Browsing by Author "BOBBY RACHMAT SAEFUDIN"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item RISIKO PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI PETANI PADI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI (SUATU KASUS DI JAWA BARAT DAN JAWA TIMUR)(2014-07-10) BOBBY RACHMAT SAEFUDIN; Tuhpawana P. Sendjadja; Dini RochdianiPerubahan iklim sebagai dampak dari pemanasan global telah terjadi di tengah-tengah kita dan menjadi isu penting utama dalam kebijakan pembangunan dan global governance pada abad ke 21. Sektor pertanian merupakan sektor perekonomian yang sangat rentan terhadap perubahan iklim karena sektor ini memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap kondisi iklim dan cuaca. Perubahan iklim berisiko menyebabkan penurunan produktivitas, penurunan kualitas hasil panen, kegagalan panen dan penurunan lahan panen yang berimplikasi pada penurunan pendapatan usahatani petani padi. Di sisi lain, petani telah belajar beradaptasi terhadap risiko perubahan iklim tersebut berdasarkan pengalaman pribadi (trial and error) serta dari informasi yang diterimanya baik dari petani lain maupun sumber-sumber lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat risiko perubahan iklim pada petani padi dan mengkaji strategi adaptasi terhadap perubahan iklim yang dilakukan petani padi dari waktu ke waktu serta menganalisis pengaruh dari tingkat risiko perubahan iklim dan strategi adaptasi petani terhadap pendapatan usahatani petani padi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif. Seluruh data yang diperoleh berasal dari data sekunder dari CAPAS UNPAD. Hasil penelitian menunjukkan tingkat risiko perubahan iklim pada petani padi adalah rendah (71,16%), sedang (20%) dan tinggi (8,84%). Tingkat risiko perubahan iklim berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usahatani petani padi. Kenaikan tingkat risiko perubahan iklim sebesar 0,01 satuan akan menurunkan pendapatan usahatani Rp 15.649,86. Sementara itu, strategi adaptasi yang dilakukan petani dalam menghadapi perubahan iklim diantaranya adalah menyesuaikan waktu tanam dan waktu panen mereka baik pada musim rendeng maupun musim gadu, menyesuaikan varietas padi mereka dengan memilih varietas yang mempunyai produktivitas tinggi (varietas ciherang), menyesuaikan pola tanam mereka dengan memakai pola tanam padi-padi-palawija (Jawa Timur) dan pola tanam padi-padi-bera (Jawa Barat). Selain itu, petani juga menyesuaikan luas lahan irigasi mereka terhadap perubahan iklim, dengan mengatur luas lahan yang memang perlu diairi irigasi dan yang tidak. Namun demikian, banyaknya jumlah strategi adaptasi yang dilakukan petani dalam menghadapi perubahan iklim tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usahatani petani padi.