Browsing by Author "CANDRA ARUMIMANIYAH"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item POTENSI BAKTERI Geobacillus subterraneus TM6Sp1 ISOLAT KAWAH GUNUNG KAMOJANG SEBAGAI AGEN PENGHASIL ANTIBAKTERI TERHADAP PATOGEN ORAL DAN GASTROINTESTINAL(2022-12-05) CANDRA ARUMIMANIYAH; Emma Rachmawati; Ratu SafitriGeobacillus adalah bakteri termofilik yang mampu memanfaatkan berbagai substrat dan menghasilkan berbagai metabolit, seperti enzim termostabil, senyawa kimia, dan peptida antimikroba, khususnya bakteriosin atau BLIS. Geobacillus subterraneus TM6Sp1 diisolasi dari Kawah Gunung Kamojang, Jawa Barat, Indonesia yang berpotensi sebagai sumber antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi antibakteri dari G. subterraneus sebagai penghasil antibiotik baru untuk patogen oral dan gastrointestinal. Penelitian dilakukan secara eksperimental dan data dianalisis secara deskriptif. Studi pertumbuhan G. subterraneus dilakukan di media MHBG pada berbagai pH (6, 7, dan 8) selama 36 jam. Selanjutnya, preparasi antibakteri dengan repeated batch oleh sistem sel bebas dan amobil dilakukan pada berbagai pH pada suhu 55°C. Sampel diambil setiap 24 jam. Filtrat G. subterraneus diuji aktivitas antibakterinya terhadap patogen oral dan gastrointestinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sel bebas, zona hambat terbesar secara berturut-turut, yaitu 16,43 mm dan 10,05 mm terhadap E. coli dan S. typhimurium pada pH 6 di jam ke-20 pada batch pertama. Sedangkan, aktivitasnya terhadap patogen oral, L. acidophilus dan K. penumoniae, masing-masing sebesar 7,74 mm (pH 6, batch pertama) dan 7,52 mm (pH 7, batch kedua). Pada sel amobil, zona hambat terbesar dihasilkan oleh filtrat pada pH 8 di batch keempat secara berturut-turut sebesar 18,04 mm dan 19,75 mm terhadap E. coli dan S. typhimurium. Sedangkan, terhadap patogen oral, S. mutans, L. acidophilus, dan K. penumoniae, zona hambat masing-masing sebesar 9,26 mm, 9,09 mm, dan 9,11 mm. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa G. subterraneus pada sistem amobil menghasilkan antibakteri lebih tinggi dibandingkan pada sel bebasItem PURIFIKASI DAN KARAKTERISASI GEOBACILLIN CT6 PRODUKSI SEL AMOBIL Geobacillus subterraneus Tm6Sp1 SEBAGAI PEPTIDA ANTIMIKROBA TERHADAP Streptococcus mutans DAN Escherichia coli(2023-11-20) CANDRA ARUMIMANIYAH; Emma Rachmawati; Ratu SafitriSaat ini, penggunaan peptida antimikroba, seperti bakteriosin sedang dieksplorasi sebagai pengobatan alternatif atau senyawa tambahan dalam formulasi obat-obatan ataupun makanan. Namun, karakteristik bakteriosin dari bakteri termofilik, Geobacillus, masih terbatas penelitiannya. Bakteriosin dari genus ini diketahui memiliki sifat termostabil, tahan terhadap rentang pH yang luas, dan aktif melawan Gram-positif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik geobacillin CT6 yang dihasilkan oleh G. subterraneus Tm6Sp1 dan nilai MIC-nya terhadap Streptococcus mutans dan Escherichia coli. Produksi bakteriosin dilakukan dengan sistem preparasi sel amobil dan fermentasi repeated batch, sebanyak 12 batch. Ekstrak kasar bakteriosin dihasilkan melalui presipitasi amonium sulfat 80% dan dipekatkan dengan freeze-dry. Presipitat bakteriosin dimurnikan lebih lanjut dengan RP-HPLC preparatif. Hasil puncak fraksi yang mengandung geobacillin CT6 diamati pada rentang waktu retensi antara 12 hingga 15 menit. Aktivitas antibakteri geobacillin CT6 cenderung meningkat seiring dengan tahapan proses purifikasi. Diameter zona hambat terhadap bakteri E. coli dan S. mutans meningkat dari 6,20 mm dan 8,96 mm menjadi 9,77 mm dan 14,51 mm secara berturut-turut. Geobacillin CT6 juga menunjukkan sensitivitas terhadap enzim proteolitik, serta tetap stabil pada rentang suhu 55-95°C dan pH 4-10, termasuk saat ditambahkan dengan pelarut organik. Hasil pengujian MIC menunjukkan nilai sebesar 2,22 µg/ml terhadap S. mutans dan 4,25 µg/ml terhadap E. coli.