Browsing by Author "CHEVY FINKIE GUNAWAN MURDANI"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN KELAS KATA PADA TERJEMAHAN KOMIK TOKKYU! KARYA KOMORI YOICHI DAN KUBO MITSURO(2015-10-07) CHEVY FINKIE GUNAWAN MURDANI; Endah Purnamasari; Tidak ada Data DosenPenelitian ini berfokus pada terjemahan mengenai penambahan dan pengurangan yang terjadi pada komik Tokkyu! Karya Komori Yoichi dan Kubo Mitsuro. Analisis pada penelitian ini berdasarkan teori addition and subtraction oleh Eugune Nida. Deskriptif analisis adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penambahan dan pengurangan jenis kata yang ditemukan pada komik Tokkyu!. Data yang tersaring pada kasus penambahan dan pengurangan kelas kata berjumlah 65 data. Hasil yang di dapat dalam penelitian ini, penambahan kelas kata 45 data terdiri atas, pronomina persona 23 data, penambahan verba 4 data, penambahan adverbia 6 data dan penambahan konjungsi 12 data. Sementara itu, pengurangan kelas kata berjumlah 20 data terdiri atas, pengurangan pronomina persona 1 data, pengurangan verba 3 data, pengurangan adverbia 15 dan 1 data untuk pengurangan konjungsi.Item PENGGUNAAN PRONOMINA PERSONA ANATA DALAM NOVEL DAN DRAMA BAHASA JEPANG: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK(2018-08-10) CHEVY FINKIE GUNAWAN MURDANI; R. Agus Suherman Suryadimulya; Nani SunarniPenelitian ini berfokus pada konteks dan fungsi penggunaan pronomina persona anata dalam bahasa Jepang. Penelitian ini menggunakan tinjauan sosiolinguistik sebagai dasar penggunaan bahasa serta deskripsi pola-pola pemakaian bahasa. Deskriptif analisis adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini. Data pada penelitian ini berupa tuturan dari sumber data novel dan drama berbahasa Jepang. Analisis pada penelitian ini berdasarkan teori pronomina persona anata oleh Shibatani (1990), Suzuki (2008), Ide (1990b) dan Yonezawa (2016) dan aspek-aspek penggunaannya oleh Morita (1989), Shimotani (2012) dan Takubo (1997). Hasil yang didapat dalam penelitian ini bahwa penggunaan anata sangat bergantung pada konteksnya, seperti posisi sosial, kekuasaan dan formalitas dan juga memiliki fungsi yang beragam karena digunakan dengan cara yang berbeda dan menciptakan efek yang berbeda dalam konteks yang berbeda juga. Jika hubungan partisipan tidak dapat diidentifikasi, penggunaan anata berfungsi sebagai acuan khalayak umum. Di saat yang sama juga dapat menciptakan efek ekspresif yang kuat seperti menolak suatu hubungan sosial. Jika dilihat dari sisi pembicara, anata berfungsi menunjukkan epistemic primacy yang dimiliki pembicara. Manfaat dari penelitian ini adalah para pengguna bahasa Jepang dapat membedakan situasi-situasi ketika menggunakan pronomina persona anata sehingga dapat menangkap makna komunikasi secara tepat.