Browsing by Author "DARUL RABIL"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item HUBUNGAN TERPENOID ISOLAT SARANG SEMUT (Myrmecodia pendans) DENGAN EKSPRESI mRNA fructosyltransferase BIOFILM Streptococcus mutans ATCC 25175(2019-07-19) DARUL RABIL; Mieke Hemiawati Satari; Eka ChemiawanTerpenoid isolat sarang semut (Myrmecodia pendans) merupakan bahan alam yang memiliki daya antibakteri melalui perusakan membran sel Streptoccus mutans (S. mutans). Terpenoid isolat sarang semut dapat mereduksi pembentukan biofilm, sehingga pertumbuhan S. mutans sebagai bakteri paling kariogenik dalam pembentukan biofilm dapat terhambat. Fruktosiltransferase (Ftf) merupakan salah satu ekstrapolisakarida yang dihasilkan S. mutans. Pembentukan Ftf diatur oleh gen ftf. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah gen ftf dan mRNA ftf dapat terisolasi pada biofilm S. mutans ATCC 25175 yang diberi terpenoid isolat sarang semut. Penelitian menggunakan mixed methods yaitu metode deskriptif eksploratif untuk melihat isolasi gen ftf dan ekspresi mRNA ftf, sedangkan eksperimental murni digunakan untuk melihat hubungan terpenoid isolat sarang semut dengan ekspresi mRNA ftf biofilm S. mutans ATCC 25175. Penelitian ini diawali dengan pembuatan biofilm yang berumur 1 hari, selanjutnya diberi terpenoid isolat sarang semut dan klorheksidin. Berikutnya dilakukan isolasi gen ftf dan ekspresi mRNA ftf, lalu dilihat perbedaan ekspresi mRNA ftf biofilm S. mutans ATCC 25175 pada pemberian sarang semut dan klorheksidin selama 1 dan 30 menit dengan menggunakan Real-Time PCR. Dilanjutkan dengan melihat hubungan lamanya pemberian terpenoid sarang semut terhadap ekspresi mRNA ftf biofilm S. mutans ATCC 25175. Analisis statistik menggunakan uji t dengan p-value < 0.05 dan Pearson. Hasil penelitian menunjukkan gen ftf dengan panjang 130 bp dan ekspresi mRNA ftf dapat diisolasi dari biofilm S. mutans ATCC 25175 yang diberi terpenoid isolat sarang semut. Ekspresi mRNA ftf pada pemberian sarang semut dan klorheksidin selama 1 menit tidak memiliki perbedaan yang signifikan (p = 0,0761), sedangkan pada 30 menit sarang semut memiliki ekspresi mRNA yang lebih tinggi (p = 0,0186). Terdapat hubungan antara lamanya pemberian terpenoid isolat sarang semut dengan ekspresi mRNA ftf biofilm S. mutans ATCC 25175 (r2 = 0,614), dengan koefisien korelasi sedang. Simpulan penelitian adalah terpenoid sarang semut memiliki efek yang sama dengan klorheksidin selama 1 menit pada biofilm S. mutans, sedangkan pada 30 menit berbeda. Terdapat hubungan terpenoid isolat sarang semut dengan ekspresi mRNA ftf biofilm S. mutans ATCC 25175.