Browsing by Author "EVANDER REINALDO"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item PENGARUH PITCH DAN KEDALAMAN ULIR IMPLAN DENTAL PENDEK TERHADAP STABILITAS PRIMER PADA DENSITAS TULANG D4(2021-12-29) EVANDER REINALDO; Setyawan Bonifacius; Aprillia AdenanKeberhasilan implan dental dipengaruhi kualitas dan kuantitas tulang, disain implan, dan teknik pembedahan. Disain implan dapat memengaruhi stabilitas primer dan distribusi tekanan saat proses osseointegrasi. Stabilitas primer implan dapat ditingkatkan dengan mengubah geometrik ulir diantaranya pitch dan kedalaman ulir. Metode pengukuran stabilitas primer implan non invasif salah satunya adalah Resonance Frequency Analysis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pitch dan kedalaman ulir implan dental pendek terhadap stabilitas primer pada tulang dengan densitas D4. Implan BT Safe (pitch 2,4 mm berganda dan kedalaman 0,35 mm dan Superline (pitch 1,8 mm berganda dan kedalaman 0,5 mm) diinsersikan pada blok polyurethane 0,32 gr/cm3 yang telah dipreparasi sesuai instruksi masing-masing pabrik. Smartpeg kemudian disekrup pada fixture implan dan transduser Osstell diarahkan pada magnet kecil di atas Smartpeg, dipegang stabil sampai alat berbunyi dan menunjukkan nilai Implant Stability Quotient (ISQ). Prosedur tersebut diulang 20 kali setiap jenis implan dengan 4 orientasi berbeda dengan sudut 90o. Nilai rata-rata dihitung dan dianalisis secara statistik. Implan Superline dengan pitch ulir lebih kecil dan kedalaman ulir lebih dalam mendapatkan nilai rata-rata ISQ akhir 65,9±0,76. Implan BT safe dengan pitch ulir lebih panjang dan kedalaman ulir lebih dangkal mendapatkan nilai rata-rata ISQ akhir 63,3±0,95. Hasil ISQ rata-rata implan Superline menunjukkan SP lebih baik dibandingkan implan BT Safe dengan nilai p-value <0,05 yang berarti hasil pengujian sangat bermakna. Simpulan penelitian ini adalah implan dental pendek dengan pitch lebih pendek dan kedalaman ulir lebih dalam memiliki stabilitas primer yang lebih baik pada tulang dengan densitas D4.Item PERAN DOKTER GIGI UNTUK MENGATASI GANGGUAN TIDUR MENDENGKUR DAN MENCEGAH TERJADINYA SLEEP APNEA(2014-04-16) EVANDER REINALDO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenKebiasaan mendengkur dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur seseorang dan anggota keluarganya. Mendengkur dapat menyebabkan kurang tidur dan kelelahan pada siang hari, meningkatnya emosi dan gangguan kesehatan. Mendengkur merupakan tanda peringatan dan orang tersebut harus segera mencari perawatan. Mendengkur adalah suara yang dihasilkan getaran jaringan lunak pada saluran pernafasan atas saat tidur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan mendengkur pada laki-laki sebanyak 45% dan pada perempuan sebanyak 30%. Bila kebiasaan mendengkur semakin buruk, hal ini merupakan tanda potensial menuju penyakit yang dapat membahayakan jiwa yaitu Obstructive Sleep Apnea atau OSA. Penyebab yang banyak ditemukan pada OSA adalah kelebihan berat badan, umur, jenis kelamin, jam tidur yang tidak teratur, abnormalitas anatomis, penggunaan alkohol, sedatif dan merokok. Dokter gigi dapat mengatasi gangguan tidur mendengkur dan mencegah terjadinya sleep apnea dengan oral appliances. Alat yang sering digunakan adalah Mandibular Advancement Device (MAD) dan Tongue-retaining Device (TRD), dimana alat-alat ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.