Browsing by Author "DIANDRA AUDYLA MIRANTI"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item EFEK MINUMAN BERSODA TERHADAP PENGLEPASAN KALSIUM DARI PERMUKAAN EMAIL(2012-08-03) DIANDRA AUDYLA MIRANTI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Proses penglepasan kalsium dari permukaan email dikenal dengan sebutan demineralisasi email. Demineralisasi email merupakan proses hilangnya mineral dari struktur email secara kimiawi. Salah satu faktor yang menyebabkan demineralisasi adalah asam yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai efek minuman bersoda terhadap penglepasan kalsium dan mengetahui banyak pelepasan kalsium dari permukaan email. Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni secara in vitro. Sampel menggunakan 20 mahkota gigi premolar rahang atas yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama dialiri minuman bersoda dan kelompok kedua merupakan kontrol yang dialiri air soda. Jumlah kalsium yang terlarut diukur menggunakan AAS. Hasil penelitian ini diuji dengan menggunakan uji T-test independen. Hasil yang didapat menunjukkan jumlah kalsium yang terlepas akibat terpapar minuman bersoda lebih besar daripada yang terpapar air soda. Dengan rata-rata jumlah kalsium yang terlepas murni dari minuman bersoda adalah 4.122 ppm dan dari air soda 3.492 ppm. Simpulan penelitian ini adalah minuman bersoda mempunyai efek terhadap terjadinya penglepasan kalsium dari permukaan email. Kata Kunci : penglepasan kalsium, pH minuman bersoda, efek minuman bersoda ABSTRACT The process of calcium releasing from email surface is known as email demineralization. Email demineralization is a chemical process of mineral loss from the email structure. One of the factors that cause demineralization is the presence of acids derived from food or beverages consumed. The aim of this study was to obtain data on the effects of soft drinks and the amount of calcium releasing from the email surface. This study was using purely experimental in vitro method. The samples were 20 crown maxillary premolars were divided into two groups. The first group was flowed by a soft drink and the second group was flowed by soda water as the control. Amount of dissolved calcium were measured using AAS. The results of this study were tested using T-test independent. The results shows that the amount of calcium released from exposure of soft drink are greater than soda water. With the average amount of calcium released from soft drink is 4122 ppm and 3492 ppm of soda water. The conclusions of this study is soft drink has effect on calcium releasing from the enamel surface. Keywords : calcium releasing, pH from soft drink, soft drink effect vItem PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH PERAWATAN ORTODONTI KOMPROMI MALOKLUSI SKELETAL KELAS II DIVISI I BERDASARKAN ANALISIS McNAMARA(2017) DIANDRA AUDYLA MIRANTI; Ida Ayu Evangelina Nurdiati; Endah MardiatiPerbedaan Sebelum Dan Sesudah Perawatan Ortodonti Kompromi Maloklusi Skeletal Kelas II Divisi 1 Berdasarkan Analisis Sefalometri McNamara Diandra Audyla Miranti – 160321170009 ABSTRAK Pendahuluan: Perawatan maloklusi kelas II divisi 1 dibagi menjadi tiga, yaitu modifikasi pertumbuhan, perawatan kompromi, dan bedah ortognati. Evaluasi hasil perawatan ortodonti kompromi maloklusi skeletal kelas II divisi 1, dilakukan dengan analisis sefalometri salah satunya adalah analisis McNamara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur perbedaan sebelum dan sesudah perawatan kompromi maloklusi kelas II divisi 1 menggunakan analisis sefalometri McNamara. Metode: Penelitian bersifat deskriptif analitik komparatif. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, diperoleh 11 sampel. Hasil penelitian diolah dan dianalisis dengan t-test. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan pada jaringan lunak yaitu sudut nasolabial, cant bibir atas, dan hubungan insisif rahang atas terhadap titik A-Pog (p0,05). Simpulan: Perawatan ortodonti kompromi pada maloklusi skeletal kelas II divisi 1 menghasilkan perubahan pada sudut nasolabial, cant bibir atas, dan jarak insisif terhadap titik A. Titik A ke N perpendicular, condylion ke titik A, condylion ke titik gnation, LAFH, mandibular plane angle, facial axis angle, jarak pogonion ke N perpendicular, dan jarak gigi insisif rahang bawah ke titik A-Pog tidak mengalami perubahan. Kata Kunci: maloklusi skeletal kelas II divisi 1, perawatan ortodonti kompromi, analisis sefalometri McNamara.