empat responden dan dianalisis dengan uji realibilitas Cohen’s Kappa yang menghasilkan nilai 0,734. Hasil: Sebanyak 64 orang mahasiswa (63 perempuan dan 1 laki-laki) terpilih menjadi sampel penelitian. Rerata skor OPI mahasiswa adalah 60,16 (± 11.921). Sebanyak 11 mahasiswa (17,19%) memiliki kebersihan mulut sedang dan 53 mahasiswa (82,81%) memiliki kebersihan mulut buruk. Simpulan: Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran yang memakai alat ortodontik cekat memiliki kebersihan mulut dalam kategori sedang sampai buruk.Item Gambaran Kondisi Jaringan Periodontal dan Tingkat Kebutuhan Perawatan Periodontal pada Pasien Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Talaga Bodas(2019-04-11) ARINA SARAH AMNANI MANURUNG; Agus Susanto; Aldilla MirandaLatar belakang: Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah yang dapat mempengaruhi fungsi sistemik dalam tubuh. Diabetes melitus mempengaruhi reaksi inflamasi pada jaringan periodontal dan telah diketahui sebagai salah satu faktor resiko penyakit periodontal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kondisi jaringan periodontal dan tingkat kebutuhan perawatan periodontal pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Talaga Bodas. Metode: Penelitian deskriptif ini melibatkan 30 subjek penderita diabetes melitus tipe 2. Kondisi jaringan periodontal dan tingkat kebutuhan perawatan periodontal ditentukan dengan pemeriksaan jaringan periodontal yang berdasarkan pada Community Periodontal Index and Treatment Needs (CPITN). Hasil: Terdapat 29 subjek (96,7%) penderita diabetes melitus tipe 2 yang mengalami penyakit periodontal, 13 pasien (43,3%) menderita gingivitis, dan 16 pasien (53,3%) pasien menderita periodontitis. Jumlah subjek yang membutuhkan perawatan scaling, root planing, oral hygiene instructions, dan pembuangan faktor retensi plak mencapai 20 subjek (80%). Simpulan: Hampir seluruh pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Talaga Bodas menderita gingivitis dan periodontitis. Tingkat kebutuhan perawatan periodontal yang paling dibutuhkan adalah seluruh scaling dan root planning.Item GAMBARAN STATUS PERIODONTAL DAN KEBUTUHAN PERAWATAN PERIODONTAL PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS CARINGIN(2020-11-16) SUMAYYAH SYAHIDAH; Aldilla Miranda; Ira KomaraPendahuluan: Kehamilan dapat menyebabkan perubahan pada kondisi jaringan periodontal. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan hormon progesteron dan estrogen selama masa kehamilan. Kehamilan merupakan kondisi sistemik yang dapat memengaruhi timbulnya dan keparahan penyakit periodontal. Penyakit periodontal pada kehamilan dapat menyebabkan risiko berat badan lahir rendah (BBLR) maupun kelahiran prematur. Perawatan periodontal pada ibu hamil dilakukan sebagai upaya mencegah risiko tersebut dan meningkatkan kesehatan rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyakit periodontal dan kebutuhan perawatan periodontal pada ibu hamil di Puskesmas Caringin, Bandung. Metode: Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pengambilan data primer melalui pemeriksaan Comunity Periodontal Index of Treatment Needs (CPITN) dan kuisioner perilaku menjaga kebersihan gigi dan mulut pada ibu hamil yang melakukan kunjungan ke Poli Kandungan Puskesmas Caringin. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampel, dengan kriteria inklusi ibu hamil dengan usia kandungan trimester II- trimester III dan kriteria ekslusi adalah ibu hamil dengan penyakit sistemik beserta memiliki kebiasaan buruk. Sampel berjumlah 85 orang. Hasil dan pembahasan: Gambaran status periodontal pada responden yang memiliki kalkulus supragingiva maupun kalkulus subgingiva (kode 2 CPI) sebanyak 45,88% dan status periodontal adanya poket periodontal 4-5 mm (kode 3 CPI) sebanyak 54,12%. Kebutuhan perawatan periodontal berdasarkan status periodontal adalah 100% responden memerlukan perawatan skeling dan root planing disertai intruksi kebersihan rongga mulut (TN 2) Simpulan: Status periodontal pada ibu hamil di Puskesmas Caringin memberikan gambaran adanya kalkulus dan poket periodontal 4-5 mm. Kebutuhan perawatan periodontal seluruhnya berupa skeling dan root planing disertai instruksi kebersihan rongga mulut.Item Material dan desain abutment implan gigi dalam 5 tahun terakhir: scoping review(2022-07-12) MUHAMMAD LUTFI ANWAR; Prajna Metta; Aldilla MirandaPendahuluan: Abutment implan gigi merupkan bagian dari sistem implan yang perkembangannya sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir baik dari sisi material maupun desain yang digunakan. Namun, belum ditemukan adanya artikel yang memetakan secara menyeluruh perkembangan apa saja yang terjadi pada abutment implan gigi. Penelitian kali ini bertujuan untuk memetakan secara lengkap apa saja perkembangan material dan desain abutment implan gigi dalam 5 tahun terakhir. Metode: Penelitian yang dilakukan merupakan sebuah scooping review dengan pedoman PRISMA-ScR. Pencarian dilakukan pada tiga database online yaitu Pubmed, Cochrane Library, dan Researchgate dengan kerangka PCC yang terdiri atas: Population seluruh artikel penelitian abutment implan gigi baik pada manusia maupun non manusia, Concept penggunaan berbagai material dan desain dari abutment implan gigi, dengan Contex penelitian selama 5 tahun terakhir Hasil: Didapatkan total artikel terinklusi yang memenuhi kriteria berjumlah 59 artikel dengan 22 artikel membahas material abutment implan gigi dan 37 artikel membahas desain abutment implan gigi. Berdasarkan tahun publikasinya, 10 artikel dipublikasikan pada tahun 2017, 6 artikel pada tahun 2018, 13 artikel pada tahun 2019, 15 artikel pada tahun 2020, 13 artikel pada tahun 2021, dan 2 artikel pada awal tahun 2022. Berdasarkan desain studinya, ditemukan 38 artikel penelitian in vitro, 1 artikel penelitian in vivo, 1 artikel penelitian in vivo dan in vitro, 3 artikel cohort study, 4 artikel controlled clinical trial, dan 12 artikel randomized controlled trial. Simpulan: Selama 5 tahun terakhir didapatkan berbagai artikel membahas beberapa material dan desain abutment implan gigi diantanya: titanium abutment, zirconia abutment, kobalt kromium abutment, polyetheretherketone abutment, hybrid abutment, screw-retained abutment, cement-retained abutment, external implant abutment connection, internal implant abutment connection, morse taper implant abutment connection, conical abutment, tapered abutment, UCLA abutment, modifikasi ketinggian abutment, berbagai macam akhiran abutment, penggunaan circumferential groove pada abutment, dan laser microgrooved abutment.Item MODIFIKASI BIOLOGIS PADA IMPLAN GIGI DAN DAMPAKNYA TERHADAP OSSEOINTEGRASI DAN PEMBENTUKAN BIOFILM: SCOPING REVIEW(2023-01-13) MUHAMMAD MUFID IHSAN; Prajna Metta; Aldilla MirandaPendahuluan: Modifikasi permukaan implan gigi telah menjadi bidang penelitian dan pengembangan yang paling diminati dalam beberapa dekade terakhir. Namun, belum ditemukan adanya artikel yang meninjau secara lengkap perkembangan apa saja yang terjadi pada modifikasi permukaan implan gigi khususnya metode biologis. Penelitian kali ini bertujuan untuk memetakan secara lengkap artikel mengenai perkembangan metode modifikasi biologis implan gigi dan efeknya terhadap osseointegrasi dan pembentukan biofilm dalam 5 tahun terakhir. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode literature review berupa scooping review yang mengacu pada pedoman Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses Extension for Scoping Reviews (PRISMA-ScR). Pencarian dilakukan pada database online Pubmed NCBI dan Ebscohost. Dilakukan penilaian kualitatif maupun kuantitatif dan juga ekstraksi data pada artikel yang memenuhi kriteria. Hasil: 19 artikel membahas efek modifikasi biologis terhadap osseointegrasi dan 4 artikel membahas efek modifikasi biologis terhadap pembentukan biofilm.Item OPTIMASI DOSIS IRADIASI SINAR GAMA PADA PROTOTIPE FIXTURE IMPLAN TITANIUM(2024-01-11) DICKSON BENELLIE; Aldilla Miranda; Ira KomaraABSTRAK OPTIMASI DOSIS IRADIASI SINAR GAMA PADA PROTOTIPE FIXTURE IMPLAN TITANIUM Dickson Benellie- 160521200001 Pendahuluan: Biomaterial harus steril sebelum ditanamkan ke dalam tubuh, termasuk implan gigi dimana sangat penting untuk mencegah infeksi yang bisa merusak permukaan implan. Kolonosiasi bakteri dapat merusak morfologi dan sifat kimia permukaan implant sehingga menyebabkan kegagalan perawatan implan. Tujuan : menentukan dosis sterilisasi yang optimal untuk prototipe fixture implan yang diradiasi menggunakan sinar gama berdasarkan ISO 11137-2: metode VDmax. Metode: Prototipe fixture implan sebanyak 30 buah dipacking dan dibagi menjadi tiga batch kemudian dilakukan uji bioburden untuk mengukur jumlah mikroba awal pada sampel sesuai dengan ISO 11137-2. Hasil uji bioburden digunakan untuk menentukan dosis sinar gamma berdasarkan ISO 11373-2. Selanjutnya, dosis sterilisasis ditentukan menggunakan ISO 11137-2 VDmax. Hasil: Rata-rata jumlah bakteri dari uji bioburden pada tiga batch adalah 0,87 CFU, sehingga dosis verifikasi yang ditentukan adalah 2.0 kGy. Hasil uji dosis verifikasi menunjukan tidak ada satupun sampel yang terkontaminasi bakteri. Simpulan: Dosis sterilisasi sinar gamaItem Pembuatan Desain Geometri Bur Implan Gigi Prototipe(2023-04-11) ERWIN ALBERTUS LAUNARDO; Prajna Metta; Aldilla MirandaLatarbelakang: Perawatan implan gigi saat ini menjadi perawatan gigi alternatif terbaik. Namun harga implan gigi tergolong mahal karena implan gigi masih di impor dari luar negeri. Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran bekerjasama dengan ITB dan PT Pudak Scientific berencana mendesain dan memproduksi fixture implan dalam negeri beserta dengan bur implan gigi yang ideal untuk prototipe fixture implan yang telah berhasil diproduksi. Tujuan: mengidentifikasi desain geometri bur implan komersial dan menganalisa desain geometri bur implan dengan metode scoping review. Kemudian membuat DED bur implan gigi yang baik dalam menjaga perubahan temperatur saat osteotomi dan mengoptimalkan waktu pengeburan. Metode penelitian: analisis geometri dua bur implan komersial dengan menggunakan mikro-CT, pengkajian artikel mengenai desain bur implan gigi dengan metode scoping review, pembuatan desain geometri bur secara tiga dimensi dan Detailed Engineering Design (DED). Hasil: analisis dua bur implan komerisal memberikan ukuran geometri yang berbeda. Ekstraksi data metode scoping review mendapatkan total 17 artikel yang membahas desain geometri bur implan dengan parameter seperti temperatur pengeburan dan waktu pengeburan. Desain bur prototipe implan gigi dibuat dengan menyesuaikan spesifikasi fixture implan merah putih. Simpulan: Desain geometri bur prototipe implan gigi berdasarkan analisis geometri bur implan komersial dan hasil kajian scoping review dibuat dengan diameter 3,4mm; point angle 118,86o dan 19,26o, helix angle 0o, clearance angle 66,24o, 3-flute, margin bur yang besar pada badan bur serta desain rake face plane pada cutting lip.Item Pengaruh anodisasi pada permukaan abutmen implan titanium jenis screw-retained terhadap jaringan lunak: systematic review(2023-09-18) ALEX HARTONO IRAWAN; Prajna Metta; Aldilla MirandaPendahuluan: Anodisasi pada abutmen titanium merupakan salah satu metode perlakuan permukaan untuk meningkatkan perlekatan fibroblas dan vaskularisasi pada jaringan peri-implan, serta meningkatkan estetika jaringan dengan menyamarkan warna keabuan pada abutmen titanium menggunakan warna pink pada anodisasi tersebut. Tujuan systematic review ini adalah untuk mengkaji pengaruh anodisasi abutmen titanium dalam meningkatkan estetika dan kesehatan jaringan peri-implan serta pengaruhnya dalam mencegah peri-implant mucositis dan peri-implantitis. Metode: Penelitian ini menggunakan metode systematic review dengan pedoman PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses). Analisis Risk of Bias dilakukan menggunakan alat Cochrane RoB-2 untuk menilai kualitas artikel. Pertanyaan PICO pada penelitian ini dapat dirangkum menjadi: “Apakah anodisasi pada abutmen titanium berpengaruh terhadap kontaminasi bakteri dan jaringan lunak peri-implan?” dengan kata kunci “abutmen”, “titanium”, “anodisasi”, dan “jaringan” untuk dimasukkan pada Boolean Operators. Pencarian dalam penelitian ini menggunakan program online untuk melakukan pencarian artikel, peneliti membatasi pencarian artikel dari Cochrane Library, MDPI, NCBI, PubMed, dan ScienceDirect. Hasil: Terdapat 457 artikel yang ditemukan dalam rentang waktu 2012-2022 dengan 7 artikel untuk dilakukan analisis. Seluruh artikel membahas indikator estetika pada jaringan peri-implan, dengan 3 artikel membahas indikator klinis pada jaringan peri-implan. Analisis Risk of Bias dilakukan pada penelitian ini dengan rincian 6 artikel memiliki risiko bias rendah, dan 1 artikel memiliki risiko bias sedang. Simpulan: Anodisasi pada abutmen titanium efektif meningkatkan vaskularisasi dan estetika pada jaringan peri-implan sehingga lebih menyerupai warna gingiva asli terutama pada biotipe tipis, serta menurunkan inflamasi pada jaringan lunak peri-implan.Item Pengaruh Aplikasi Topikal Antibiotik sebagai Terapi Tambahan Skeling Root Planing terhadap Jaringan Periodontal Penderita Periodontitis Kronis: Rapid Review(2021-07-09) AMALIA AHLAMIAH YASMIN; Aldilla Miranda; Nunung RusminahPeriodontitis kronis merupakan penyakit infeksi kronis multifaktorial pada jaringan pendukung gigi yang umum terjadi pada orang dewasa. Perawatan skeling root planing (SRP) merupakan terapi utama dalam penyakit periodontal, namun perawatan ini memiliki keterbatasan, yaitu tidak dapat mencapai poket yang dalam. Pemberian aplikasi topikal antibiotik merupakan alternatif perawatan tambahan untuk SRP yang sedang berkembang saat ini. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis artikel mengenai pengaruh pemberian aplikasi topikal antibiotik terhadap jaringan periodontal setelah perawatan SRP pada penderita periodontitis kronis. Metode penelitian ini adalah rapid review melalui pencarian artikel yang mengacu pada analisis PRISMA menggunakan PubMed dan Cochrane dengan kata kunci local drug delivery/topical application, SRP, adjunct, chronic, dan clinical. Artikel terpilih sesuai dengan kerangka PICO: population: penderita periodontitis kronis; intervention: SRP + aplikasi topikal; comparison: SRP saja; outcome: pengaruh terhadap jaringan periodontal. Penelitian dilaksanakan secara daring, pada Februari - April 2021. Penelusuran tahap awal diperoleh 158 artikel, artikel dengan desain studi RCT dari kedua database didapatkan 66 artikel. Pemeriksaan duplikasi didapatkan 42 artikel, kemudian penapisan berdasarkan judul dan abstrak didapatkan 27 artikel. Penapisan berdasarkan keseluruhan isi artikel didapatkan 7 artikel telah memenuhi syarat. Penilaian parameter klinis meliputi Plaque Index (PI), Pocket Depth (PD), Clinical Attachment Level (CAL), Gingival Index (GI), Gingival Recession (GR), Sulcus Bleeding Index (SBI), dan Bleeding on Probing (BOP). Sebagian besar artikel menyatakan hasil klinis lebih baik dicapai dengan SRP + aplikasi topikal antibiotik dibandingkan SRP saja. Hasil analisis menyatakan bahwa pemberian aplikasi topikal antibiotik berpengaruh baik terhadap jaringan periodontal sebagai terapi tambahan SRP pada penderita periodontitis kronis dan berpotensi baik untuk pasien dengan kelainan sistemik.Item Penggunaan Fiber Reinforced Composite Splint untuk Menangani Masalah Kegoyangan Gigi pada Pasien dengan Penyakit Periodontal (Systematic Review)(2019-04-12) ATIKA MIFTA HUMAIRA; Aldilla Miranda; Ira KomaraSplinting merupakan perawatan stabilisasi kegoyangan gigi akibat penyakit periodontal. Material wire composite dan composite banyak digunakan untuk splinting. Namun, material ini memiliki keterbatasan yakni wire composite rentan terhadap fraktur dan composite bersifat kurang tahan lama. Berdasarkan kekurangan material sebelumnya, terdapat material yang dapat dijadikan alternatif yakni fiber reinforced composite. Penelitian ini bertujuan untuk mengulas dan menganalisis literatur mengenai efektivitas fiber reinforced composite splint dalam menangani masalah kegoyangan gigi pada pasien dengan penyakit periodontal. Penelitian dilakukan menggunakan metode systematic review melalui pencarian artikel pada PubMed dan Scopus menggunakan kata kunci. Pada penelusuran tahap awal diperoleh 122 artikel yang kemudian diseleksi berdasarkan tahun, duplikasi, judul dan abstrak, serta keseluruhan isi artikel sehingga akhirnya didapatkan 10 artikel. Hasil analisis menyatakan bahwa fiber reinforced composite splint memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi di berbagai parameter penilaian yang meliputi aspek kegoyangan gigi, distribusi beban oklusal, angka kehilangan gigi, tingkat keberhasilan splinting, kebersihan rongga mulut, stabilitas periodontal, estetik dan peningkatan kenyamanan, biokompatibilitas, serta efektif dalam menangani masalah kegoyangan gigi. Aspek tingkat keberhasilan splinting yang dinilai oleh 8 dari 10 artikel menyatakan bahwa fiber reinforced composite splint memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dengan jangka waktu ketahanan yang cukup lama serta tingkat kegagalan yang lebih rendah dibandingkan material lainnya. Berdasarkan analisis level of evidence, dibutuhkan lebih banyak artikel yang menggunakan desain studi minimal RCT dengan tingkat validitas yang tinggi untuk memperkuat kesimpulan.Item Pengukuran Nilai Daya Kunyah dan Daya Gigit Maksimal Menggunakan Prototipe Alat Ukur Daya Kunyah(2019-07-10) RATU SARISYAMSIAH NURHANI; Aldilla Miranda; Ira KomaraPendahuluan: Selama melakukan proses mastikasi gigi dan jaringan pendukungnya akan menghasilkan daya kunyah. Daya kunyah memiliki nilai yang berbeda pada setiap populasi. Sehingga diperlukan alat untuk mengukur daya kunyah tersebut. Hingga saat ini Indonesia belum memiliki alat ukur yang mampu mengukur daya kunyah dan daya gigit individu. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah prototipe alat ukur daya kunyah yang sedang dikembangkan apakah dapat digunakan untuk mengukur daya kunyah dan daya gigit maksimal secara tepat. Metode:. Metode yang digunakan merupakan metode deskriptif dengan penelitian dilakukan pada sepuluh sampel yang diukur daya kunyah dan daya gigit maksimal untuk menentukan apabila prototipe alat ukur daya kunyah dapat digunakan untuk mengukur daya kunyah dan daya gigit maksimal. Hasil pengukuran kemudian dilakukan uji validitas Hasil: Rata-rata daya kunyah gigi molar sebesar 31.35 N, dan 21.62 N untuk gigi premolar. Sedangkan rata-rata daya gigit maksimal gigi molar adalah 58.93 N dan untuk premolar 27.62 N. dan untuk daya gigit maksimal ditemukan rata-rata untuk gigi insisivus 28.37 N, gigi kaninus 21.53 N, gigi premolar, dan gigi molar. Setelah dilakukan uji validitas ditemukan bahwa prototipe alat ukur daya kunyah valid (P>0.05) dalam mengukur daya kunyah dan tidak valid (P<0.05) dalam mengukur daya gigit maksimal Pembahasan:. Berbagai faktor internal dan eksternal dapat mempengaruhi nilai daya kunyah dan daya gigit maksimal. Selain itu prototipe alat ukur daya kunyah yang masih memiliki kekurangan dinilai dapat mempengaruhi hasil penelitian. Simpulan: prototipe alat ukur daya kunyah dinilai belum siap digunakan dan masih perlu perbaikan dan perkembanganItem PERBANDINGAN FAILURE LOAD DAN INTERFACE STIFFNESS IMPLAN PROTOTIPE DENGAN KOMERSIAL YANG DITANAMKAN PADA TULANG TIBIA KELINCI(2023-08-22) WIDDA MAYUYANI; Aldilla Miranda; Agus SusantoLatar belakang: Stabilitas implan memiliki peran yang penting sebagai persyaratan kesuksesan osseointegrasi yang dapat dicapai melalui stabilitas primer dan sekunder.2 Osseointegrasi memegang peranan utama dalam pencapaian keberhasilan klinis jangka panjang implan gigi.5,10,16 Desain implan umumnya menjadi kunci keberhasilan osseointegrasi. Implan didesain untuk dapat menerima berbagai macam gaya yang bekerja selama fungsi pengunyahan serta untuk memenuhi sifat estetik. Fungsi implan harus dapat menyalurkan gaya kunyah ke jaringan sekitarnya, maka implan harus didesain untuk dapat menahan beban kunyah secara biomekanik agar dapat mendukung fungsi protesa. Uji push-in yang paling memiliki relevansi secara pengunyahan, clenching, dan bruxism daripada uji pull-out atau push-out. Tujuan: Menganalisis perbandingan failure load dengan interface stiffness implan prototipe dan komersial yang ditanamkan pada tulang tibia kelinci. Bahan dan Metode: Dua buah jenis desain implan yaitu implan prototipe dan implan komersial yang ditanamkan pada tibia kiri dan kanan pada lima belas ekor kelinci. Kelinci menjalankan tahap aklimatisasi selama 2 minggu kemudian pembedahan dilakukan. Setelah masing-masing 5 ekor kelinci di euthanasia, dilakukan pengujian push-in test dengan speed 10 mm/menit menggunakan alat UTM Machines Gotech AL 7000 S. Analisis statistik nilai Failure Load dan Interface Stiffness pada implan prototipe dan komersial menggunakan uji ANOVA. Hasil analisis tidak signifikan apabila nilai p > 0,05. Hasil Penelitian: Penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan hasil analisis kelompok implan prototipe sebanding dengan kelompok implan komersial. Stabilitas sekunder dan kualitas osseointegrasi kelompok implan prototipe yang dilihat dari nilai failure load maupun interface stiffness sesuai dengan hasil yang diharapkan, yaitu memiliki kualitas yang sebanding dengan kelompok implan komersial, bahkan cenderung lebih baik. Simpulan: Nilai Failure Load dan Interface Stiffness implan prototipe dan implan komersial memiliki nilai yang hampir sama, bahkan implan prototipe cenderung lebih baik.Item Perkembangan Desain Makro Badan Implan Gigi di Dunia dalam Sepuluh Tahun Terakhir: Tinjauan Sistematis(2021-07-10) NURUL AULIA CAHYANINGTYAS; Prajna Metta; Aldilla MirandaPendahuluan: Implan gigi merupakan suatu bahan pengganti akar gigi yang hilang. Proses osseointegrasi dari implan akan dipengaruhi oleh desain makro badan implan. Tinjauan ini bertujuan untuk membahas mengenai perkembangan berbagai desain makro badan implan gigi di dunia dalam sepuluh tahun terakhir. Metode: Metode penelitian yang akan dilakukan adalah rapid review dengan jenis penelitian yang akan dijadikan bahan kajian adalah randomized controlled trial. Proses pencarian artikel dilakukan dengan metode PRISMA dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditentukan. Kemudian dilakukan penilaian menggunakan critical appraisal tools yaitu JBI Checklist for Randomized Controlled Trial. Hasil: Didapatkan 14 artikel randomized controlled trial yang sesuai dengan kriteria inklusi. Setelah dilakukan penilaian kualitas metodologinya, keseluruhan artikel tersebut secara umum sudah memenuhi kriteria randomized controlled trial yang baik. Secara keseluruhan, digunakan 1397 buah badan implan di 12 negara dan menggunakan 19 merek implan berbeda. Desain makro badan implan dikelompokan menjadi desain leher implan, bentuk badan implan, desain thread, dan desain platform. Simpulan: Pengembangan terhadap badan implan seringkali terlihat pada variasi terhadap geometri thread dan desain leher implan.Item Tinjauan Singkat Mengenai Penilaian kondisi jaringan Lunak Periimplan yang Menggunakan Internal Abutment Connection Jenis Morse Taper(2020-04-17) PUSPA PUSPITA LASMININGRUM; Dyah Nindita Carolina; Aldilla MirandaDesain external abutment connection memiliki tingkat microleakage yang tinggi sehingga dapat memengaruhi stabilitas jaringan keras dan lunak periimplan. Desain lain dengan tingkat kerapatan yang lebih tinggi yang dapat dijadikan sebagai alternatif adalah internal abutment connection jenis morse taper. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penilaian kondisi jaringan lunak periimplan yang menggunakan internal abutment connection jenis morse taper. Penelitian dilakukan menggunakan metode rapid review melalui pencarian artikel pada PubMed NCBI dan Cochrane menggunakan kata kunci. Pada penelusuran tahap awal diperoleh 70 artikel, kemudian dilakukan seleksi berdasarkan tahun, duplikasi, judul dan abstrak, serta keseluruhan isi artikel sehingga didapatkan 10 artikel. Parameter klinis yang dinilai meliputi Periimplant Probing Pocket Depth (PPD), Plaque Score (PS), modified Plaque Index (mPI), Mucosal Thickness (MTh), Gingival Height (GH), periimplant mucosal zenith, Pink Esthetic Score (PES), Bleeding On Probing (BOP), Sulcus Bleeding Index (SBI), dan modified Gingival Index (mGI). Hasil evaluasi menyatakan bahwa desain morse taper memiliki hasil penilaian kondisi jaringan lunak periimplan yang baik berdasarkan berbagai parameter penilaian.