Browsing by Author "DINI FATHANIA"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan pada Pasien Kanker Payudara di Kota Bandung(2018-08-30) DINI FATHANIA; Laili Rahayuwati; Desy Indra YaniSebagian besar kasus kanker payudara ditemukan sudah dalam stadium lanjut. Hal ini dikarenakan keterlambatan pasien dalam mendatangi pelayanan kesehatan setelah muncul gejala awal kanker payudara. Perlu adanya identifikasi faktor yang diduga menghambat pasien dalam mencari pelayanan kesehatan sedini mungkin. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pencarian pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien kanker payudara yang berada di beberapa rumah singgah di wilayah Sukajadi dimana teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel yang diteliti sebanyak 100 orang. Data diperoleh melalui kuesioner yang reliabel untuk digunakan (kuesioner pengetahuan Alpha Cronbach=0,92; kuesioner keyakinan kesehatan Alpha Cronbach=0,85). Analisis data penelitian ini menggunakan univariat (distribusi frekuensi), bivariat (Chi Square) dan multivariat (regresi logistik). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan perilaku pencarian pelayanan kesehatan adalah pendidikan (ρ value = 0,05; r = 0,26). Sedangkan hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang paling berhubungan dengan perilaku pencarian pelayanan kesehatan adalah pendidikan dan keyakinan kesehatan (ρ value pendidikan = 0,03; ρ value keyakinan kesehatan = 0,02) dengan nilai OR 0,15 dan 0,32. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pasien mengenai gejala yang muncul dan keyakinan kesehatan pasien dimana pasien menganggap bahwa gejala yang ada bukanlah sesuatu yang berbahaya dan pemilihan pengobatan alternatif sebagai pilihan pertama serta ketakutan pasien akan pengobatan akibat kurangnya informasi yang didapatkan. Dapat disimpulkan bahwa keyakinan kesehatan merupakan faktor yang paling berhubungan dengan perilaku pencarian pelayanan kesehatan sehingga perlu dipertimbangkan upaya pencegahan kanker payudara khususnya yang berkaitan dengan keyakinan kesehatan. Keyakinan masyarakat mengenai pemeriksaan kesehatan rutin perlu dijadikan intervensi utama seperti diadakannya penyuluhan dan diskusi dengan masyarakat terkait pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin sebagai bagian dari deteksi dini suatu penyakit.Item Hubungan Persepsi dengan Perilaku Pencegahan Penyakit pada Individu dengan Riwayat Turunan Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Pasir Kaliki Kota Bandung(2014-08-28) DINI FATHANIA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenDiabetes melitus secara umum disebabkan oleh faktor yang tidak bisa dimodifikasi yaitu faktor keturunan dan faktor yang bisa dimodifikasi yaitu faktor gaya hidup. Individu yang sudah memiliki riwayat turunan memiliki risiko terkena penyakit diabetes melitus lebih besar dari individu lainnya. Maka dari itu diperlukan pengaturan gaya hidup atau upaya pencegahan penyakit yang disertai dengan mengetahui persepsi individu tersebut terhadap pencegahan penyakit DM karena persepsi mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang. Sehingga dirasa penting mengetahui hubungan persepsi dengan perilaku pencegahan penyakit DM pada individu dengan riwayat turunan DM tipe 2. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Teknik sampling menggunakan sistem random dengan jumlah sampel yang diteliti sebanyak 76 responden. Data diperoleh melalui kuesioner dan pemeriksaan gula darah. Analisa data univariat dalam penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi dan bivariatnya menggunakan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 18-40 tahun (57,2 %), sebagian besar reponden mengenyam pendidikan sampai tingkat SMA (37,7 %), sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga (68,8 %), sebagian responden menyatakan belum pernah mendapatkan penyuluhan mengenai diabetes melitus dari tenaga kesehatan setempat (87,0 %), sebagian besar (51,9 %) memiliki persepsi positif terhadap penyakit diabetes melitus, dan sebagian besar (51,9 %) responden memiliki perilaku pencegahan yang positif. Secara keseluruhan tidak terdapat korelasi antara persepsi dengan perilaku pencegahan penyakit dengan nilai ρ value (0,857). Saran dari penelitian ini adalah diadakan program diskusi grup sebagai sarana tukar pikiran antara responden dengan perawat serta diadakannya program sehat (contohnya olahraga/ senam bersama) untuk mencegah diabetes melitus yang disesuaikan dengan pekerjaan responden yang mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga.