Browsing by Author "DICKY DARSONO EKA PUTRA"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item KOORDINASI SATUAN TUGAS COVID KEWILAYAHAN DALAM PENANGGULANGAN RISIKO PENULARAN COVID-19 DI KECAMATAN IBUN KABUPATEN BANDUNG(2022-04-13) DICKY DARSONO EKA PUTRA; Ramadhan Pancasilawan; Asep SumaryanaPenelitian ini menjelaskan tentang koordinasi satuan tugas Covid kewilayahan dalam penanggulangan risiko penularan Covid-19 di Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. Dengan peningkatan kasus konfirmasi Covid yang terus meningkat dibutuhkan peran dan partisipasi masyarakat melalui terutama lembaga kemasyarakatan secara aktif dalam memberikan sosialisasi, kerjasama dengan unit kesehatan menyalurkan informasi penting, dan bersama-sama melakukan pengawasan. Meskipun Pemerintah Kabupaten Bandung sudah membuat satuan tugas kewilayahan mulai dari kecamatan sampai ke desa tapi angka Covid masih saja bertambah salah satu penyebabnya adalah pelaksanaan koordinasi dari satuan tugas Covid kewilayahan yang masih belum efektif dalam rangka penanggulangan risiko penularan Covid di Kabupaten Bandung Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan eksploratif yang bertujuan untuk memahami, menganalisis, menjelaskan berbagai aspek yang ada terkait dengan koordinasi satuan tugas kewilayahan dalam mennanggulangi risiko penularan Covid-19 di Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. Konsep yang dikemukakan L.J. Sotner and Wankel (2006) dijadikan sebagai acuan (guidance) dalam penelitian ini, dimana dimensi koordinasi dibagi pada 4 aspek utama yaitu komuikasi (communication), kerjasama (partnership), sikronisasi (cyncronization), dan kesatuan tindakan (unity of action) Penelitian ini megungkapkan proses koordinasi satuan tugas kewilayahan belum efektif Kurangnya pemahaman menyebabkan sulitnya menginpretasikan langkah-langkah penanggulangan Covid salah satu faktornya adalah Information gaps atau ketidaklengkapan informasi yang mengakibatkan aktor penanggulangan tidak terlibat aktif dalam kebijakan/program. Selain itu terjadi kesalahpahaman atau miss informasi dan informasi yang bersifat in way traffic sehungga kurang membuka ruang dialog, adanya pemencahan prioritas dari aktor penaggulangan karena asktor mempunyai pekeerjaan yang ganda. Munculnya pandemic burn out dan stigma mengenai cara pandang aktor dalam melihat proses penanggulangan covid menjadi alasan koordinasi yang sudah dibangun sapai ke tingkat masyarakat belum efektif.