Browsing by Author "Budhi Cahya Prasetyo"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
Item Aktivitas Obat Kumur Herbal Ekstrak Kulit Buah Manggis dalam Menghambat Pembentukan Plak Gigi(2023-07-14) TRIANA DEVI FITRIANI; Ina Hendiani; Budhi Cahya PrasetyoPendahuluan: Pengendalian plak gigi penting untuk mencegah penyakit jaringan periodontal. Terapi pengendalian plak gigi akan lebih baik apabila ditunjang dengan terapi adjuvant, salah satunya obat kumur ekstrak kulit buah manggis. Ekstrak kulit buah manggis mengandung alfa-mangostin (αMG), saponin, alkaloid, tanin, flavonoid, kuinon, dan triterpenoid yang memiliki daya antibakteri pada bakteri penyebab plak gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas obat kumur ekstrak kulit buah manggis dengan konsentrasi 2%, 4%, dan 6% dalam menghambat pembentukan plak gigi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental semu dengan desain uji sebelum dan sesudah perlakuan. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling pada 32 pasien Poliklinik Periodonsia Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran. Subjek penelitian akan diberikan tindakan profilaksis (scaling) kemudian mengukur indeks plak gigi menggunakan Q-ray Cam Pro dan Loe and Silness Index sebelum (hari ke-1) dan sesudah (hari ke-3) berkumur menggunakan aquades atau obat kumur ekstrak kulit buah manggis 2%, 4%, dan 6% selama 2 hari tanpa oral hygiene pada rahang atas. Data dianalisis menggunakan uji statistik Wilcoxon, ANOVA, dan Kruskal-Wallis. Hasil: Uji fitokimia menunjukan bahwa ekstrak kulit buah manggis memiliki senyawa antibakteri, yaitu flavonoid, saponin, polifenol, kuinon, dan triterpenoid. Kelompok obat kumur ekstrak kulit buah manggis memiliki selisih rata-rata indeks plak yang lebih kecil dibandingkan kelompok aquades. Obat kumur ekstrak kulit buah manggis 2% memiliki selisih rata-rata terkecil sebesar 0,25 pada pemeriksaan Q-ray Cam Pro dan 0,062 pada pemeriksaan Loe and Silness Index. Simpulan: Obat kumur ekstrak kulit buah manggis 2%, 4%, dan 6% memiliki pengaruh dalam menghambat pembentukan plak gigi dengan konsentrasi 2% menunjukan daya hambat pembentukan plak gigi paling baikItem Pengetahuan dan Persepsi Mengenai Pengurangan Bahaya Tembakau di Kalangan Dokter Gigi Provinsi Jawa Barat(2021-07-09) RADEN ALIYYA PUTERI RAMADHANI; Amaliya; Budhi Cahya PrasetyoPendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan dan persepsi dokter gigi di Jawa Barat mengenai program Pengurangan Bahaya Tembakau. Dengan mempertimbangkan banyaknya risiko kesehatan gigi dan mulut yang timbul akibat kebiasaan merokok yang terus bertambah, diharapkan dokter gigi dapat ikut berperan dengan efektif dalam kegiatan pengendalian tembakau, salah satunya dengan mengaplikasikan program Pengurangan Bahaya Tembakau. Metode: Survei dengan menggunakan kuesioner secara daring dilakukan kepada dokter gigi di Provinsi Jawa Barat. Kuesioner berisi berbagai pertanyaan tertutup meliputi pengetahuan dan persepsi dokter gigi mengenai Pengurangan Bahaya Tembakau. Skor pengetahuan dihitung dengan memberikan 1 poin untuk jawaban benar dan 0 poin untuk setiap jawaban salah atau tidak terjawab. Hasil: Sejumlah 290 tanggapan dari responden dilibatkan dalam analisis. Hasil menunjukkan kebanyakan dari responden meyakini bahwa mengombinasikan penggunaan NRT dengan pemberian konseling pada perokok akan menghasilkan tingkat kesuksesan yang tinggi dalam program penghentian merokok (75,5%). Hanya sebagian kecil dari responden yang beranggapan bahwa salah satu produk Pengurangan Bahaya Tembakau, yaitu rokok elektrik, efektif dalam menggantikan rokok konvensional (25,9%). Sebagian besar responden setuju bahwa kegiatan pengendalian tembakau, merupakan tugas seorang dokter gigi (69,5%) dan tempat praktik dokter gigi merupakan tempat yang ideal untuk melakukan kegiatan pengendalian tembakau (72,0%). Mayoritas responden masih memiliki pengetahuan yang kurang terkait program Pengurangan Bahaya Tembakau (67,2%). Simpulan: Persepsi dokter gigi di Jawa Barat terkait keterlibatan dokter gigi dalam pengendalian tembakau secara umum cukup baik. Namun, kurangnya pengetahuan dokter gigi terkait program Pengurangan Bahaya Tembakau akan menjadi penghalang bagi dokter gigi untuk berpartisipasi secara efektif dalam kegiatan pengendalian tembakau.Item Penggunaan Bone Graft Alloplast β-Tricalcium Phosphate (β-TCP) pada Perawatan Bedah Periodontal Regeneratif: A Scoping Review(2023-07-11) GINTA WULAN NORISMA; Budhi Cahya Prasetyo; Agus SusantoPendahuluan: β-TCP merupakan material bone graft alloplast yang memiliki sifat osteoinduktif dan osteokonduktif yang berperan sebagai bone graft alternatif yang telah banyak digunakan di bidang kedokteran gigi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penggunaan bone graft alloplast β-TCP dalam perawatan bedah regeneratif periodontal. Metode: Penelitian ini menggunakan metode scoping review menggunakan kriteria PCC berdasarkan Preferred Reporting Items for Scoping Review (PRISMA-ScR) dengan pencarian artikel pada database PubMed, ScienceDirect, Cochrane, dan EBSCOhost. Jenis artikel yang digunakan adalah artikel penelitian pada manusia yang menggunakan metode RCT dan CT, dalam jangka waktu 10 tahun terakhir. Hasil: 10 artikel diinklusi berdasarkan kriteria eligibilitas, terdiri dari 9 artikel menggunakan β-TCP dalam perawatan defek periodontal, yaitu 5 artikel pada kasus defek intrabony, 2 artikel pada kasus defek infrabony, 1 artikel pada kasus defek periodontal yang terlokalisasi, dan 1 artikel pada kasus keterlibatan furkasi grade 2. Serta 1 artikel lainnya menggunakan β-TCP untuk preservasi alveolar ridge. Hasil penelitian menunjukan 8 artikel dengan hasil yang signifikan secara statistik dalam parameter klinis yaitu pengurangan CAL dan PPD, serta parameter radiografi pada waktu tertentu dibandingkan dengan baseline, serta 2 artikel menunjukan hasil yang sebanding antara kelompok β-TCP dan kelompok β-TCP yang ditambah dengan biomaterial tambahan dalam waktu tertentu. Simpulan: Keseluruhan artikel menunjukan adanya perbaikan pada defek tulang alveolar yang dirawat dengan β-TCP. Sehingga, β-TCP sebagai bone graft alloplast dapat menghasilkan perubahan yang baik secara klinis dan radiografis dalam terapi bedah periodontal regeneratif, yaitu pada kasus defek intrabony, defek infrabony, defek periodontal yang terlokalisasi, defek furkasi grade II, dan preservasi alveolar ridge.Item Use of Subantimicrobial Dose Doxycycline as Adjunct Therapy in Periodontitis Patients (Rapid Review)(2022-07-08) REGITA NURJINGGAN AUDIANI; Budhi Cahya Prasetyo; Janti RusyantiIntroduction: Periodontitis is an inflammatory disease of periodontal tissue due to pathogenic microorganisms interacting with host responds. Treatment scaling and root planing have been established as the standard in treating periodontitis, but there are limitations. The combination of additional therapy using Subantimicrobial Dose Doxycycline (SDD) is needed to overcome the excessive host response so that it can produce better therapeutic results. This study aims to determine the development of science regarding using SDD as an adjunct therapy in periodontitis patients. Methods: Rapid review method with literature screening and selection using the PRISMA protocol. The search strategy was carried out on the PubMed, Science Direct, and ProQuest databases using keywords and Boolean operators according to predetermined inclusion and exclusion criteria. Results: Five articles reviewed showed various changes in clinical parameters and inflammatory mediators. Changes in parameters that are considered significant and insignificant but still offer a better direction. Conclusion: The whole article shows that SDD positively affects the periodontal tissue, as seen by the decrease in Probing Depth (PD), Clinical Attachment Level (CAL), Bleeding on Probing (BOP), Gingival Index (GI), Plaque Index (PI), Matrix Metalloproteinase (MMP) and Gingival Ctevicular Fluid (GCF) which play a significant role in periodontitis.