Browsing by Author "DEVI FITRIANI"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Gambaran Self Management Dismenore Primer Mahasiswa Keperawatan Universitas Padjadjaran(2021-09-20) DEVI FITRIANI; Sukmawati; Ida MaryatiDismenore primer dapat memberikan dampak yang bervariasi tergantung keparahan gejala yang dirasakannya. Sehingga apabila tidak dilakukan penanganan yang sesuai dapat mempengaruhi kualitas hidup wanita dan produktivitasnya terganggu. Wanita yang memiliki self management dismenore yang baik diharapkan dapat mengatasi nyeri yang dirasakan selama menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self management dismenore primer mahasiswa keperawatan Universitas Padjadjaran. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua mahasiswi Program S1 Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran berjumlah 765 mahasiswi dan sampel ditentukan dengan metode purposive sampling berjumlah 282 mahasiswi. Pengumpulan data dilakukan pada 11 Juni 2021 sampai 18 Juni 2021 melalui Google Form. Instrumen penelitian menggunakan The Adolescent Dysmenorrhic Self-Care Scale (ADSCS) yang telah dilakukan uji reliabilitas dengan nilai alpha chronbach = 0,937 dan sudah melewati uji content validity. Setelah data dikumpulkan, dilakukan analisa univariat untuk mencari nilai mean dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori self management dismenore primer yang paling sering dilakukan mahasiswa keperawatan adalah pengendalian diri terhadap dismenore dengan hanya menahan nyeri dismenore. Self management lainnya yang sering dilakukan adalah mengekspresikan emosi seperti mengetahui gejala ketidaknyamanan fisik yang akan dirasakan ketika menstruasi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah mahasiswa keperawatan melakukan self management dismenore primer yang bervariasi, dan cenderung melakukan pengendalian diri dengan hanya menahan nyeri dismenore. Diharapkan perawat dan lembaga pendidikan dapat merumuskan manajemen intervensi dan pendidikan kesehatan yang tepat khususnya terkait penanganan dismenore primer.Item MANAJEMEN JALAN NAPAS PADA ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA DI RUANG RAWAT INAP AURORA RSUD BANDUNG KIWARI: A CASE STUDY(2021) DEVI FITRIANI; Nenden Nur Asriyani Maryam; Tidak ada Data DosenABSTRAK Bronkopneumonia adalah salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi pada balita. Bronkopneumonia menyebabkan terjadinya peningkatan produksi sputum dan menimbulkan masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif. Diperlukan intervensi manajemen jalan napas untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan manajemen jalan napas pada anak dengan bronkopneumonia. Penelitian ini merupakan studi kasus yang menggunakan pendekatan deskriptif pada An.A berusia 3 bulan dengan Bronkopneumonia dan masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif. Intervensi manajemen jalan napas dilakukan pada tanggal 11-14 Juli 2022 di Ruang Rawat Inap Aurora RSUD Bandung Kiwari dan berdasarkan pada SDKI, SLKI dan SIKI. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi, anamnesa, pemeriksaan fisik dan dokumentasi. Setelah dilakukan tindakan manajemen jalan napas selama 4 hari masalah bersihan jalan napas tidak efektif teratasi dengan kriteria dispnea (-), wheezing (-), ronchi (-), retraksi interkosta (-), RR dan saturasi dalam rentang normal. Kata Kunci : anak, bronkopneumonia, bersihan jalan napas tidak efektif ABSTRACT Bronchopneumonia is a disease that cause death in toddlers. Bronchopneumonia causes increased sputum production and ineffective airway clearance. Airway management is needed to overcome these problems. This study aims to describe airway management in children with bronchopneumonia. This research was a case study using a descriptive approach to An.A aged 3 months with bronchopneumonia and ineffective airway clearance. Airway management was carried out on 11 to 14 July 2022 in medical ward, Bandung Kiwari General Hospital and was based on SDKI, SKLI and SIKI. Data collection techniques used are observation, anamnesis, physical examination and documentation. After airway management measures for 4 days, the problem of ineffective airway clearance was resolved with the criteria for dyspnea (-), wheezing (-), rhonchi (-), intercostal retraction (-), respiration and saturation within the normal range. Keyword : children, bronchopneumonia, ineffective airway clearance