Browsing by Author "HILDA AZKIYAH SURYA"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Model Premi Reasuransi Bencana Berdasarkan Kerusakan dan Kematian Serta Algoritma Komputasi(2023-05-14) HILDA AZKIYAH SURYA; Herlina Napitupulu; SukonoModel Peaks Over Threshold (POT) dalam penentuan premi reasuransi bencana sudah banyak digunakan. Namun, penentuan premi umumnya hanya melibatkan satu risiko bencana. Dukungan lebih lanjut diberikan untuk model POT dengan mempertimbangkan dua risiko pada penentuan premi. Oleh karena itu, fokus dari penelitian ini adalah mengembangkan model premi reasuransi bencana serta algoritma komputasi. Pengembangan model dilakukan menggunakan model POT dan prinsip premi deviasi standar berdasarkan kerusakan rumah dan kematian koban akibat bencana. Hal lain yang menjadi pemicu dilakukan pengembangan model adalah risiko dari kejadian bencana yang umumnya lebih dari satu. Kemudian, algoritma komputasi dari model tersebut disusun untuk mempermudah perhitungan premi. Sebagai eksperimen numerik, model disesuaikan dengan data kerusakan rumah dan kematian korban akibat gempa bumi di Indonesia. Hasil komputasi menunjukkan bahwa model premi yang diperoleh dalam penelitian ini sesuai dengan karakteristik risiko bencana. Selain itu, model premi ini dapat menjadi langkah awal bagi ceding company dan reinsurer dalam mempermudah penentuan premi reasuransi bencana dengan dua risiko.Item Penentuan Premi Reasuransi Bencana Banjir Berdasarakan Extreme Value Theory dan The Standard Deviation Premium Principle(2022-06-20) HILDA AZKIYAH SURYA; Sukono; Herlina NapitupuluBencana banjir yang sering terjadi di Indonesia menyebabkan timbulnya risiko pada perusahaan asuransi. Reasuransi bencana banjir menjadi langkah penting untuk mencegah serta mengatasi risiko kerugian dari bencana banjir. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan premi reasuransi bencana banjir pada kontrak reasuransi berdasarkan kelebihan kerugian bencana. Adapun metode yang digunakan adalah pendekatan Extreme Value Theory dan model Peaks Over Threshold. Kemudian, model Peaks Over Threshold disesuaikan dengan data kerugian bencana banjir di Indonesia pada tahun 2010–2020. Premi reasuransi bencana banjir dihitung berdasarkan the standard deviation premium principle dari total klaim akibat bencana banjir. Berdasarkan hasil perhitungan, perusahaan asuransi tidak mampu menanggung kerugian banjir ketika sudah mencapai Rp2,7 triliun, sehingga premi yang harus dibayar kepada reasuradur dalam setahun adalah sebesar Rp8,2 triliun. Penelitian ini sangat berguna bagi perusahaan asuransi dan reasuradur dalam mempertimbangan keputusan penyelenggaraan program reasuransi.