Browsing by Author "ENDANG SETIOWATI"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item PERBANDINGAN EFEKTIVITAS RAPID CANINE RETRACTION ANTARA TEKNIK DENTOALVEOLAR DISTRACTION DENGAN PERIODONTAL LIGAMENT DISTRACTION: RAPID REVIEW(2020-10-10) ENDANG SETIOWATI; Endah Mardiati; Avi LavianaPendahuluan : Perawatan ortodonti dengan ekstraksi premolar satu membutuhkan waktu lebih lama untuk retraksi kaninus. Salah satu cara mempercepat retraksi kaninus yaitu dengan teknik bedah distraksi osteogenesis untuk perawatan rapid canine retraction (RCR) yaitu dengan teknik dentoalveolar distraction (DAD) serta peridontal ligament distraction (PLD). Beberapa studi melaporkan mengenai keberhasilan perawatan serta efek samping nya. Rapid review dibuat untuk menelaah hasil dari studi yang telah ada. Tujuan: membandingkan efektivitas perawatan RCR antara teknik DAD dengan PLD. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan rapid review penelaahan dari studi klinis dan studi randomized controlled trial. Panduan penyusunan menggunakan PRISMA dengan identifikasi data menggunakan database PubMed, Cochrane Library, Science Direct, dan EBSCO host pada bulan juni 2020. Risiko subjektivitas dinilai menggunakan ROBINS-I serta rekomendasi kelayakan studi menggunakan SORT. Hasil dan Pembahasan: Durasi perawatan RCR dengan teknik DAD bervariasi antar studi berkisar dalam rentang 8 hingga 28 hari, sedangkan teknik PLD bervariasi antar studi berkisar dalam rentang 13 hingga 21 hari. Aktivasi distraktor dilakukan 1- 4 x berkisar dari 0,4 mm hingga 1 mm perhari. Teknik DAD tindakan bedah yang lebih invasif daripada teknik PLD, serta PLD dengan visibilitas yang kurang membuat waktu perawatan lebih lama karena masih banyaknya resisitensi dari tulang di distal gigi kaninus. Efek samping berupa anchorage loss, tipping kaninus, resorpsi akar, dan kaninus non vital ditemukan minimal. Simpulan : Perawatan RCR dapat mempercepat waktu retraksi kaninus dibandingkan dengan perawatan ortodonti konvensional. Teknik DAD meretraksi kaninus lebih efektif dibandingkan dengan teknik PLD. Kedua teknik memberikan efek samping yang minimal terhadap jaringan di sekitarnya.