Browsing by Author "DETIN NITAMI"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Gambaran Relasi Molar Kedua Sulung Anak Usia 4-6 Tahun dengan Riwayat Bottle Feeding dan Pacifier Sucking(2015-07-18) DETIN NITAMI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenRelasi molar adalah posisi anteroposterior permukaan distal antara gigi molar rahang atas dan rahang bawah. Relasi molar kedua sulung adalah parameter penting untuk letak erupsi molar pertama pemanen sebagai kunci oklusi normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran relasi molar kedua sulung anak usia 4-6 tahun dengan riwayat bottle feeding dan pacifier sucking. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Data diperoleh dari kuesioner dengan teknik purposif sampling pada 76 anak sebagai sampel di 8 TK. Relasi molar kedua sulung dikategorikan menjadi mesial step (MS), distal step (DS), dan terminal flush (TF). Hasil penelitian menunjukkan anak dengan frekuensi melakukan bottle feeding dan pacifier sucking selama lebih dari 6 jam perhari dominan memiliki relasi DS (57,1% dan 66,7%). Anak dengan durasi selama 3 tahun atau lebih melakukan bottle feeding sebanyak 41,7% dan pacifier sucking sebanyak 66,7% memiliki relasi DS. Simpulannya, anak dengan frekuensi dan durasi melakukan bottle feeding dan pacifier sucking yang tinggi, memiliki persentase DS yang lebih tinggi.Item Perbedaan Kekuatan Ikat Geser Logam dan Komposit antara Tiga Bahan Adhesi pada Reparasi Fraktur Restorasi Logam Porselen(2024-01-10) DETIN NITAMI; An-Nissa Kusumadewi; Setyawan BonifaciusFraktur lapisan porselen hingga terlihatnya permukaan logam pada restorasi logam porselen (PFM) sering menimbulkan masalah karena mengganggu penampilan. Penanganan yang paling cepat dan sederhana dari masalah tersebut adalah melalui reparasi intraoral menggunakan komposit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kekuatan ikat geser antara logam dan komposit yang diaplikasikan metal primer dari produk kit reparasi komersial (Z-Prime Plus/ ZPP), dan dua buah adhesif universal yaitu yang mengandung monomer 10-MDP (Single Bond Universal/ SBU) dan monomer 3D-SR (Tokuyama Universal Bond/ TUB). Sebanyak 30 sampel lempeng logam nikel-kromium (Ni-Cr) yang telah di-sandblast dibagi menjadi tiga kelompok lalu masing-masing diberikan ZPP, SBU atau TUB, kemudian komposit diaplikasikan di atasnya. Setiap spesimen diuji kekuatan ikat geser hingga fraktur, kemudian jenis kegagalan dianalisis dan dikatagorikan menjadi kegagalan adhesi, kohesi dan campuran. Data dianalisis menggunakan ANAVA dan hasilnya memperlihatkan ketiga perlakuan memiliki perbedaan yang signifikan (p0,05). Semua kelompok memiliki efek yang sama secara statistik terhadap jenis kegagalan ikatan (p>0,05). Simpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa adhesif universal memiliki kemampuan ikatan yang serupa dengan metal primer pada ikatan komposit dan Ni-Cr. Adhesif universal terutama yang mengandung 3D-SR, dapat dijadikan alternatif bahan adhesi untuk perbaikan fraktur PFM.