Browsing by Author "IRWAN MAULANA S"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item Masyarakat Arab di Empang Bogor: Proses Akulturasi dan Respon Masyarakat Pribumi Terhadap Peranan Masyarakat Arab di Empang Bogor 1928-1942(2014-06-08) IRWAN MAULANA S; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Kajian yang diteliti dalam skripsi ini membahas tentang orang Arab di Bogor dengan kajian khusus untuk meneliti Akulturasi Budaya Masyarakat Arab di Empang Bogor 1928-1942. Permasalahan penelitian topik tersebut akan dikaji dalam ruang lingkup judul penelitian yang berjudul “Masyarakat Arab di Empang Bogor Tahun 1928-1942” Objek penelitian skripsi ini yaitu terhadap keturunan Arab yang berada di wilayah Bogor khususnya di Kelurahan Empang yang menjadi wilayah etnis Arab di Bogor. Kajian ini lebih menekankan terhadap peranan dan akulturasi budaya Arab terhadap masyarakat pribumi. Metode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu menggunakan metode sejarah yang terdiri dari tahapan pengumpulan sumber (heuristik), kritik, interpretasi, dan historiografi. Lalu penelitian ini menggunakan pendekatan kebudayaan dalam kajiannya dengan menggunakan konsep akulturasi sebagai proses dari migrasi orang Arab. Keberadaan orang Arab di Bogor didasarkan atas dua golongan besar yaitu kelompok sayyid dan non-sayyid. Mayoritas mereka berasal dari Hadramaut. Karakteristik yang berbeda di antara dua golongan tersebut mengakibatkan adanya batasan dalam kehidupan antara kedua golongan. Di samping itu, kelompok Sayyid tetap mendapatkan kedudukan istimewa dari masyarakat pribumi karena dianggap sebagai wali. Kelompok non Sayyid pun mendapatkan dukungan dari masyarakat pribumi atas syiarnya mengenai pembenaran ajaran agama Islam. Mayoritas orang Arab yang berada di Bogor merupakan kaum laki-laki, sehingga banyak dari mereka yang menikahi wanita pribumi. Dari pernikahan inilah proses akulturasi dengan penduduk pribumi terjadi. Selain itu orang Arab di Bogor membentuk suatu organisasi dengan latar belakang pendidikan yang bernama Al-Irsyad dan juga merupakan himpunan dari golongan non-sayyid. Melalui Al-Irsyad, interaksi sosial antara orang Arab dengan penduduk pribumi lebih memudahkan terjalinnya proses akulturasi.